Mayat Dalam Koper di Ngawi

7 Fakta Uswatun Khasanah, Mayat Dalam Koper di Ngawi, Pegawai SPG Kosmetik, Hidupi 2 Anak

Berikut sederet fakta sosok Uswatun Khasanah (29) korban yang ditemukan tewas dalam koper merah di Ngawi.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Surya.co.id
Berikut sederet fakta sosok Uswatun Khasanah (29) korban yang ditemukan tewas dalam koper merah di Ngawi. 

"Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya," ujarnya.

Nur Khalim jelas merasa sedih dan kehilangan dengan musibah yang menimpa anaknya. Tapi, Nur Khalim terlihat berusaha tegar.

Sejak sore, Nur Khalim menunggu jenazah anaknya datang di rumah ibu kandung korban yang juga mantan istri Nur Khalim di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Nur Khalim juga terlihat mengadzani jenazah anaknya saat hendak diberangkatkan dari rumah duka ke tempat pemakaman.

Nur Khalim sudah cerai dengan istrinya dan dikarunia dua anak, yaitu korban dan adiknya.

"Anak saya ini dua bersaudara. Adiknya di Jakarta. Tadi sudah dikabari, tapi belum tahu bisa pulang apa tidak," katanya.

Ia juga berharap pelaku dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan kejamnya.

"Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya," tegasnya.

5. Pesan Pilu ke Kedua Anaknya

Sebelum ditemukan tewas di dalam koper, Uswatun Khasanah juga sempat berikan pesan kepada dua anaknya.

Dalam postingannya, korban mengucapkan hari anak sedunia yang diunggahnya pada 20 November 2024.

Bak firasat, Uswatun menyampaikan pesan menyentuh untuk kedua anaknya.

Lewat TikToknya, ia berharap kedua anaknya dilindungi disetiap langkahnya.

"Ya Allah kutitipkan segala urusan anakku kepadamu, 

Kesehatan, rezeki, masa depan, hati, akhlak, kebahagiaan dan agamanya. Ya Allah berikan takdir terbaik untuk anakku wujudkan harapan dan mimpinya di waktu yang tepaty, lindungilah setiap langkahnya, jagalah dari ujung rambut sampai ujung kakinya, dan waqafkan dia dalam ilmu akhirat agar kelak bisa menjemputkan di pintu surgamu, hasbunallah wanimal wakil," tulisnya.

6. Momen Terakhir Bertemu Keluarga

Selain itu, diungkap keluarga, korba meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025). Namun pada hari Senin dan Selasa, korban tidak dapat dihubungi.

Ayah kandung korban, Nur Khalim mengatakan mendapat kabar soal anaknya tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIB. 

"Saya dikabari Kades Slorok, informasinya jasad yang ditemukan di Ngawi itu anak saya," kata Nur Khalim.

Nur Khalim mengaku jarang ketemu dengan korban. Karena Nur Khalim tidak tinggal serumah dengan korban. 

Nur Khalim tinggal di Desa Slorok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, sedang korban tinggal bersama neneknya di Desa Bence, Kecamatan Garum. 

Adapun keluarga korban terakhir bertemu dengan korban sekitar seminggu lalu saat pulang ke Kabupaten Blitar

Menurut Nur Khalim bahwa anaknya selalu mampir ke rumahnya jika pulang ke Blitar.

"Terakhir ketemu dengan korban sekitar seminggu lalu. Setiap korban ke Blitar, selalu mampir ke rumah saya," ujarnya.

Uswatun Khasanah terakhir pamit ke keluarga ingin keluar kota.

7. Ditemukan Dalam Koper

Sebelumnya, warga Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, dihebohkan dengan temuan paket yang terbungkus rapi, di sebuah selokan, Kamis (23/1/2025) sekira pukul 09.00 WIB.

Sontak saja, masyarakat berbondong bondong mengerubungi lokasi kejadian, lantaran ingin melihat langsung benda asing tersebut. Polisi akhirnya memasang garis Police Line, agar mereka tidak terlalu dekat.

Kepala Desa Dadapan Andik Bangga Satria Rama menjelaskan, mulanya ada warga yang melintas hendak membuang sampah. Warga itu curiga melihat paket besar berwarna hitam.

“Merasa penasaran akhirnya coba didekati. Sempat dipegang kok berat jadi ragu ragu, akhirnya dibuka paket hitam plastik itu,” ujar Andik.

Andik mengungkapkan, ketika paket dibuka ternyata berisi sebuah koper berwarna merah. Namun, ketika coba di intip sedikit, ternyata di dalam koper ada berbagai benda.

“Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali. Warga lalu melaporkannya ke Pemerintah Desa diteruskan ke polisi,” ungkapnya.

“Paketnya rapi. Kalau bukan orang paket atau kurir, tidak mungkin bisa dikemas sedemikian rupa,” imbuhnya.

Polsek Kendal yang sudah mendapatkan laporan, datang ke TKP melakukan identifikasi bersama Tim Inafis Polres Ngawi, untuk membuka koper seutuhnya.

“Dugaannya jasad perempuan. Kondisi baru kelihatan setengah badan, posisi tengkurap miring. Setelah itu dibawa ke Rumah Sakit,” tuturnya.

Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, menduga, TKP awal atau tempat peristiwa pembunuhan yang dialami korban, sampai dengan terjadi mutilasi, berada di luar Kabupaten Ngawi.

"Penyebab kematian korban, karena kekurangan nafas akibat terhambatnya jalur atau jalan pernafasan,” ujar AKP Joshua, ditemui di Mapolres Ngawi, Jumat pagi (24/1/2025).

Kemungkinan, lanjut AKP Joshua, korban tewas karena oleh cekikan pada bagian leher. Kendati demikian, pihaknya terus melakukan pendalaman lebih lanjut.

“Sudah ada beberapa saksi yang kami periksa. Tentunya yang relevan dengan perkara ini,” terangnya.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved