Mayat Dalam Koper di Ngawi

Pekerjaan Pelaku Pembunuh Uswatun Khasanah Korban Mutilasi di Ngawi, Penjual Mobil Bodong

Pelaku mutilasi Uswatun Khasanah jasad di dalam koper merah di Ngawi akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TikTok@uswatunkha62
Momen terakhir Uswatun Khasanah (29) bertemu keluarga sebelum ditemukan tewas dalam koper di Ngawi. 

“Almarhumah setahu saya adalah orang yang penuh tanggung jawab terutama terhadap dua anak dan neneknya. Meskipun dia single parent,” ujarnya, Sabtu (25/1/2025). 

Di balik kesibukannya bekerja di Tulungagung sebagai tenaga promosi kosmetik, Uswatun selalu berusaha pulang ke Blitar setiap pekan.

Ia ingin memastikan kedua anaknya yang tinggal bersama nenek mereka tetap mendapatkan kasih sayang seorang ibu. 

Beban ekonominya tidak ringan. Namun, Uswatun tetap gigih. Ia menyisihkan uang untuk membangun rumah di Desa Slorok, Kecamatan Garum, di samping rumah neneknya.

“Sebenarnya rumahnya itu hampir selesai dibangun. Kalau tidak salah sudah direncanakan mulai memasang bagian atap dan genting minggu depan,” kata Nahroni.  Tak hanya itu, ia bahkan berhasil membeli sebuah mobil Suzuki Ertiga.

Mobil itu digunakannya untuk bolak-balik Tulungagung-Blitar. Namun, keberadaan mobil tersebut kini masih menjadi misteri. 

“Setahu saya keberadaan mobil korban ini belum diketahui. Tapi untuk lebih pastinya silakan ditanyakan ke pihak kepolisian,” tambah Nahroni.

Jasad Uswatun kini telah dimakamkan di pemakaman umum Dusun Sidodadi, dekat rumah ibunya, Sulatemi. 

Baca juga: Curhat Uswatun Sebelum Ditemukan Tewas Dalam Koper,Bak Firasat, Nanti Kamu Sadar Sudah Kehilangan

Terkait kematian korban, Nur Khalim sang ayah menegaskan Uswatun Khasanah tidak memiliki musuh.

Kendati begitu, ia meminta polisi mengusut tuntas kasus ini.

"Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatannya," tegasnya.

3 Kali Menikah

Sementara ayah korban, Nur Khalim menuturkan korban sempat tiga kali menikah dan dikarunia dua anak, satu usia 10 tahun dan satu lagi usia 7 tahun.

Nur Khalim tidak ingat secara pasti kapan kali pertama korban menikah.

Tapi, pernikahan pertama korban dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar, dilakukan secara resmi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved