Bulan Syaban
Hukum Ziarah Kubur Akhir Bulan Syaban Jelang Ramadan 1446 H/2025, Penjelasan UAS
Artikel berikut akan mengulas hukum ziarah kubur dan membersihkan makam di akhir Bulan Syaban jelang Ramadan 1446 H/2025.
Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM - Artikel berikut akan mengulas hukum ziarah kubur dan membersihkan makam di akhir Bulan Syaban jelang Ramadan 1446 H/2025.
Ziarah kubur akhir Bulan Syaban jelang Ramadan sudah menjadi tradisi umat muslim, termasuk umat muslim di tanah air.
Tanggal 1 Syaban 1446/2025 jatuh pada 31 Januari 2025 dan 1 Ramadan 1446/2025 diprediksi 1 Maret 2025.
Hukum ziarah kubur di Bulan Syaban seringkali menjadi pertanyaan, untuk menjawab hal tersebut silakan disimak penjelasan ulama Ustadz Abdul Shomad dikutip dari jateng.tribunnews.com.
Dalam sebuah hadis, Nabi Saw bersabda "Syaban adalah bulan dimana amal seseorang dilaporkan kepada Allah Swt
dan saya senang bila amalku dilaporkan dalam keadaan saya berpuasa”.
Dari banyak amalan di antaranya adalah ziarah kubur.
Sebelum Puasa Ramadhan atau di akhir Bulan Sya'ban, umat muslim biasa melaksanakan tradisi ziarah kubur.
Tradisi ini dilakukan untuk mendoakan orangtua, leluhur, kerabat yang meninggal dunia.
menurut ustaz Abdul Shomad ziarah kubur diperbolehkan.
Namun, untuk waktunya, tidak terbatas hanya menjelang bulan Ramadhan saja.
“Kapan saja boleh. Mau menjelang puasa, sedang bulan puasa atau setelah bualan puasa, bebas saja," ujar Ustaz Abdul Somad.
"Lalu mengapa orang-orang kita sering berziarah kubur menjelang bulan puasa?
Mungkin saja karena dia baru bisa libur pas mau puasa atau saat sedang bulan puasa. Bisa juga karena hatinya sedang lapang,
Ingin mengingat Allah maka pergilah di ke kubur, mau mengingat mati,” tambahnya.
Hadits Nabi Mengenai Ziarah Kubur
"Saya pernah melarang berziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya.
Maka sekarang berziarahlah..! karena hal itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat".
Hadits Ibn Umar ra, Rasulullah saw bersabda “Barang siapa berziarah ke makam bapak atau ibunya, paman atau bibinya, atau berziarah
ke salah satu makam keluarganya, maka pahalanya adalah sebesar haji mabrur.
Dan barang siapa yang istiqamah berziarah kubur sampai datang ajalnya maka para malaikat akan selalu menziarahi kuburannya”
Namun makruh bagi muslimah atau umat muslim perempuan berziarah kubur.
Hal ini karena dikhawatirkan bersedih ketika berada di kuburan dan hal itu yang dilarang dalam Islam.
Doa Khusus untuk Ahli Kubur saat Berziarah
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Latin:
"Allahummaghfìrlahu war hamhu wa 'aafìhìì wa'fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì' madholahu, waghsìlhu bìl maa'ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì."
"Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì."
Artinya : "Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran."
"Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya." (HR. Muslim).
Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur yang Benar
Agar ziarah kubur sesuai dengan ajaran Islam, berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan:
- Memberi salam kepada penghuni kubur dengan membaca doa, seperti: “Assalamu’alaikum ya ahlil qubur, yaghfirullahu lana wa lakum, antum salafuna wa nahnu bil asar.”
- Tidak berbuat kesyirikan seperti meminta sesuatu kepada ahli kubur.
- Membaca doa dan memohon ampunan bagi mereka yang telah meninggal.
- Menghindari perbuatan berlebihan seperti menangis meratap atau menaburkan bunga dengan keyakinan tertentu.
- Menghadap kiblat dan tidak duduk atau menginjak makam sebagai bentuk penghormatan.
===
Demikian ulasan Hukum Ziarah Kubur Akhir Bulan Syaban Jelang Ramadan 1446 H/2025, Penjelasan UAS.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com
Baca juga: Doa Setelah Sholat Nisfu Syaban 1446 H/2025, Teks Arab Latin Beserta Terjemahan Lengkap
Baca juga: Bolehkah Puasa Setelah Nisfu Syaban? Berikut Ini Penjelasan dan Dalil Dasar Hukumnya
Baca berita dan artikel lainnya langsung dari google news
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Hukum Ziarah Kubur Akhir Bulan Syaban
Ziarah Kubur
Bulan syaban
Ramadan 1446 H/2025
Tribunsumsel.com
Doa Akhir Bulan Syaban Menjelang Ramadan 2025, Mohon Keselamatan Dimantapkan Iman, Arab Latin Arti |
![]() |
---|
Contoh Teks MC Acara Pengajian Sambut Bulan Suci Ramadan 2025, Berikut Susunan Acara |
![]() |
---|
Contoh Teks MC Ruwahan dan Nyadran Bahasa Jawa Jelang Ramadan 2025, Lengkap Susunan Acara |
![]() |
---|
Contoh Susunan Acara Ruwahan, Sedekah Ruwah di Bulan Syaban Sambut Bulan Suci Ramadan 2025 |
![]() |
---|
Sholat Nisfu Syaban 2025 Dilakukan Jam Berapa? Cara Sholat Nisfu Syaban Sendiri dan Berjemaah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.