Seputar Islam

Doa Rasulullah yang Diajarkan Malaikat Jibril dalam Mengusir Jin dan Arti, Audzu Biwajhillahil Karim

Aku berlindung dengan dzat Allah Yang Maha Mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Tribun Sumsel
DOA MENGUSIR JIN -- Ilustrasi doa mengusir jin, seperti yang diajarkan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. 

TRIBUNSUMSEL.COM --  Berikut adalah doa yang dibacakan Rasulullah SAW untuk mengusir jin, didasarkan sebuah hadits diriwayatkan Malik, An-Nasa’i, Ath-Thabrani.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, dikisahkan Ibnu Mas‘ud, suatu malam Rasulullah didatangi jin ifrit yang membawa obor api di tangannya.

Pendapat lain mengatakan di malam isra-mi’raj. Saat itu, beliau kemudian membaca ayat-ayat Al-Quran. Namun, tak ada reaksi apa-apa kecuali jin itu semakin mendekat. Maka malaikat Jibril menawarkan kepada Rasulullah.

 “Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati?” (HR. Malik, an-Nasa’i, ath-Thabrani, dan yang lain).

Tidak lama kemudian malaikat mengajarkan beberapa kalimat. Setelah Rasulullah membaca doa tersebut, jin ifrit itu langsung tersungkur dan obornya pun padam. 

Bacaan doa untuk mengusir yang dibaca Rasulullah dan diajarkan Malaikat Jibril tersebut adalah sebagaimana berikut:

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ
، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ

Arab latin:

A‘ûdzu biwajhillâhil karîm, wabikalimâtillâhit-tâmmâtil-latî lâ yujâwizuhunnâ barrun wa fâjirun, min syarri mâ yanzilu minas-samâ’i, wa min syarri ma ya‘ruju fîhâ, wa min syarri mâ dzara’a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minhâ, wa min syarri fitanil-laili wan-nahâri, wamin syarri thawâriqil-laili, wamin syarri kulli thâriqin illâ thâriqan yathruqu bi khairin, yâ rahmân.

 

Artinya:
Aku berlindung dengan dzat Allah Yang Maha Mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampuainya.

Dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit; dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi;

Dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam; dari keburukan petaka-petaka malam; dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang maha penyayang.”

Setelah Rasulullah SAW membaca doa tersebut, jin Ifrit langsung tersungkur jatuh dan api yang dibawanya untuk menyerang Rasulullah seketika padam. Kemudian, Rasulullah SAW melanjutkan perjalanan agungnya kembali.

Demikian doa Rasulullah yang diajarkan malaikat Jibril untuk mengusir jin.

 

Membacakan Ayat Kursi

Selain doa di atas, berikut ini ayat Al-Qur’an yang paling ditakuti Jin dan setan. Ayat ini sangat masyhur dan memiliki keutamaan yang agung yaitu Ayat Kursi. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ia (Ayat Kursi) adalah ayat yang sangat agung yang terdapat dalam Al-Qur’an.”

Ayat Kursi terdapat dalam Surat Al-Baqarah Ayat 255, yang berisi tentang keesaan Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Diriwayatkan dari Abdullah bin Ubay bin Ka’ab, ayahnya (Ka’ab) pernah bercerita kepadanya bahwa ia memiliki sebuah wadah besar berisi kurma.

Ayahnya biasa menjaga tong berisi kurma itu, tetapi ia menjumpai isinya berkurang. Pada suatu malam, saat ia menjaganya, tiba-tiba ia melihat seekor hewan yang bentuknya mirip dengan anak laki-laki berusia baligh.

 
Lalu Ka’ab mengucap salam kepadanya. Makhluk itu pun menjawab salam Ka’ab. “Siapa kamu, Jin atau manusia?” tanya Ka’ab. “Aku Jin,” jawabnya. “Kemarikanlah tanganmu di tanganku.” Makhluk itu menjulurkan tangannya ke Ka’ab, ternyata tangannya seperti kaki anjing begitu pula bulunya. “Apakah memang demikian bentuk Jin itu?” tanya Ka’ab lagi. “Kamu sekarang telah mengetahui Jin. Di kalangan mereka, tidak ada yang lebih kuat daripada aku.”

“Apa yang mendorong berbuat demikian?” “Telah sampai kepadaku bahwa kamu adalah seorang manusia yang suka bersedekah, maka kami ingin memperoleh sebagian dari makananmu.”

 
“Hal apakah yang dapat melindungi kami dari gangguan kalian?” Jin itu berkata: “Ayat ini, yakni Ayat Kursi.”

Esok harinya, Ka’ab berangkat menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu menceritakan hal itu kepada beliau. Nabi bersabda: “Benarlah apa yang dikatakan oleh si jahat itu.” (HR Hakim, dikutip Ibnu Katsir saat menafsirkan Ayat Kursi)

 Dalam riwayat lain diceritakan kisah Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang berhasil menangkap seorang pencuri di gudang zakat saat bulan Ramadhan. Ketika pencuri itu tertangkap, ia mengajarkan kalimat agung kepada Abu Hurairah agar ia tidak ditawan.

“Kalau kamu tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyum… sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula: “Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati setan hingga pagi hari.” Rasulullah SAW memberi tahu Abu Hurairah bahwa pencuri itu adalah setan yang menyamar.

Dikutip dari laman Fiqih Muslim, salah satu doa untuk mengusir jin dan setan yang paling ampuh adalah QS. Al-Baqarah ayat ke-255 atau sering dikenal sebagai Ayat Kursi. Dalam sebuah riwayat dari Ubay bin Ka’ab, ayat ini bahkan disebut sebagai ayat paling agung dalam  Al Quran. Isinya tak lain adalah tentang keesaan dan kekuasaan Allah yang mutlak atas segala sesuatu. Berikut ini adalah bacaan Arab, latin, dan artinya :

اَللهُ لآَإِلهَ إِلاَّهُوَالْحَىُّ الْقَيُّوْمُ ج لاَتَأْخُذُه سِنَةٌ وَلاَنَوْمٌ ط لَهُ مَافِى السَّموَاتِ وَمَافِى اْلاَرْضِ قلى مَنْ ذَالَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَه اِلاَّبِاِذْنِه ط يَعْلَمُ مَابَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ ج وَلاَيُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ مِنْ عِلْمِه اِلاَّبِمَاشَآءَ ج وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّموَاتِ وَاْلاَرْضَ ج وَلاَيَؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَالْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

“Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw wala naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasfa’u ‘indahuu illaa bi idznih. Ya’lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum.Wala yuhituna bi syai-in min ‘ilmihi illa bi maa syaa-a. Wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardha walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal ‘aliyyul ‘azhiim.”

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Demikian, semoga dengan wasilah doa tersebut kita selalu mendapat perlindungan dari Allah dari berbagai gangguan, terutama dari bangsa jin. Wallahu a‘lam. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Bismillahi Fi Ruhi, Bismillahi Fi Jismi Amalan Bismilllah 7 untuk Anggota Tubuh Mohon Kesehatan

Baca juga: Arti La Allakum Tattaqun, Kutipan Surat Al Baqarah Ayat 183, Tujuan Berpuasa Agar Kamu Bertakwa

Baca juga: Hadits Keutamaan Bulan Ramadhan Tulisan Arab dan Arti, Man Shoma Romadhona Imanan Wahtisaban Ghufiro

Baca juga: Arti Allahumma Inni AsAluka Husnul Khatimah Wa Audzubika Min Suul Khatimah Doa Mohon Akhir yang Baik

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved