Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk

Rangkuman Sandy Permana Aktor 'Mak Lampir' Tewas Ditikam Tetangga, Terkuak Inilah Motifnya

Berikut rangkuman kasus Sandy Permana, aktor sinetron 'Mak Lampir' tewas ditikam diduga tetangga sendiri.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Ig@sandhypermana30
Berikut rangkuman kasus Sandy Permana, aktor sinetron 'Mak Lampir' tewas ditikam diduga tetangga sendiri. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut rangkuman kasus Sandy Permana, aktor sinetron 'Mak Lampir' tewas ditikam diduga tetangga sendiri.

Diketahui, Sandy Permana ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (12/1/2025) pagi sekira pukul 08.00 WIB.

Sandy Permana diduga dibunuh oleh tetangganya sendiri.

Berikut rangkuman kasusnya:

1. Berawal Temui Seseorang di Danau

Polisi mengungkapkan, Sandy Permana sempat bertemu seseorang di sebuah danau sebelum ditemukan tewas di dekat rumahnya Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi.
 
Namun, polisi belum mengetahui seseorang yang ditemui pemeran sinetron "Mak Lampir" tersebut.

"Sekitar pukul 07.00 WIB, korban mengendarai motor listrik menuju danau menemui seseorang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, dilansir dari Kompas.com, Senin (13/1/2025).

Sandy Permana sempat bertemu seseorang di sebuah danau sebelum ditemukan tewas di dekat rumahnya Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi.
Sandy Permana sempat bertemu seseorang di sebuah danau sebelum ditemukan tewas di dekat rumahnya Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi. (ig/sandhypermana30)

Polisi juga belum mengetahui apa isi dari pembicaraan antara Sandy dengan orang tersebut.

Sandy Permana mendatangi rumah saksi dalam keadaan berlumuran darah. Tidak lama setelah itu, korban pingsan di depan rumah saksi.

"Kemudian sekitar pukul 07.30 WIB, korban ke rumah saksi dua dengan keadaan berlumuran darah. Tidak lama, korban pingsan," kata dia.

Baca juga: Sebelum Embus Napas Terakhir, Sandy Permana Aktor Mak Lampir Sebut Nama Pelaku Penusukan

2. Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Sandy Permana ditemukan tergeletak di jalan dekat rumahnya kawasan Cibarusah pada pukul 08.00 WIB, Minggu (12/1/2025).

Ketika ditemukan, tubuh Sandy terdapat sejumlah luka tusuk.

Aktor sinetron Misteri Gunung Merapi atau 'Mak Lampir', Sandy Permana yang tewas ditusuk di Bekasi
Aktor sinetron Misteri Gunung Merapi atau 'Mak Lampir', Sandy Permana yang tewas ditusuk di Bekasi (IG @sandhypermana30)

Sandy pertama kali ditemukan tetangga rumahnya.

Awalnya Sandy masih hidup dalam kondisi bersimbah darah.

Korban yang sempat pingsan itu dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Awalnya korban ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya. Kemudian dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong," kata Kasat Reskrim Polres Bekasi, Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar.

Baca juga: Ayahku Gak Mati, Ayahku Tidur, Teriak Anak Sandy Permana Ayah Tewas Ditikam Diduga Tetangga 

Sementara, menurut Ketua RT setempat, Sumardji, peristiwa tewasnya Sandy bermula ketika korban dalam perjalanan pulang setelah mengurus ternak yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

"Saat di tengah perjalanan, korban sedang mengendarai sepeda listrik dihadag pelaku dan langsung menikam korban dengan membabi buta," jelasnya, dikutip dari Tribun Bekasi.

Setelah terkena luka tusukan, korban sempat menghampiri rumah seorang warga yang berprofesi sebagai perawat.

Lalu, dia pun langsung dilarikan ke RSUD Cileungsi tetapi dinyatakan meninggal dunia.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk kepentingan penyelidikan.

Di sisi lain, Onkoseno mengatakan terduga pelaku awalah warga setempat yang juga mengenal Sandy.

Hal ini diketahui lewat pemeriksaan sejumlah saksi dan rekaman CCTV yang berada di lokasi kejadian.

"Ya menurut warga sebelumnya korban sempat terlibat cekcok dengan seseorang, kami sedang kejar Identitas dan buru pelakunya," jelasnya.

3. Pelaku Diduga Tetangga dan Rekan Korban

Kakak ipar mendiang Sandhy Permana, Amelia menyebut terduga pelaku dan korban sama-sama bekerja di industri perfilman.

Amelia mengaku terakhir bertemu dengan pelaku saat sinetron Tukang Bubur Naik Haji.

Adapun pelaku diduga bernama Gimbal alias Nanang Irawan (45).

"Dia (pelaku) kru film. Dulunya itu biasa di layar lebar. Saya terakhir bertemu terakhir pelaku itu di Tukang Bubur Naik Haji, dia soundman-nya," kata Amelia dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube, Senin (13/1/2025).

Meski tak mengenal baik terduga pelaku, Amelia menyebut tahu soal sosok orang yang membunuh sang adik ipar.

Kata Amelia, terduga pelaku dikenal di lingkungan sebagai sosok yang pendiam.

"Pelaku itu orangnya enggak banyak bicara. Enggak ada komunikasi sama kita, emang orangnya pendiam," kata Amelia.

Namun diketahui keluarga, perang dingin antara Sandy dengan terduga pelaku sudah selesai sejak lama.

"Percekcokan itu cuma pagi-pagi aja, cuma perseteruan aja hanya selisih paham, masalah itu sudah clear. Tapi saya enggak tahu mungkin antara pelaku ada dendam, hanya mereka yang tahu," imbuh Amelia.

4. Sempat Cekcok Sebelum Tewas

Keluarga Sandy meyakini kalau pelaku adalah tetangga korban yakni dari saksi yang melihat mereka.

Sebab, ada saksi di warung mengaku sempat melihat korban dan pelaku sedang cekcok.

Bahkan, korban sebelum menghembuskan napas terakhirnya juga sempat menyebutkan nama pelaku.

"Ada saksi mata dan korban sebelum meninggal dunia itu menyebutkan nama pelaku," kata dia lagi.

Menurut Amelia, jarak rumah korban dan pelaku sangat dekat.

"Deket banget, beda gang doang," katanya.

Amelia juga menuturkan, sesaat setelah ditusuk, korban sempat berlari untuk meminta pertolongan warga sekitar.

"Lari dengan wajah sudah berdarah, dari situ warga langsung bawa ke rs, ada yang dateng ke rumah adik saya," kata dia.

Istri korban pun syok saat mendapatkan kabar itu.

"Malem itu kita baru pulang dari Palembang, saya sama adik saya. Makanya kaget banget, pagi langsung dapat kabar adik ipar saya ditusuk sama tetangga sendiri," kata dia.

Sementara itu, Kapolres Bekasi, AKP Yandrizein belum mengungkap identitas terduga pelaku.

"Anggota masih di lapangan, bekerja. Tidak ada informasi (tetangga)," kata dia.

"Doakan saya supaya cepat tertangkap. Saksi sudah ada diperiksa," tambahnya.

5. Adu mulut dengan terduga pelaku saat rapat warga

Selain itu, Ketua RT tempat tinggal Sandy Permana di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Sudarmadji mengatakan terduga pelaku dan korban sebelumnya sempat bersitegang saat rapat warga.

Rapat warga tersebut dilakukan pada bulan Oktober 2024 silam. 

Saat rapat terduga pelaku tidak senang atas pernyataan dari Sandy Permana, hingga terjadilah debat dan cekcok dalam rapat warga tersebut.

"Sebenarnya awalnya hanya saling tuding, cekcok di forum," kata Sudarmadji, Minggu (12/1/2025).

Sandy Permana, lanjut Sudarmadji, sempat hendak melayangkan somasi kepada terduga pelaku karena tidak terima dengan pernyataannya saat rapat warga. 

Namun, somasi tersebut batal dilakukan. "Masalah dianggap selesai saat itu," ujar Sudarmadji.

Akan tetapi dugaan Sudarmadji, terduga pelaku masih menyimpan dendam kepada Sandy Permana sehingga terjadilah peristiwa penusukan tersebut.

"Kita enggak tahu ada kejadian(penusukan). Kita kira masalah sudah selesai," ujar dia.

Ketika ditanya apa yang menjadi pemicu cekcok dalam rapat warga tersebut Sudarmadji enggan menjelaskan lebih jauh. 

Namun Sudarmadji menyebut persoalan lingkungan warga di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang menjadi akar masalahnya.

"Soal urusan lingkungan warga perumahan," ujarnya. 

6. Anak Korban Histeris

Sandy meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil-kecil.

Anak kedua Sandy Permana rupanya belum mengetahui jika ayahnya meninggal dunia, ia bahkan masih meyakini kalau ayahnya itu sedang tidur.

Hal ini diungkap kakak ipar Sandy, Amelia yang mengatakan kalau anak-anak Sandy Permana belum mengetahui kalau ayahnya sudah meninggal dunia.

"Anak-anak belum pada tahu, cuma yang nomor 2 aja teriak 'ayahku gak mati, ayahku tidur'," kata Amalia dikutip dari Official iNews, Senin (13/11/2024).

Sementara, anak korban yang ketiga dan pertama, kata dia, belum tahu ayahnya meninggal dunia.

"Yang pertama kita ungsikan ke tetangga, kita lindungi dulu. Karena yang pertama sangat dekat dengan bapaknya," tutur dia.

Bahkan ketiga anaknya itu juga semuanya sangat akrab dengan sang ayah.

"Semua dekat sama bapaknya, tidur juga nyarinya bapaknya terus," katanya.

Ia pun berharap agar pelaku bisa segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal.

"Kalau saya dari kakaknya sih kita serahin semua ke polisi, kita minta diusut sampai tuntas kasus ini. Kasihan anak-anaknya," kata Amelia sambil menahan tangis.

7. Hasil Autopsi

Jenazah Sandy pun telah selesai diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Bidang Pelayanan Dokter kepolisian RS Bhayangkara, Kombes Hery Wijatmoko menuturkan korban tidak hanya menderita akibat luka tusuk, tetapi juga luka karena benda tumpul.

"Terdapat kekerasan (benda) tajam dan tumpul," katanya.

Heru juga mengatakan, jenazah Sandy sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga setelah autopsi selesai dilakukan pada Minggu (12/1/2025) malam.

"Iya sudah dilakukan pemeriksaan (autopsi), hari Minggu sekitar pukul 14.00 WIB lebih masuk dan pukul 21.00 WIB lebih sudah dibawa pulang," tuturnya.
21.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved