Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk

Terekam CCTV Rumah Warga, Terkuak Gelagat Gimbal Terduga Pelaku Sebelum Menikam Sandy Permana

Rekaman CCTV terduga pelaku menikam Sandy Permana diungkap istri korban, Ade Andriani.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Kolase Tribunnews.com/Tangkap layar dari @sandhypermana30
Aktor Misteri Gunung Merapi atau Mak Lampir, Sandy Permana tewas usai ditusuk orang tak dikenal (OTK) pada Minggu (12/1/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Gelagat Nanang Irawan alias gimbal terduga pelaku pembunuhan aktor Sandy Permana terkuak rekaman CCTV rumah warga.

Ade Andriani istri almarhum Sandy Permana menyebut jika Gimbal sempat pergi beriringan dengan istrinya.

Pasalnya Ade sempat curiga dengan keterangan istri Gimbal yang terkesan menutupi keberadaan suaminya.

"Kemarin polisi bilang istrinya aja ngasih keterangan palsu. Masa iya istrinya gak tahu kalau suaminya berantem di situ," kata dia.

Baca juga: Sosok Gimbal Diduga Pelaku Menikam Sandy Permana Aktor Mak Lampir Hingga Tewas, Kru Film

Sementara, menurut Ade Andriani, berdasarkan rekaman CCTV, suaminya itu keluar rumah pada pukul 06.30 WIB.

Sandy Permana keluar rumah untuk memberi makan hewan ternaknya di rumah mereka yang lain.

"Jam 07.20 WIB dia arah pulang bawa barang kayak paralon, bawa motor santai pakai senyum gitu. Kejadian 07.30 WIB," tutur Ade.

Ade Indriyani, istri Sandy Permana menguraikan kronologi meninggalnya sang suami diduga tewas dibunuh pada Minggu (12/1/2025). suami sempat menegur
Ade Indriyani, istri Sandy Permana menguraikan kronologi meninggalnya sang suami diduga tewas dibunuh pada Minggu (12/1/2025). suami sempat menegur (ig/sandhypermana30/Youtube Bibirmerahentertainmentnews)

Setelah kejadian itu, dalam kondisi penuh luka Sandy berjalan meminta pertolongan ke warga.

"Pas mau dianterin dia nyebut nama pelaku 'Gimbal Gimbal' katanya gitu," ungkap Ade lagi.

Baca juga: Gelagat Sandy Permana Sebelum Tewas Ditikam Tetangga, Sempat Ajak Istri Ngobrol Hingga Pagi

Ade dan warga lainnya pun mengenali sosok Gimbal karena terduga pelaku tinggal tak jauh dari rumahnya.

"Si pelaku itu di perumahan ini kurang dekat dengan warga, suaminya, kalau istrinya sama semua kenal, suaminya tertutup," katanya lagi.

Menurut Ade, darah korban ditemukan di samping rumah pelaku hingga ke gang sebelah.

Tak hanya itu, bahkan di sekitar lokasi kejadian, kata dia, ada barang terduga pelaku yang tertinggal.

"Polisi pas olah TKP nemuin sendal jepit pelaku," jelasnya.

Hingga saat ini kata dia, pihaknya belum mengetahui di mana keberadaan Gimbal alias Nanang Irawan (45) itu.

Ade juga mengungkap kalau Gimbal selama ini juga kerap disapa Limbad oleh warga sekitar.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar mengatakan kalau terduga pelaku merupakan tetangga korban.

"Iya, warga sekitar. Iya, dugaannya begitu (pelaku tetangganya," kata Kompol Onkoseno.

Sandy Permana ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1/2025) pagi sekira pukul 08.00 WIB.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, Sandy sempat menyebutkan nama 'Gimbal' yang diduga pelaku membunuhnya.

Pelaku diduga bernama Gimbal alias Nanang Irawan yang berusia 45 tahun

Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Sebelumnya, Sandy Permana ditemukan tergeletak di jalan dekat rumahnya kawasan Cibarusah pada pukul 08.00 WIB, Minggu (12/1/2025).

Ketika ditemukan, tubuh Sandy terdapat sejumlah luka tusuk.

Sandy pertama kali ditemukan tetangga rumahnya.

Awalnya Sandy masih hidup dalam kondisi bersimbah darah.

Korban yang sempat pingsan itu dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Awalnya korban ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya. Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong," kata Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

Sementara, menurut Ketua RT setempat, Sumardji, peristiwa tewasnya Sandy bermula ketika korban dalam perjalanan pulang setelah mengurus ternak yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

"Saat di tengah perjalanan, korban sedang mengendarai sepeda listrik dihadag pelaku dan langsung menikam korban dengan membabi buta," jelasnya, dikutip dari Tribun Bekasi.

Setelah terkena luka tusukan, korban sempat menghampiri rumah seorang warga yang berprofesi sebagai perawat.

Lalu, dia pun langsung dilarikan ke RSUD Cileungsi tetapi dinyatakan meninggal dunia.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk kepentingan penyelidikan.

Di sisi lain, Onkoseno mengatakan terduga pelaku awalah warga setempat yang juga mengenal Sandy.

Hal ini diketahui lewat pemeriksaan sejumlah saksi dan rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian.

"Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas dan buru pelakunya," jelasnya.

Anak Korban Histeris

Sandy meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil-kecil.

Anak kedua Sandy Permana rupanya belum mengetahui jika ayahnya meninggal dunia, ia bahkan masih meyakini kalau ayahnya itu sedang tidur.

Hal ini diungkap kakak ipar Sandy, Amelia yang mengatakan kalau anak-anak Sandy Permana belum mengetahui kalau ayahnya sudah meninggal dunia.

"Anak-anak belum pada tahu, cuma yang nomor 2 aja teriak 'ayahku gak mati, ayahku tidur'," kata Amalia dikutip dari Official iNews, Senin (13/11/2024).

Sementara, anak korban yang ketiga dan pertama, kata dia, belum tahu ayahnya meninggal dunia.

"Yang pertama kita ungsikan ke tetangga, kita lindungi dulu. Karena yang pertama sangat dekat dengan bapaknya," tutur dia.

Bahkan ketiga anaknya itu juga semuanya sangat akrab dengan sang ayah.

"Semua dekat sama bapaknya, tidur juga nyarinya bapaknya terus," katanya.

Ia pun berharap agar pelaku bisa segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal.

"Kalau saya dari kakaknya sih kita serahin semua ke polisi, kita minta diusut sampai tuntas kasus ini. Kasihan anak-anaknya," kata Amelia sambil menahan tangis.

Amelia menuturkan, pada Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, ia ditelepon oleh adiknya, yang merupakan istri Sendy.

"Adik saya minta ditemenin ke rumah sakit karena suaminya sudah berlumuran darah, ada yang membawa ke rumah sakit.
Saya pas ke sana, kondisi almarhum sudah lemas," tutur Amelia lagi.

Menurut Amelia, saksi mata yang ada di warung sekitar TKP sempat melihat Sandy dan pelaku.

"Melihat ada percekcokan antara pelaku dengan korban, cuma nggak tahu cekcoknya apa, kemudian tiba-tiba lihat korban berlumuran darah lalu dibawa ke mantri," jelasnya.

Hasil Autopsi

Jenazah Sandy pun telah selesai diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Pelayanan Dokter kepolisian RS Bhayangkara, Kombes Hery Wijatmoko menuturkan korban tidak hanya menderita akibat luka tusuk, tetapi juga luka karena benda tumpul.

"Terdapat kekerasan (benda) tajam dan tumpul," katanya.

Heru juga mengatakan, jenazah Sandy sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga setelah autopsi selesai dilakukan pada Minggu (12/1/2025) malam.

"Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi), hari Minggu sekitar pukul 14.00 WIB lebih masuk dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang," tuturnya.
21.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved