Pengacara Tewas Ditembak di Bone
Ada WA hingga Verbal, Pengacara yang Tewas Ditembak di Bone Sempat Terima Ancaman sebelum Dibunuh
Ia juga menuturkan, korban sempat diancam melalui WhatsApp sebelum insiden penembakan terjadi.
TRIBUNSUMSEL.COM - Rudi S Gani, pengacara yang tewas usai ditembak di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ternyata sempat menerima ancaman sebelum dibunuh.
Sebelumnya telah ada 18 saksi yang diperiksa oleh polisi terkait kasus ini.
Saksi tersebut antara lain istri korban dan tukang bangunan.
Tukang bangunan tersebut diketahui tengah mengerjakan proyek kantor hukum yang didirikan Rudi di samping rumahnya di Desa PAttuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.
Demikian yang disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel, Kombes Jamaluddin Farti.
"Kemarin 14 tambah hari ini empat, jadi ada 18 sampai saat ini," kata Kombes Jamaluddin Farti ditemui di kantornya, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Ia menuturkan, saat ini masih ada tim yang bertugas di lapangan.

"Langkah selanjutnya, tim masih bekerja di lapangan, doakan saja mudah-mudahan bisa segera terungkap," ujarnya.
Saat ditanya, apakah sudah ada orang yang dicurigai sebagai pelaku penembakan, Jamaluddin Farti tak banyak menjawab.
"(Yang dicurigai) belum ada, masih penyelidikan. Masih proses didalami,"
"Tentunya kami juga butuh informasi dari masyarakat kalau ada informasi terkait ini silakan kami terbuka menerima masukan dari teman-teman semua," sambungnya.
Pihaknya juga masih akan melakukan pemeriksaan terhadap adanya dugaan senjata yang digunakan pelaku sudah disita.
"(Senjata yang diamankan) Nanti kami kroscek di Polres Bone. (Dugaan pengancaman terhadap korban), nanti, masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu aja dulu," imbuhnya.
Diketahui, korban ditembak saat sedang berkumpul bersama keluarganya, Selasa (31/12/2024) malam.
Sebelum adanya penembakan, ternyata ada ancaman yang dilayangkan ke korban.
Istri korban, Maryam (45) pun mendatangi Ditkrimum Polda Sulsel, Senin (6/1/2025) untuk menyerahkan bukti.
Tak datang sendiri, ia datang ditemuani sejumlah pengacara.
Ketua Tim Pencari Fakta Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman menuturkan, Maryam datang sebagai saksi untuk memberikan keterangan.
"Kedatangan ini membawa istri Rudi S Gani untuk memberi keterangan yang diketahui olehnya berkaitan dengan bukti-bukti," kata Tadjuddin Rachman.
Dikutip dari Tribun-Timur.com, sejumlah bukti juga akan diserahkan, termasuk jejak digital antara Maryam dan korban.
Ia juga menuturkan, korban sempat diancam melalui WhatsApp sebelum insiden penembakan terjadi.
"Termasuk percakapan WA yang ada di dalam HP korban dan istrinya korban sendiri. Bukti elektronik. Ada (ancaman lewat pesan) di HP suaminya," bebernya.
Tidak hanya itu, Maryam juga menyebut ada postingan akun Facebook yang dianggapnya mengarah ke pengancaman, juga akan diperlihatkan ke penyidik.
"Ada status Facebook, itu saja," singkatnya.
Selain ancaman elektronik, Maryam juga akan membeberkan ke penyidik terkait ancaman verbal yang dialami Rudi S Gani, sebulan sebelumnya.
"Secara lisan, kurang lebih empat minggu, kurang lebih satu bulan sebelum kejadian," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengacara yang Tewas Ditembak Sempat Terima Ancaman sebelum Dibunuh, Maryam: Ada WA hingga Verbal.
Curhat Terakhir Rudi Pengacara di Bone Sebelum Ditembak Malam Tahun Baru, Akan Jalani Sidang |
![]() |
---|
Kisah Pilu Putri Pengacara Rudi S Gani Jelang Acara Lamaran Ayah Tewas Ditembak Saat Tahun Baru |
![]() |
---|
Pilu Hj Maryam Sang Suami, Rudi S Gani Ditembak Saat Tahun Baru: Orangnya Sabar & Tak Pernah Cekcok |
![]() |
---|
Jejak Kasus yang Didampingi Rudi S Gani, Pengacara di Bone Sebelum Tewas Ditembak Malam Tahun Baru |
![]() |
---|
Kasus Terakhir Ditangani Pengacara Rudi Sebelum Tewas Ditembak OTK, Istri Sebut Tak Ada Masalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.