Emilia Contessa Meninggal Dunia
Emilia Contessa Dimakamkan Dekat Makam Ayah dan Ibu, Denada Ungkap Hubungan dengan Ibu Lagi Romantis
Jenazah penyanyi legendaris Emilia Contessa dimakamkan di area pemakaman Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang berlokasi di Kelurahan Taman Baru
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Jenazah penyanyi legendaris Emilia Contessa dimakamkan di area pemakaman Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang berlokasi di Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi, pada Selasa (28/1/2025) pukul 15.00 WIB.
Diketahui, Emilia Contessa telah meninggal dunia pada Senin (27/1/2025) kemarin.
Emilia Contessa meninggal dunia akibat gagal jantung akut.
Adapun jenazah ibu Denada dimakamkan usai dishalatkan di Masjid Al Hadi, Kelurahan Lateng, Banyuwangi, setelah disemayamkan di rumah duka.
"Dimakamkan di sini karena di dekatnya adalah makam keluarganya," kata Ratih Puspitadewi, adik ipar mendiang Emilia Contessa.

Ratih menunjuk nisan di sekitar makam Emilia Contessa yang merupakan ayah, ibu, serta keluarga dekat Emilia Contessa.
"Itu yang nisan putih-putih, semuanya keluarga,” ujar Ratih.
Baca juga: Sosok Enrico Tambunan Adik Denada Menangis Minta Pemakaman Sang Ibu Diundur, Tinggal di Australia
Pemilik nama asli Nur Indah Citra Sukma Munsyi tersebut meninggal dunia usai mengalami gagal jantung akut.
Jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, pada pukul 14.00 WIB menggunakan ambulans.
Pemberangkatan jenazah diiringi lantunan doa dari pelayat yang memenuhi rumah duka, serta masyarakat sekitar.

Denada Ungkap Hubungan dengan Sang Ibu
Kepergian Emilia Contessa meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya.
Denada, puteri penyanyi senior Emilia Contessa, merasa hubungan personalnya dengan mendiang ibunya sedang romantis-romantisnya.
Saat semakin mesra, Denada justru kehilangan selamanya Emilia Contessa, ibunya.
"Nggak tahu kenapa, saya lagi romantis-romantisnya sama mama," kata Denada setelah pemakaman Emilia Contessa.
"Telepon dan WhatsApp-an selalu pakai bahasa yang amat sangat romantis," lanjutnya.
Begitu juga dengan Aisha, anak semata wayang Denada dan Jerry Aurum yang disebutnya juga sedang rindu sekali dengan Emilia Contessa.
“Minggu lalu tiba-tiba mama WhatsApp ke aku,” cerita Denada di pemakaman ibunya di Banyuwangi, Selasa (28/1/2025). Di WhatsApp yang dikirimkan Emilia kepada Denada, berisi pesan sang anak yang diteruskan kepadanya berisi ungkapan rindu.
"Rupanya Aisha WA ke mama. Uti, Aisha kangen sama uti,” kata Denada.
Aisha juga meminta Emilia, jika juga merindukannya, untuk menelepon dan berbicara dengannya
“Anytime kalo uti mau telepon mau ngobrol-ngobrol boleh, telepon aku ya,” ucap Denada menirukan pesan yang dikirim Aisha ke Emilia.
Pesan tersebut memicu kebingungan Emilia dan menanyakan maksud pesan Aisha.
“Mbak, anakmu kok WA mama begini. Maksudnya apa ya?” tuturnya menirukan pesan Emilia. Dia sendiri juga heran sebab Aisha tidak pernah mengungkapkan hal seperti itu.
"Aisha enggak pernah ngomong kayak begitu,” ungkapnya.
Momen Terakhir Emilia Contessa
Dua jam sebelum meninggal dunia, yaitu pukul 16.00 WIB, Emilia yang dijaga oleh adik kandung dan adik iparnya ternyata tiba-tiba minta difoto bersama.
“Ayo foto, saya ingin foto dengan adik kesayanganku,” kata Ratih Puspitadewi, adik ipar Emilia Contessa, yang menirukan ucapan almarhum, saat ditemui di rumah duka, Banyuwangi, Selasa (28/1/2025).
Ratih kemudian mengambil foto kedua saudara tersebut menggunakan ponselnya untuk kemudian dikirimkan kembali ke nomor ponsel Emilia.
Foto tersebut adalah foto terakhir yang menjadi kenangan dan akan disimpan dengan baik oleh adik Emilia, Dino Rosano Hansa, maupun istrinya, Ratih.
Emilia, penyanyi lawas Indonesia yang pernah dijuluki Singa Asia berpulang di usia ke-67 tahun.
Jenazah kini disemayamkan di rumah duka di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Banyuwangi, dan rencananya akan dimakamkan di area pemakaman Kantor Pemda Banyuwangi di Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi.
Permintaan Terakhir Emilia Contessa
Sementara disisi lain, Manajer Denada, Risna Ories pun mengungkapkan permintaan Emilia yang belum sempat diwujudkan.
Rupanya, penyanyi yang kerap disapa Emil itu sempat ingin menggelar konser dan mengundang rekan sesama penyanyi.
"Beliau beberapa Waktu lalu sempat minta saya, telepon saya minta saya, beliau kepengin bikin satu konser gitu," ungkap Risna, dikutip dari YouTube Cumicumi, Selasa (28/1/2025).
"Sama teman-teman beliau lama, sama penyanyi-penyanyi lama," lanjutnya.
Emil disebut ingin membuat semacam reuni bersama rekan penyanyi.
Risna mengatakan, Emil sempat meminta bantuan dirinya untuk mengatur acara tersebut.
"Bikin reunian gitu, bikin konser. Bahkan beliau sempat meminta saya membantu beliau untuk meng-organize dan membuat event itu gitu," katanya.
Sayangnya, hingga Emil meninggal dunia, keinginan itu belum terlaksana.
"Belum, belum terlaksana," ujarnya.
Menurut Risna, Emil adalah sosok yang memiliki dedikasi tinggi.
Pasalnya, Emil tetap ingin berkarya meski usianya tak lagi muda.
"Walaupun beliau sudah sepuh tapi beliau itu nggak pernah berhenti untuk berkarya. Makanya dedikasinya luar biasa sekali pada dunia entertainment," tuturnya.
Lebih lanjut, Risna memaparkan bahwa ibunda Denada selalu berterima kasih lantaran ia selalu menemani Denada dan sang putri, Aisha.
"Kalau Tante Emil itu selalu nitipnya bilangnya gini, 'mbak, terima kasi banyak'. Selalu berterima kasih sih."
"'Terima kasih banyak sudah banyak membantu Mbak Dena, Aisha'. Apalagi di saat kemarin, beliau selalu ngomong gitu," ungkapnya.
Emil juga berpesan kepada Risna untuk selalu memberikan dukungan kepada Denada.
"Minta tolong Mbak Denanya selalu disupport, gitu. Saya bilang iya, iya, iya," terangnya.
Sementara diceritakan Sherly, rekan sejawat Emilia di Yayasan Starina (Solidaritas Artis Indonesia), bahwa sedianya Emilia akan menghadiri arisan yayasan tersebut pada Februari 2025 di Jakarta.
"Kita ada agenda arisan yayasan di Jakarta, Februari besok,” terang Sherly yang tengah melayat di rumah duka, Selasa (28/1/2025).
Dari arisan tersebut, mereka akan membahas rencana untuk menggelar konser yang sebelumnya telah dibicarakan.
“Dari arisan itu kita ngobrol ingin buat konser,” tutur dia.
Meski belum mengetahui kapan akan digelar, Emilia disebutnya menyambut baik dan telah melakukan beberapa persiapan.
"Beliau sudah beberapa kali latihan,” ujar Sherly.
Percakapan Terakhir Emilia dan Denada
Sementara, Risna Ories manajer Denada mengungkapkan percakapan terakhir bersama Emilia Contessa melalui telepon.
"Denada kan tahu ibunya diabetes. Jadi Dena minta mamanya jangan kebanyakan konsumsi makanan mengandung gula," ucapnya.
Dalam percakapan itu diakui Risna, Emilia Contessa mengikuti permintaan anaknya, karena Denada sangat khawatir tentang kesehatan sang ibunda.
"Ya mungkin Denda syok berat karena itu, dia sempat komunikasi dan masih bisa merespon komunikasi itu," ungkapnya.
Namun, diakui Risna, kalau Denada tak mau menunggu waktu lama untuk ke Banyuwangi karena ingin mendampingi jenazah Emilia Contessa, sebelum ditempatkan ke peristirahatan terakhirnya.
"Denada tadi dari Jakarta langsung ke Banyuwangi. Dia mau mengurusi semua pemakaman mamanya. Cuma belum tau akan di Jakarta apa di Banyuwangi," ujar Risna.
Sempat Ngeluh Sesak
Dino Rosano Hansa, adik bungsu mendiang Emilia Contessa, mengatakan, ibu penyanyi Denada itu dirujuk ke RSUD Blambangan, Senin pukul 7 pagi.
Mendiang Emilia Contessa dibawa ke rumah sakit setelah mengeluhkan sesak di bagian dada, dan perut.
"Pagi tadi dirujuk ke RSUD Blambangan setelah mengeluh sakit kemarin malam tapi baru masuk (rumah sakit) tadi pagi," kata Dino Rosano di rumah duka, Kelurahan Bakungan, Glagah, Banyuwangi, Senin malam, dilansir dari Wartakotalive.com.
Begitu masuk rumah sakit, Emilia Contessa segera mendapatkan penanganan dokter.
Namun staminanya terus turun dari waktu ke waktu.
"Sudah ditangani dokter, dari waktu ke waktu stamina terus turun sampai pukul 18.00 tadi meninggal," ucap Dino Rosano Hansa.
Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan Banyuwangi, dr Ayyub Erdianto, mengatakan, Emilia Contessa dinyatakan mengalami serangan jantung mendadak atau acute lung oedema atau edema paru.
"Kegagalan pompa jantung mengakibatkan oedema paru," katanya.
"Pompa jantung bermasalah mengakibatkan sesak berat," jelas Ayyub Erdianto.
Emilia Contessa kemudian mendapatkan penanganan medis dari spesialis jantung RSUD Blambangan, dr Nelly Mulyaningsih.
"Ibu Emilia serangan jantung akut dan diberikan obat-obatan," kata Ayyub.
RSUD Blambangan berencana memindahkan Emilia Contessa dari ruang inap menuju ICCU, namun dalam perjalanan, menghembuskan napas terakhirnya.
"Dalam perjalanan ke ICCU terjadi kondisi emergency, kondisi beliau memberat dan dilakukan resusitasi atau penanganan kegawatdaruratan," jelas Ayyub.
Namun takdir berkata lain, Emilia Contessa tidak diselamatkan dan dinyatakan telah berpulang Senin pukul 18.00 WIB.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Emilia Contessa Dikebumikan Dekat Makam Ayah dan Ibunya "
Cerita Denada Nyetir Sendirian Selama 6 Jam Demi Temui Ibunda yang Telah Berpulang |
![]() |
---|
Alasan Denada Tak Ikut Hadir Saat Proses Pemakaman Ibunda Emilia Contessa, Ikuti Saran Guru Agama |
![]() |
---|
Wasiat Emilia Contessa Sebelum Meninggal, Sempat Kumpulkan Semua Anggota Keluarga : Ini Pesan Saya |
![]() |
---|
Curhat Pilu Denada Ungkap Keinginan Emilia Contessa Sebelum Meninggal, Kini Rencana Pupus |
![]() |
---|
Sosok Enrico Tambunan Adik Denada Menangis Minta Pemakaman Sang Ibu Diundur, Tinggal di Australia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.