Makan Siang Gratis

Mendagri Minta Pemda Pantungan Program Makan Siang Gratis, Pemprov Sumsel Pakai Anggaran Tak Terduga

Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, Pemerintah Provinsi Sumsel siap turut serta untuk program MBG tersebut.

Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com
Ilustrasi Makan Siang Gratis - Mendagri Minta Pemda Pantungan Program Makan Siang Gratis, Pemprov Sumsel Pakai Anggaran Tak Terduga 

"Mereka harus bawa yang ingin berpartisipasi. Kenapa? Satu untuk kepentingan anak-anak, kesehatan anak mereka. Ya bagi kepala daerah terpilih, ini kan naikin elektabilitas juga, nyentuh langsung masyarakat di bawah," kata Tito, Jumat.

Tito menyebut, pemda menyadari kontribusi anggaran untuk MBG juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Hal ini mengingat, pembeli pasokan bahan baku pangan sudah pasti.

Setidaknya, kata Tito, pemerintah daerah bakal berkontribusi hampir Rp 5 triliun untuk program MBG sepanjang tahun 2025. Rinciannya, Rp 2,3 triliun dari pemerintah kabupaten/kota dan Rp 2,5 triliun dari pemerintah provinsi.

Jumlah ini diambil dari kesanggupan masing-masing daerah, karena pemerintah pusat tidak menjadikannya pengeluaran wajib (mandatory spending) tiap daerah.

"Kita enggak mandatory. (Jumlahnya) tergantung dari PAD-nya (pendapatan asli daerah) masing-masing," ucap Tito.

Ia mencontohkan sejumlah daerah dengan kemampuan fiskal yang berbeda. Di Kabupaten Badung, Bali, misalnya, mampu membiayai seluruh anak-anak di wilayahnya dengan total sekitar 72.000 anak-anak karena PAD mencapai 90 persen.

Sementara, anggaran transfer pemerintah pusat hanya 10 persen dari APBD Kabupaten Badung. Namun, ada pula daerah dengan PAD rendah, seperti daerah-daerah di wilayah Papua.

"Yang PAD-nya kan rendah sekali, seperti Indonesia bagian timur. Nah, kalau ini mereka ya sudah (biayai) 500 anak saja. Yang lainnya akan di-cover oleh Badan Gizi Nasional. Kita kan menanyakan kesanggupannya mereka mau partisipasi," ujar Tito.

"Kita tahu, kita punya data berapa APBD-nya, berapa PAD-nya. Minimal itu adalah 0,2 persen, yang paling rendah itu 0,2 persen dari PAD, itu untuk ngurusin 500 siswa SD saja," imbuh Tito.

Baca juga: Pemprov Sumsel Turut Sumbang Program Makan Siang Gratis Melalui Anggaran Belanja Tidak Terduga

Baca juga: Sat Binmas dan Satresnarkoba Polres Ogan Ilir Bagikan Makan Bergizi Gratis di SDN 07 Indralaya Utara

Butuh Rp100 Triliun

Dadan Hindayana Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan Presiden Prabowo Subianto gelisah, sebab masih banyak anak-anak Indonesia yang belum mendapat program makan bergizi gratis (MBG). Hal ini disampaikan Dadan usai rapat bersama Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Prabowo menargetkan 82,9 juta penerima manfaat mendapat MBG hingga akhir 2025.

"Dengar ya, kenapa Pak Presiden gelisah? Karena banyak anak yang belum mendapatkan (MBG). Itu artinya, beliau sedang memikirkan untuk mempercepat proses ini, sehingga di akhir 2025, 82,9 juta itu bisa segera mendapatkan manfaat," jelas Dadan

Dia menyampaikan Prabowo sangat ini program tersebut segera dinikmati oleh seluruh penerima manfaat yakni, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, hingga balita.

Dadan menyebut Prabowo menerima laporan anak-anak yang mengadu ke ibunya belum mendapat MBG.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved