Hikmah Isra Miraj Mengingatkan Kewajiban Melaksanakan Sholat Fardhu dan Implementasi dalam Kehidupan

TRIBUNSUMSEL.COM  — Salah satu hikmah dari peristiwa Isra Miraj yang merupakan mukjizat Rasulullah SAW adalah perintah melaksanakan sholat fardhu. 

Sholat adalah bagian dari rukun Islam, tepatnya rukun Islam yang kedua setelah syahadat.  Karena itu sholat fardhu hukumnya wajib.

Ibadah shalat adalah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat nanti.

Rasulullah bersabda dalam hadits.

“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi.

Banyak hikmah dari mengerjakan shalat, bukan sebatas kewajiban. Sholat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, dan banyak keutamaan lain dalam ibadah shalat.

Hadis Riwayat Tirmidzi menyebutkan bahwa orang yang menjaga shalatnya dengan baik maka dia akan beruntung dan sebaliknya akan merugi jika tidak menjaga dan memelihara salat dengan baik.

Selain sholat fardhu, kita juga disunnahkan melaksanakan sholat sunnah. Banyak manfaat dari sholat sunnah, salah satunya bahwa sholat sunnah akan menyempurnakan apa yang kurang dari shalat wajibnya dan juga amalannya.

Sabda Nabi Muhammad SAW:

Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka sempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya,” (HR. Tirmidzi).

Apa implementasi shalat dalam kehidupan?

Implementasi dari telah ditegakkannya sholat, dalam kehidupan sehari-hari adalah akhlak mulia dan amal kebaikan.

Secara tegas Allah menyatakan bahwa orang yang shalat seharusnya tidak melakukan perbuatan keji dan munkar sebagaimana firman Allah dalam surah Al Ankabut ayat 45 “Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar”.

Orang yang shalat seharusnya menjaga lingkungan bersih, indah karena sebelum shalat kita dituntut bersuci.

Mengutip tulisan  Ir. Faizal Adriansyah, M.Si dari laman dsi.acehprov.go.id,  contoh,  kalau ada orang pulang dari masjid masih membuang puntung rokok sembarang, melempar tisu bekas, gelas air mineral sesukanya.