Sertu Hendri dan Kasusnya

Bocoran Isi Obrolan 1 Jam Sertu Hendri dengan Kakak Ipar, Ngaku jadi Buronan usai Tembak Serma Rendi

Sertu Hendri meminta tolong, apabila ia meninggal dunia, agar jenazahnya diurus oleh Evi.

Editor: Weni Wahyuny
Dokumentasi Subdenpom Persiapan Belitung/Posbelitung.co/Disa Aryandi
Evi Yolanda (41) merupakan pemilik rumah yang sempat menjadi lokasi persembunyian Desertir TNI AD Sertu Hendri, mengungkapkan hubungan sang adik, Kiki, yang merupakan istri siri dari Sertu Hendri. Keduanya sempat mengobrol selama 1 jam. 

Kiki sudah tidak pulang ke rumah sekitar satu pekan lebih. 

Sementara anak Kiki dititipkan kepada orang tuanya.

"Sudah tidak di rumah Kiki itu dari beberapa hari Hendri berada di Belitung. Kalau hitungan sekarang, sudah seminggu lebih kabur dari rumah," ungkap Evi Yolanda kepada Posbelitung.co, Selasa (14/1/2025).

Selama berada di Belitung, lanjut Evi, beberapa kali Sertu Hendri  ke rumah orang tua Evi yang persis berada di sebelah rumahnya.

Keperluan Sertu Hendri untuk mencari Kiki dan meminta untuk kembali hidup bersama. 

Lantaran Kiki sudah tidak mau lagi, akhirnya adik kandung Evi tersebut memilih kabur dari rumah.

"Tapi selama di Belitung ini Hendri tidak tidur di sini (rumah Evi, red), tapi tidur di rumah kontrakannya di Kamboja. Setau saya Hendri tinggal sendiri di rumah kontrakan itu," tuturnya.

Wanita berkulit sawo matang tersebut mengaku sempat ngobrol dan berkomunikasi dengan Sertu Hendri pada Senin (13/1/2025) malam.

Kiki akhrinya mengadukan pengancaman Sertu Hendri tersebut kepada TNI.

Sertu Hendri yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2024, diketahui melarikan diri setelah terlibat kasus penembakan terhadap anggota TNI, Serma Rendi.

Ia juga sempat melakukan sejumlah pelanggaran berat, termasuk perampokan dan ancaman terhadap istri sirinya.

Aparat telah melakukan mediasi, meminta pelaku menyerahkan diri secara baik-baik. Namun, hingga berita ini diturunkan, pengejaran masih berlangsung.

Rekam Jejak Kejahatan Sertu Hendri

Nama Sertu Hendri menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Belitung setelah nekat menembak Serma Randi anggota Subdenpom Persiapan Belitung pada Senin (13/1/2025) dini hari.

Sertu Hendri desertir atau lari dari satuan dan sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) semenjak 2024 dari Korem 042/Gapu, Jambi.

Ternyata yang bersangkutan pernah terlibat kasus perampokan di wilayah Palembang tahun 2023 lalu.

Putusan dari Mahkamah Militer, Sertu Hendri dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan dipecat dari dinas militer.

“Jadi penyebab dia disersi itu, dia merampok dan TKP-nya di Palembang,” ujar Komandan Subdenpom Persiapan Belitung, Letda Cpm M Jaka Budi Utama kepada Posbelitung.co, Senin (13/1/2025).

Lanjut Jaka, sebelumnya Sertu Hendri berdinas di Kodim 0414 Belitung beberapa tahun lalu.

Terakhir sempat bertugas sebagai Babinsa Desa Aik Pelempang Jaya, sebelum pindah tugas ke Korem 042/Gapu, Jambi.

“Waktu di Belitung juga ada informasi, dia pernah terlibat penipuan jual beli tanah,” katanya.

Jaka menjelaskan, awalnya jajaran Subdenpom Persiapan Belitung belum mengetahui Sertu Hendri sudah desersi.

Namun berdasarkan laporan istri siri pelaku dan dilakukan pengecekan, barulah didapat informasi tersebut.

“Ternyata pelaku sudah tiga minggu berada di Belitung dan terus mencari istri sirinya. Istri sirinya ini takut karena selalu diancam dan sempat dicari ke rumah orang tuanya juga,” ungkap Jaka.

Berdasarkan laporan tersebut, Subdenpom Persiapan Belitung mulai mencari keberadaan pelaku untuk diamankan.

Kemudian, terjadilah kejadian penembakan anggota Subdenpom Persiapan Belitung Serma Randi.

Kondisi Serma Randi

Diketahui Serma Rendi mengalami luka tembak dengan hingga menembus ke sekitar ulu hatinya.

Kini ia sudah menjalani proses pengangkatan proyektil peluru di RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan, Rabu (15/1/2025) siang.

Tim medis sebelum melakukan operasi lebih dulu memastikan posisi peluru melalui serangkaian pemeriksaan menggunakan CT scan dan alat C-arm.

"Kami melakukan marking dengan jarum untuk menandai posisi peluru yang bersarang di sekitar ulu hati. Operasi ini tidak terlalu lama, hanya memerlukan irisan kecil sepanjang 3 sentimeter, dan peluru berhasil ditemukan dalam waktu kurang dari 10 menit," jelas Dokter Spesialis Anastesi RSUD Marsidi Judono, dr Hendra SpAn, Rabu (15/1/2024). 

Operasi pengangkatan proyektil peluru pada tubuh Serma Rendi ini melibatkan tim dokter anestesi, bedah, dan radiologi.

Operasi pengangkatan peluru ini berlangsung lancar dalam durasi sekitar 30 menit. 

Tim medis pun tak mengalami kesulitan selama operasi berlangsung. 

"Kondisi pasien stabil, langsung sadar setelah operasi, dan saat ini sudah dalam perawatan di ruang pemulihan," kata Hendra.

Proyektil peluru yang bersarang di tubuh Serma Rendi, personel Subdenpom Persiapan Belitung itu kini berhasil dievakuasi melalui operasi singkat. 

Disebutkan peluru masuk dari sisi kiri dada bawah korban, kemudian menembus 3 sentimeter di bawah kulit dan bersarang di sekitar ulu hati. 

Peluru ini pun berhasil diangkat berkat persiapan matang tim medis.

Hendra mengatakan operasi pengangkatan peluru di tubuh Serma Rendi dilaksanakan pada pukul 11.00 WIB sesuai rencana. 

Sebagian artikel telah tayang di Posbelitung.co dengan Cerita Kakak Angkat Sertu Hendri Saat Bertemu Desertir TNI AD, Bantah Disandera

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved