Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk

Sakit Hatinya Ade Istri Sandy Permana Tolak Permintaan Maaf Istri Nanang Gimbal: Ga Semudah Itu

Ade Andriani, istri Sandy Permana menolak kedatangan Yulianti, istri Nanang Irawan 'Gimbal'(45) tersangka pembunuhan suaminya, masih sakit hati

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Kompas TV/ACHMAD NASRUDIN YAHYA/KOMPAS.com
(kiri) Ade Andriani, istri Sandy Permana, (kana) Yulianti, istri Nanang Irawan 'Gimbal'(45) tersangka pembunuhan suaminya bersimpuh meminta maaf kepada ibunda Sandy. Ade menolak kedatangan Yulianti karena masih sakit hati dan ogah memaafkan. 

Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan hubungan Nanang Gimbal (45) dan korban aktor Sandy Permana (46) selama menjadi tetanggaan berujung pembunuhan.

Diketahui, Tersangka Nanang telah tinggal di perumahan Cibarusah Jaya Blok H4 RT. 05 RW. 08 sejak tahun 2017.

Selama bertetanggaan, korban dan pelaku tidak menjalin hubungan yang harmonis.

"Sehari-hari tersangka menjalani kehidupan bertetangga dengan korban secara tidak harmonis,"  ungkap Kombes Wira Satya Triputra, dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, dilansir dari KompastTV, Kamis (16/1/2025).

Nanang menyimpan dendam selama lima tahun sejak 2019 berawal dari korban dan istri hendak menggelar acara pernikahan.

"Saat itu korban hendak mendirikan tenda dengan memasuki perkarangan rumah tersangka. tersangka tidak pernah menyapa korban, demikian juga korban tak pernah menyapa tersangka," bebernya.

Tersangka tak terima lantaran Sandy melakukan penebangan pohon tanpa seizinnya.

"Sehingga, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah, atas perbuatan tersebut korban, tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam," ujarnya.

Kemudian pada tahun 2020, tersangka dan keluarganya menjual rumahnya dan pindah di blok H5 yang tak jauh dari perumahan tersebut.

Namun, puncak kemarahan Nanang Gimbal hingga berniat menghabisi nyawa Sandy Permana baru dirasakan setelah terlibat cekcok saat rapat RT pada Oktober 2024 lalu.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengungkapkan bahwa saat rapat awalnya tersangka tidak senang atas pernyataan dari Sandy Permana, hingga terjadilah debat dan cekcok dalam rapat warga tersebut.

Nanang Gimbal menaruh kebencian mendalam kepada Sandy Permana setelah korban mengirimkan pesan WhatsApp kepada kepada istrinya.

Baca juga: VIDEO Sadisnya Nanang Gimbal Kejar Sandy Permana Terluka Saat Selamatkan Diri, Ditusuk Berkali-kali

Istri Nanang berinisial Y disomasi oleh Sandy melalui pesan WhatsApp yang berisi tuduhan bahwa tersangka akan menyerang korban pada saat rapat warga sebelumnya.

"Istri tersangka berinisial Y disomasi melalui pesan WhatsApp menyebut bahwa tersangka ingin menyerang korban saat rapat, mendengar perkataan istrinya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan di kantornya, dilansir dari Kompas TV, Kamis (16/1/2026).

Tuduhan tersebut, kata Wira, semakin membuat Nanang semakin benci dengan Sandy.

"Mendengar informasi dari istrinya, tersangka tak menanggapi, namun menambah rasa bencinya kepada korban," ucap Wira.

Adapun, saat itu, ketua RT diduga melakukan perselingkuhan dengan warga sekitar sehingga dianggap tidak kompeten menjabat kembali sebagai ketua RT di periode selanjutnya.
 
Namun, korban justru meninggikan nada suaranya hingga membuat tersangka kesal dan menegur Sandy.

"Diduga ketua RT-nya melakukan perbuatan perselingkuhan dengan warga sekitar, dalam acara tersebut korban berteriak dan beradu mulut dengan istri ketua RT, lalu tersangka menegur korban dengan kalimat 'gausah teriak-teriak biasa aja', namun korban melototi tersangka dengan mengatakan 'elu bukan warga sini, gak usah ikut-ikutan', tersangka diam namun di dalam hati tersangka menambah dendam yang selama ini tersangka pendam terhadap korban," ungkap Wira.

Sampai akhirnya, Nanang meluapkan emosinya ketika Sandy lewat di depan rumahnya pada Minggu (12/1/2025) pagi.

Nanang tak terima saat Sandy memandangnya dengan sinis sambil meludah ke arahnya.

"Tersangka sakit hati dikarenakan tersangka merasa direndahkan korban dengan cara korban melihat sinis kepada pelaku. Kemudian korban meludah di depan tersangka," tutur Wira.
 
Aksi Sadis Nanang 

Nanang tak terima dengan perlakuan Sandy hingga muncul niat jahat membunuh sang aktor.

Tersangka lantas mengambil sebilah pisau dari kandang ayam yang terletak di samping rumahnya dan berlari untuk melukai Sandy.

Nanang menyerang Sandy yang masih berada di atas motornya. Tanpa ragu, Nanang menusuk bagian perut Sandy dengan pisau tersebut.

“Modus operandi daripada pelaku dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak dua kali dalam posisi korban masih berada di atas motor,” ujar Wira.
 
Sandy sempat memberikan perlawanan. Namun, Nanang kembali menusuk Sandy beberapa kali.

“Tersangka tetap berusaha melukai korban dengan cara menusuk kembali ke arah pelipis kiri, kepala korban satu kali, dada korban satu kali, kemudian leher korban satu kali,” kata Wira.

Sandy yang sudah kehilangan banyak darah akhirnya berlari untuk menyelamatkan diri dari serangan. 

Namun, Nanang tetap mengejar dan kembali menusuk punggung korban sebanyak satu kali.

"Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban," jelas Wira.

Aksi tersebut terjadi begitu cepat, dan Sandy akhirnya terkapar tak berdaya di kawasan perumahan Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi.
 
Setelah melakukan aksinya, Nanang melarikan diri meninggalkan korban.

Sandy ditemukan bersimbah darah di Jalan Cibarusah pada Minggu (12/1/2025) pagi, dengan luka tusuk akibat senjata tajam pada bagian leher, dada, dan perut.

Saat ditemukan oleh tetangga, Sandy masih bernapas dan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan.

Sebelum insiden tersebut, Sandy diketahui pergi ke sebuah danau untuk bertemu seseorang.

Sandy juga sempat terlibat duel dengan pelaku hingga akhirnya mengalami luka serius akibat tusukan senjata tajam.

Nanang akhirnya ditangkap di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025), sekitar pukul 10.45 WIB.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra membenarkan jika Nanang Gimbal pernah menjadi kru dalam sebuah sinetron dan film.

Namun, Nanang Gimbal tidak pernah dalam satu ruma produksi dengan Sandy Permana
 
"Bahwa tersangka ini memang dulu kru film, tetapi tidak satu PH atau satu produk. Jadi merupakan kru film, tapi tidak satu production house," 

Semasa hidupnya, polisi memastikan bahwa korban dan pelaku tidak pernah terlibat kerja sama.

"Belum," kata Wira. 
 
 
(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved