Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137-142 Kurikulum Merdeka, 15 Soal Asesmen Bab 3

Kunci jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137-142 Kurikulum Merdeka, 15 soal Asesmen Bab 3. Jawaban untuk buku Sejarah ditulis  Martina Safitry dkk.

Penulis: Vanda Rosetiati | Editor: Vanda Rosetiati
TANGKAP LAYAR
Kunci jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137-142 Kurikulum Merdeka, 15 soal Asesmen Bab 3. Jawaban untuk buku Sejarah ditulis  Martina Safitry dkk. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Kunci jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137-142 Kurikulum Merdeka, 15 soal Asesmen Bab 3, silakan disimak  pada artikel berikut. 

Kunci jawaban Sejarah Kelas 12 untuk buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII yang ditulis 
Martina Safitry dkk Edisi 1 dan diterbitkan Penerbit Kementerian Pendidikan, Kebudaya.an, Riset, dan Teknologi

Pada halaman 137-142 memuat 15 soal pilihan ganda dan esai Bab 3: Indonesia Masa Order Baru (1996-1998). 

Selengkapnya, Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137-142 Kurikulum Merdeka, 15 Soal Asesmen Bab 3.

__________

Asesmen: 

Pilihan Ganda

1. Sejak catur wulan pertama 1966, Indonesia mengalami dualisme kepemimpinan nasional. Sukarno tetap berkuasa sebagai presiden RI meskipun pamornya semakin menurun, sementara itu Letjen Soeharto mendapat banyak simpati dan dukungan dan berbagai pihak. Dualisme kepemimpinan ini akhirnya berakhir pada….

a. 11 Maret 1966
b. 20 Februari 1967
c. 22 Februari 1967
d. 12 Maret 1967
e. 27 Maret 1968

Kunci Jawaban: C

2. Oil Boom yang terjadi pada periode 1970an berdampak pada perbaikan ekonomi Indonesia. Berikut yang merupakan latar belakang fenomena Oil Boom adalah…

(a) Boikot ekspor minyak yang dilakukan oleh negara-negara Arab yang tergabung dalam OPEC kepada Amerika Serikat.
(b) Ditemukannya sumber-sumber minyak baru di Amerika Serikat.
(c) Terganggunya produksi minyak dunia akibat Revolusi Iran.
(d) Kemajuan teknologi pertambangan minyak bumi.

Pilihlah
a. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
b. Jika (1) dan (3) yang benar
c. Jika (2) dan (4) yang benar
d. Jika hanya (4) saja yang benar
e. Jika semua jawaban benar

Kunci Jawaban: B

3. dr. Sulianti Saroso adalah pelopor gerakan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia.
SEBAB
Beliau mewacanakan pembatasan fertilitas menggunakan alat kontrasepsi, kampanye anti pernikahan dini dan penyuluhan program kelahiran yang terencana.

Pilihlah
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
b. Jika pernyataan benar dan alasan benar, tetapi keduanga tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
c. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
d. Jika penyataan salah dan alasan benar.
e. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah.

Kunci jawaban: A

4. Petisi 50 merupakan salah satu bentuk protes para tokoh nasional terhadap pemerintahan Orde Baru. Beberapa tokoh yang ikut menandangani petisi ini antara lain…

(1) Moh. Hatta
(2) Ali Sadikin
(3) Jenderal Polisi Hoegeng
(4) S.K. Trimurti

Pilihlah
a. Jika (1), (2), dan (3) yang benar
b. Jika (1) dan (3) yang benar
c. Jika (2) dan (4) yang benar
d. Jika hanya (4) saja yang benar
e. Jika semua jawaban benar

Kunci jawaban: E

5. Jumlah pengangguran meningkat selama krisis ekonomi melanda Indonesia.
SEBAB
Pada masa akhir Orde Baru banyak terjadi demonstrasi, unjuk rasa, pemogokan, dan kerusuhan.

Pilihlah
a. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat.
b. Jika pernyataan benar dan alasan benar, tetapi keduanga tidak menunjukkan hubungan sebab akibat.
c. Jika pernyataan benar dan alasan salah.
d. Jika penyataan salah dan alasan benar.
e. Jika pernyataan dan alasan, keduanya salah.

Kunci jawaban: B

Soal Esai

1. Berikut adalah kutipan dari buku yang berjudul Catatan Seorang Demonstran halaman 159 tentang kegelisahan mahasiswa pada awal 1966.

Hari itu Jumat tanggal 7 Januari 1966. Aku tiba di Fakultas Sastra kira-kira jam 11.30 dengan mengendarai jip dari Drs.Nugroho Notosusanto. Ketika aku tiba di ruang Senat, terlihat
suasana resah. Beberapa kelompok mahasiswa sedang asyik berbicara secara serius – tetapi panas – tentang kenaikan harga bus Rp200 menjadi Rp1.000. Suasana seperti ini sudah lama kuduga,
jadi tidaklah terlalu mengejutkan bagiku. Beberapa hari yang lalu Ismid datang ke rumahku dan ceritera tentang kegelisahan yang terjadi dalam dunia mahasiswa, khususnya pembicaraan terakhir
tentang situasi KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia).

Menurut Ismid, mahasiswa-mahasiswa sekarang sudah tidak tahan lagi untuk hidup karena harga-harga yang melambung setinggi langit. Dan mereka menafsirkan bahwa politik kenaikan harga dari
Pemerintah sekarang adalah usaha dari sementara Menteri untuk mengalihkan perhatian rakyat dari fokus penggayangan Gestapu/ PKI menjadi soal-soal kenaikan harga.

Sumber: Soe Hok Gie. (2005). Catatan Seorang Demonstran. Jakarta: LP3ES

Kutipan di atas menggambarkan situasi di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia beberapa hari sebelum Aksi Tritura dimulai. Dengan mempertimbangkan informasi di atas, sebutkan minimal dua
alasan mengapa mahasiswa saat itu bergerak meprotes pemerintah!

Kunci jawaban:

Peserta didik dapat memilih dua dari jawaban di bawah ini:
• Kenaikan harga atau inflasi yang tidak terkendali.
• Keengganan pemerintah untuk segera bertindak tegas dalam merespon peristiwa G30S/PKI.
• Ketidakmampuan pemerintah dalam mengani krisis ekonomi dan politik.
• Adanya kekhawatiran bahwa pemerintah sengaja menaikkan harga
sebagai pengalihan isu.

2. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru adalah perluasan akses pendidikan melalui pendirian berbagai sekolah yang dikenal sebagai sekolah inpres. Melalui program ini jumlah sekolah meningkat. Namun, mengapa perluasan akses ini belum dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia?

Kunci jawaban:

Perluasan akses dan penambahan jumlah sekolah tidak selalu diiringi oleh peningkatan kualitas pendidikan. Di antara penyebabnya, jumlah tenaga guru berkualitas yang kurang, penyebaran guru yang belum merata, serta kesenjangan fasilitas dan sumber belajar di tiap daerah.

3. Bacalah kutipan artikel dari Kompas edisi 16 Januari 1974 halaman 1 berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 3 dan 4!

Kerusuhan-kerusuhan hebat melanda ibu kota Jakarta sejak Selasa siang sampai malam, sebagai kelanjutan langsung ataupun tidak langsung demonstrasi-demonstrasi anti-Jepang. Aksi-aksi yang
bersifat pengrusakan diketahui mulai meledak tidak lama setelah ribuan mahasiswa dan pelajar yang gagal menyerbu kompleks Istana Kepresidenan, tempat berlangsungnya pembicaraan antara
PM Tanaka dan Presiden Soeharto.
...

Pagi hari Selasa, sekitar 5.000 mahasiswa dan pelajar berbagai perguruan dan sekolah berkumpul di halaman kampus Universitas Trisakti. Mereka menghadiri "Appel Tribune 1974" sebagai berikut:
"Turunkan Harga", "Bubarkan Aspri", dan "Gantung Koruptorkoruptor". Acara ini diakhiri pembakaran boneka PM Tanaka yang dilambangkan sebagai “penjajah ekonomi”.

Massa tersebut yang semula bergerak jalan kaki secara tertib dari halaman FKUI Salemba Raya, semakin lama bertambah jumlahnya di perjalanan. Di beberapa tempat, mereka menurunkan
bendera-bendera merah putih menjadi setengah tiang. Dialogdialog mereka lakukan dengan petugas keamanan. "Kami tahu,hati nurani bapak-bapak sama dengan kami. Sayang, bapak-bapak
terikat tugas," kata mahasiswa-mahasiswa tersebut.

Sementara mereka bergerak, dari arah lain para pelajar dan pemuda juga datang berbondong-bondong menuju daerah sekitar istana. Mereka berbentrokan dengan petugas-petugas keamanan,
antara lain di daerah Budi Utomo.

Berdasarkan informasi dari kutipan artikel di atas, mengapa para mahasiswa melakukan aksi pada 15 Januari 1974?

Kunci jawaban:

Mahasiswa melakukan aksi karena merasa tidak puas dengan pemerintah, terutama karena korupsi dan kenaikan harga yang berdampak pada ekonomi masyarakat. Selain itu, peristiwa ini juga dilatarbelakangi oleh sentimen anti-Jepang yang dianggap sebagai penjajah ekonomi.

4. Menurut kalian, mengapa para pelajar dan pemuda ikut bergabung dalam aksi mahasiswa tersebut?

Kunci jawaban:

Para pemuda dan pelajar ikut bergerak dengan mahasiswa karena mereka memiliki keresahan yang sama. Adanya kekecewaan terhadap pemerintah dan juga sentimen anti-Jepang membuat mereka turun ke jalan dan bergabung dengan mahasiswa untuk menyuarakan aspirasinya.

5. Jatuhnya pemerintahan Presiden Soeharto salah satunya disebabkan oleh krisis moneter Asia yang dimualai tahun 1997. Mengapa krisis keuangan yang berawal di Thailand dapat berpengaruh terhadap Indonesia?

Kunci jawaban:

Antara tahun 1980—1990 terjadi peningkatan pertumbuhan ekonmi yang luar biasa di Asia, termasuk Thailand dan Indonesia, sehingga semakin banyak investor asing yang menanamkan modalnya. Pada tahun 1997, banyak investor yang menarik dananya secara besar-besaran dari Thailand sehingga nilai tukar mata uang bath turun drastis. Sementara itu, hutang luar negeri tetap harus dibayar dalam dolar AS. Beban hutang ini akhirnya mengakibatkan gejolak keuangan di Thailand dan menjalar ke berbagai wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Para investor mulai ragu untuk menanamkan modal di negara-negara Asia Tenggara dan mulai menarik dolar AS yang mereka miliki dari negara-negara tersebut. Karena lemahnya sistem perekonomian dan perbankan Indonesia, negara kita kemudian juga ikut jatuh dalam krisis keuangan yang lantas berkembang menjadi krisis ekonomi dan politik.

===

*) Disclaimer:
Artikel contoh soal UAS ini ditujukan kepada guru dan orang tua juga siswa sebagai panduan. 
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Demikian, Kunci Jawaban Sejarah Kelas 12 Halaman 137-142 Kurikulum Merdeka, 15 Soal Asesmen Bab 3.

Baca juga: Kunci Jawaban Ekonomi Kelas 12 Kurikulum Merdeka Halaman 125-130, Asesmen Bab 3: Pilihan Ganda

Baca juga: Kunci Jawaban Biologi Kelas 12 Kurikulum Merdeka Halaman 113-117, Uji Kompetensi Bab 2

Baca berita dan artikel lainnya lngsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved