Mahasiswa Dikeroyok Polisi di Mamuju
Kader HMI Diduga Dikeroyok Puluhan Polisi di Mamuju, Berawal 2 Polisi Temui Pacar di Asrama Putri
kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Manakarra oleh puluhan oknum anggota Polda Sulawesi Barat (Sulbar) di Kabupaten Mamuju menuai sorotan publik.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Kasus pengeroyokan terhadap makasiswa salah satu kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Manakarra oleh puluhan oknum anggota Polda Sulawesi Barat (Sulbar) di Kabupaten Mamuju menuai sorotan publik.
Aksi ini dipicu oleh dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap salah satu kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Manakarra bernama Ramli.
Wajah Ramli pada bagian kelopak mata berwarna hitam hingga membengkak.
Kemudian tulang hidung korban patah akibat dihajar oleh oknum polisi di sebuah asrama putri mahasiswa Mateng di Kelurahan Binanga, Mamuju, Rabu (1/1/2025) malam.
Baca juga: Nasib Kapolsek Cinangka dan Anggota Diperiksa Propam Imbas Tolak Dampingi Bos Rental Mobil Ditembak
Duduk Perkara
Adapun pengeroyokan oknum polisi terhadap kader HMI itu berawal dua polisi inisial Bripda SA dan Bripda IA saat mengunjungi asrama putri, yang terletak di Jl Baharuddin lopa, Mamuju, Sulawesi Barat
Bripda SA ke Asrama Putri ingin bertemu dengan kekasihnya yang memang tinggal di sana, pada Rabu tanggal 1 januri 2025 sekitar pukul 07.30 wita.
Namun setiba disana, kedua polisi terebut mendapat teguran dari seorang mahasiswa dan terjadilah pertengkaran mulut hingga akhirnya terjadi perkelahian.
Setelah kejadian, Bripda SA merasa tidak terima, lalu memanggil teman seangkatannya untuk datang secara beramai-ramai di tempat tersebut.
Beberapa saat kemudian setelah Bripda SA menghubungi teman-teman seangkatannya melalui via telepon, datanglah rombongan baja 51 berjumlah kurang lebih 50 orang mengerumuni asrama putri.
Akibatnya, korban mengalami patah tulang hidung dan kelopak mata membengkak.
Ia kini sedang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, karena kondisi masih mengalami lebam-lebam di wajah.
Aksi Bentrok di Kantor Polresta Mamuju
Aksi demonstrasi digelar oleh HMI Manakarra di depan Mapolresta Mamuju, Jalan KS Tubun, pada Rabu malam (1/1/2025).
Aksi ini dipicu oleh dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap salah satu kader HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Manakarra.
“Salah satu kader terbaik HMI Manakarra mendapatkan tindakan tidak terpuji oleh oknum polisi,” ungkap salah seorang peserta aksi.
Mereka meminta agar oknum yang diduga terlibat segera ditindak dan dijatuhi hukuman yang setimpal.
Baca juga: 7 Fakta Penembakan Bos Rental Mobil di Tol Tangerang-Merak, Lapor Polisi Ditolak, 4 Pelaku Diburu
Ratusan mahasiswa itu melakukan aksi unjuk rasa di tengah jalan dan juga membakar ban bekas.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, terlihat massa HMI dan mahasiswa lainya juga menutup jalan hingga bergantian orasi di depan Kantor Polres.
Nampak massa aksi berusaha menerobos pagar kantor Polresta Mamuju, karena mereka tidak menerima salah satu kader HMI dihajar oleh oknum polisi.
Diduga kemarahan massa aksi itu dipicu salah satu kader HMI dikeroyok oleh oknum polisi di sebuah asrama putri mahasiswa di Kota Mamuju.
Terlihat massa aksi ricuh bahkan sempat saling dorong ketika mahasiswa berhasil lolos menerobos pagar Kantor Polresta Mamuju.
"Awal dari konflik ini (demonstrasi) ini karena diduga ada oknum polisi yang selalu datang ke asrama putri IPM Mateng. Bahkan oknum polisi itu sudah ditegur termasuk bapak yang punya rumah kontrakan sudah menegur dan tidak pernah mendengar. Sehingga anak-anak (mahasiswa kader HMI ) menegur, setelah itu ada cekcok antara mereka," kata Ketua HMI Cabang Manakarra Ansar saat ditemui Tribun-Sulbar.com.
Ansar menuturkan, setelah adanya saling cekcok, kemudian datang sejumlah anggota polisi diduga angkatan 51 yang langsung melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa yang juga kader HMI.
"Setelah ada cekcok, setelah itu datanglah satu kompi anggota kepolisian angkatan 51 dan melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa yang berada di asrama putri," terangnya.
Ia menuturkan, aksi ini tidak akan berakhir dan akan terus berlanjut dan besok mahasiswa akan melanjutkan aksi di Polda Sulbar.
Kapolda Sulbar Minta Maaf
Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar meminta maaf kepada mahasiswa yang dipukul oleh anggota polisi pada Rabu (1/1/2025) malam.
dia berjanji akan menindak tegas anggotnya sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Dihadapan adik-adik mahasiswa dan masyarakat, atas nama Kapolda dan staf, saya menyampaikan permohonan maaf. Jika ada anggota saya yang melanggar, saya pastikan akan ditindak tegas sesuai aturan hukum yang berlaku,” kata Adang.
Adang mengaku tak akan menutupi kejadian tersebut dan yang salah tetap salah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Artikel telah tayang di Tribunsulbar.com dengan topik Bentrok Mahasiswa vs Polisi
(*)
Baca berita lainnya di google news
Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Jelang Demo di DPRD Sumsel Besok, Polisi-TNI Bersiaga, Pagar Besi Mal Dilas |
![]() |
---|
Jadwal Hari Libur Tangal Merah September 2025, Long Weekend 3 Hari Minggu Pertama |
![]() |
---|
Disdik Sumsel Imbau Siswa Tidak Terlibat Unjuk Rasa Besok |
![]() |
---|
Tangis Ayah Rheza Pecah Saat Lihat Jenazah Anak Tewas, Wajah Luka dan Banyak Bekas Pijakan Kaki |
![]() |
---|
Inilah Kronologi Tewasnya Rheza Sendy Pratama Mahasiswa Amikom Jogja Saat Aksi Demonstrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.