LPG 3 Kg

Tak Pusing Polemik LPG 3 Kg, Cerita Warga di Tangga Takat Palembang Pakai Gas Alam: Lancar dan Murah

Ditengah polemik kelangkaan gas elpiji 3 kg yang mengharuskan warga untuk membeli di pangkalan, Warga di Palembang pemakai gas alam mengaku tak pusing

SRIPOKU/SYAHRUL HIDAYAT
GAS ALAM -- Cek Ella (54), ibu rumah tangga warga Perumahan Almarhum M Ali, Tangga Takat, masak nasi menggunakan gas alam, Selasa (4/2/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Di tengah polemik kelangkaan gas elpiji 3 kg yang mengharuskan warga untuk membeli di pangkalan, warga yang telah menggunakan gas alam sebagai sumber energi untuk memasak sehari-hari mengaku tidak terpengaruh. 

Mereka justru merasakan berbagai kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan oleh gas alam.

Salma (55), warga perumahan almarhum M Ali, RT 12, RW 05, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu Dua, Palembang, telah menggunakan gas alam selama empat tahun terakhir. 

Ia menuturkan bahwa penggunaan gas alam sangat lancar dan ekonomis.

"Alhamdulillah, menggunakan gas alam ini lancar dan murah," ujarnya sambil manggang ayam di kompor gas di rumahnya, Selasa (4/2/2025).

Baca juga: Masyarakat di Prabumulih Santai Saat Daerah Lain Langka LPG 3 Kg, 90 Persen Sudah Dialiri Gas Alam

Salma membandingkan pengalamannya menggunakan gas alam dengan gas elpiji.

Jika menggunakan gas elpiji, ia harus mengganti tabung sebanyak lima kali dalam sebulan dengan biaya sekitar Rp 125 ribu.

 Sementara itu, dengan gas alam, ia hanya mengeluarkan biaya sekitar Rp 100 ribu per bulan.

"Kita kan tidak jualan jadi dak begitu banyak gunakan gas. Ya sangat membantu," katanya.

Keuntungan lain yang dirasakan Salma adalah kepraktisan dan keamanan.

Ia tidak perlu lagi khawatir kehabisan gas di tengah memasak atau repot mengganti tabung gas.

Selain itu, ia juga merasa lebih aman karena gas alam dilengkapi dengan dua pengaman berupa keran yang langsung jadi regulator.

"Gas alam api nya biru sangat bagus, tidak mudah rusak kompor gasnya," ungkapnya.

Senada dengan Salma, Cek Ella (54), seorang ibu rumah tangga, juga merasakan manfaat besar dari penggunaan gas alam.

Ia tidak lagi merasa was-was saat memasak karena gas alam mudah dioperasikan dan tidak menimbulkan suara desis yang sering terjadi pada tabung gas.

"Sebulan kami sekitar 100 ribu. Kalau bulan puasa saat masak sahur tidak repot lagi, tinggal ceklek kompor nyala, apinya biru," tuturnya.

Ella menambahkan bahwa sejak awal menggunakan gas alam, ia tidak pernah lagi melakukan servis kompor gas.

Hal ini menunjukkan bahwa gas alam lebih awet dan tidak merusak kompor.

Leman (48) juga mengungkapkan bahwa gas alam sangat membantu, terutama bagi mereka yang memiliki usaha kuliner.

Ia tidak perlu lagi takut kehabisan gas atau repot mengganti tabung gas.

"Istri nyaman masak di rumah, tapi berhubung kami ini jualan makan yang kami jual tiap pagi, jadi agak tinggi yang kami bayar sekitar 450 ribu per bulan. Menurut saya itu wajar kan kita jualan," ujarnya.

Iwan (53), yang juga tinggal di perumahan almarhum M Ali, menambahkan bahwa selain praktis dan efisien, gas alam juga aman digunakan.

Ia menjelaskan bahwa gas alam dilengkapi dengan dua pengaman berupa keran yang langsung jadi regulator. 

"Keran pertama di depan persis samping meteran, pengaman kedua di dekat kompor gasnya," jelasnya.

Iwan juga menuturkan bahwa pemasangan gas alam di rumahnya tidak dikenakan biaya sepeser pun.

"Alhamdulillah pas pasang empat tahun yang lalu, kami tidak dikenakan sepersen pun dana pemasangan, kalaupun ada ya kita hanya sekadar kasih kopi dan makanan sajalah," ungkap Iwan yang juga berprofesi sebagai teknisi kompor gas.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan, gas alam dapat menjadi solusi masa depan untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga.

Pemerintah perlu terus mendorong pengembangan infrastruktur gas alam agar semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati manfaatnya.

Selain itu, sosialisasi tentang manfaat gas alam juga perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih tertarik untuk beralih menggunakan gas alam, ungkap Iwan mengakhiri perbincangan.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved