Klarifikasi Briptu Yuli Setyabudi Soal Viral Polisi Tantang Tembak Warga, Sebut Video Asli Dipotong

TRIBUNSUMSEL.COM- Briptu Yuli Setyabudi, anggota Polsek Kulawi Polres Sigi Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) angkat bicara terkait viralnya video untuk warga yang ingin ditembak polisi.

Sebelumnya, pernyataan Briptu Yuli Setyabudi tersebut viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @feedgramindo, Senin, (6/1/2025).

Briptu Yuli mengatakan video yang disampaikannya dipotong oleh oknum tak bertanggung jawab dari akun media sosial tersebut.

Baca juga: Sosok Briptu Yuli Setiabudi Bantah Tantang Warga Ditembak, Pernah Curhat Didemosi Imbas Konten

"Itu akun ig (@feedgramindo) serang kepolisian, dia suka potong-potong cerita video polisi, saya pernah serang dia karena memang apa yang dia upload tidak  sesuai dengan yang beredar," ungkap Briptu Yuli Setyabudi kepada Tribunsumsel.com via telepon, Rabu, (6/1/2025).

"Mungkin dia dendam atau apalah jadi dipotong-potong, lihat saja baju saya pertama baju biasa, terakhir baju dinas," sambungnya.

Briptu Yuli menegaskan video tersebut tak sesuai dengan video aslinya.

Namun, ia membenarkan membuat video itu pada 2024 tahun lalu dan sempat ditegur oleh Polda Sulteng.

Video itu pula merupakan video tanya jawab, bukan sayembara.

"Video aslinya ada tapi saya udah dihapus, sudah lama setahun, ditegur oleh Polda gak usah buat begitu," bebernya.

Video pernyataan menantang penembakan itu diucapkan berawal dari netizen yang pernah menantangnya dengan menyinggung kepolisian.

Diketahui, Briptu Yuli Setyabudi sendiri dikenal sebagai konten kreator yang aktif di Tiktok dan Instagramnya.

"Jadi ada netizen yang serang saya katanya 'kau polisi paling kalau kau tembak orang penjahat juga nanti ditangkap, baru diam-diam kau tembak di kaki, dak mungkin kau ditembak orang, sementara kau lari'," ujar Briptu Yuli menirukan tantangan dari netizen.

Baca juga: Kata Dinas Damkar Soal Isu Sandi Butar Butar Diputus Kontrak karena Konten Viral, Hasil Evaluasi

Ia meluruskan terkait menantang penembakan itu tak bermaksud untuk menantang masyarakat luas.

"Saya buat lah konten, tapi tujuanku buat cuma untuk orang itu, itulah saya 'cobalah kau kesini saya kejar, bisa ndak'," sambungnya.

"Dari kantor juga sudah bilang gak usah diupload itu," katanya.