Berita Viral

5 Fakta Siswa SPN Dikeluarkan Jelang Pelantikan Gegara Disebut Idap NPD, Polda Jabar Ungkap 2 Alasan

Polemik Valyano Boni Raphael, siswa bintara di SPN Polda Jabar yang diberhentikan jelang pelantikan anggota Polri menuai pro dan kontra, disebut NPD

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Kolase Tangkapan layar Youtube TVR PARLEMEN
VIRAL SPN POLDA JABAR - Sosok Valyano Siswa SPN Polda Jabar Disebut NPD oleh Polwan,Sabtu (8/2/2025). Polemik Valyano Boni Raphael, siswa bintara di SPN Polda Jabar yang diberhentikan jelang pelantikan anggota Polri menuai pro dan kontra, disebut NPD 

Valyano juga disebut melakukan eksploitasi interpersonal.

Menurut Ferren, Valyano juga sengaja menyuruh teman memukul punggungnya agar supaya seolah telah dipukul pengasuh di SPN Polda Jabar.

Terakhir Valyano dinilai sebagai pribadi yang arogan dan angkuh.

"Memiliki sikap yang arogan dan angkuh," terangnya.

Baca juga: Dua Alasan Valyano Dikeluarkan dari SPN Polda Jabar Jelang Pelantikan, Disebut Polwan Idap NPD

Mendengar itu, Sahroni menegaskan bahwa analisis yang dilakukan Polwan terhadap siswa SPN tersebut dicampuri dengan rasa kebencian.

"Bu Ferren stop, karena ini sudah meluapkan kebencian ini gak baik, gak boleh, ini gak bisa. Ini bukan faktual dari cerita yang terjadi ini hanya kebencian. Masa menuduh si ini gak bener si itu gak bener, apa ibu bener ? belum tentu loh."

"Jangan melakukan laporan ini atas kebencian, analisa ini analaisa itu. Ibu melaporkan ini sama saja melaporkan ini anak gak benar, hanya kebencian yang ibu laporkan itu," kata Ahmad Sahroni sambil menunjuk-nujuk Polwan Ferren.

4. Pernah Depresi 

Veronica Putri Amalia mengakui anaknya memang pernah dikeluarkan dari TNI AL.

Ia mengungkap saat itu anaknya memang mengalami depresi.

"Status anak kami dikeluarkan dari TNI betul depresi karena saya yang memaksa anak kami waktu masuk TNI, jadi tidak sesuai hati nurani karena dia ingin masuk polisi," katanya.

Menurutnya Valyano Boni Raphael gagal lolos polisi karena buta warna.

"Anak kami tidak bisa masuk polisi karena anak kami buta warna parsial dan bisa masuk TNI dengan jalur menembak. Depresinya anak kami karena memamg tidak sesuai dengan keinginan hati nuraninya dia," katanya.

Ia menyangsikan bila Valyano Boni Raphael mengalami depresi selama menjalani pendidikan di SPN Polda Jabar.

"Kalau saya, dikatakan anak saya depresi di SPN, saya rasa tidak mungkin karena itu cita-citanya di polisi atas kehendak dia," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved