Pesawat Jeju Air Jatuh

Penyebab Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan Korsel, Korban Tewas Bertambah Jadi 85 Orang

Penyebab jatuhnya pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Musan di Kota Musan, Korea Selatan, diduga karena malfungsi roda pendaratan.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
X/NazNazirul
Pesawat Jeju Air alami kecelakaan jatuh di Bandara Internasional Musan di Kota Musan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024) pukul 09.07 waktu setempat. Penyebab jatuhnya pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Musan di Kota Musan, Korea Selatan, diduga karena malfungsi roda pendaratan. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Penyebab jatuhnya pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Musan di Kota Musan, Korea Selatan, diduga karena malfungsi roda pendaratan.

Pesawat yang mengangkut 181 orang itu terbakar setelah mendarat di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, pada Minggu (29/12/2024) pagi waktu setempat.

Korban tewas akibat pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Muan, Korea Selatan kian bertambah menjadi 85 orang. 

Baca juga: Detik-detik Pesawat Jeju Air Kecelakaan Jatuh di Bandara Muan Korsel, Meledak Tewaskan 47 Orang

Pesawat Jeju Air alami kecelakaan jatuh di Bandara Internasional Musan di Kota Musan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024) pukul 09.07 waktu setempat.
 
Pesawat Jeju Air alami kecelakaan jatuh di Bandara Internasional Musan di Kota Musan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024) pukul 09.07 waktu setempat.   (X/NazNazirul)

Melansir dari Kompas.com, Kantor berita AFP melaporkan, Pesawat yang terbang dari Bangkok, Thailand, ini mulanya hendak mendarat, tetapi percobaan pertama gagal karena roda pendaratan tidak keluar.

Saksi mata yang dikutip Yonhap mengatakan, dirinya tak melihat ada roda pendaratan keluar saat akan mendarat.

Ada dugaan bahwa tabrakan dengan burung mengakibatkan malfungsi roda pendaratan.

Jeju Air lalu mencoba mendarat darurat tanpa roda pada pukul 09.07 pagi waktu setempat, tetapi gagal mengurangi kecepatan sampai ujung landasan pacu.

Pesawat kemudian tergelincir keluar dari landasan pacu, menabrak tembok pagar dan terbakar.

Pihak berwenang Korea Selatan mengatakan, jumlah korban dalam kecelakaan pesawat Jeju Air diperkirakan akan terus meningkat tajam. 

Operasi penyelamatan terus berlangsung. Sebanyak dua orang dikabarkan selamat sudah dikeluarkan dari bangkai pesawat sejauh ini.

"Semua orang di dalam pesawat kecuali dua orang yang telah diselamatkan diduga tewas dalam kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan," ungkap badan pemadam kebakaran Korea Selatan, sebagaimana dilansir Kantor berita Yonhap.

Dari 181 orang di dalam pesawat Jeju Air itu, diketahui 175 di antaranya ada penumpang dan enam lainnya adalah awak pesawat.

Dua orang yang telah diselamatkan diketahui terdiri dari satu penumpang dan satu awak pesawat.

Korban meninggal dari kecelakaan pesawat Jeju Air 85 orang diketahui terdiri dari 39 orang laki-laki dan 46 orang perempuan.

Meledak Tabrak Pembatas di Bandara

Diketahui pesawat bernomor penerbangan 7C2216 tersebut membawa 175 penumpang dan enam kru pesawat dari Bangkok, Thailand.

Berdasarkan pantauan di YouTube kantor berita MBC News, detik-detik kecelakaan pesawat Jeju Air terekam lewat kamera yang berada di pinggir bandara.

Pesawat mendarat dengan kecepatan tinggi tanpa terbukanya roda saat hendak mendarat ke Bandara Internasional Musan.

Pesawat itu pun langsung menabrak tembok pembatas dari bandara tersebut dan meledak dan mengeluarkan api besar.

Pesawat pun tampak hancur berkeping-keping akibat tabrakan keras tersebut.

Baca juga: Detik-detik Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan Jatuh diduga Tabrak Burung, 4 Orang Tewas

Mayoritas dari penumpang pesawat tersebut adalah warga Korea Selatan dan ada dua warga Thailand.

Pada saat pertama kali dilaporkan, dikutip dari Yonhap, korban tewas berjumlah 29 orang pada Minggu pagi sekira pukul 09.04 waktu setempat.

Namun, dikutip dari CNN berdasarkan laporan pihak berwenang pukul 11.30 waktu setempat, korban tewas akibat insiden tersebut kini berjumlah 85 orang.

Diketahui, ada tiga orang yang berhasil diselamatkan dari kecelakaan nahas tersebut.

Diperkirakan jumlah korban jiwa dan luka bakal terus bertambah, mengingat banyaknya penumpang yang duduk di bagian depan dan tengah pesawat.

Pihak berwenang menduga kecelakaan disebabkan karena menabrak burung. Namun, penyelidikan masih terus berlanjut.

Di sisi lain, Pelaksana Tugas Presiden Korsel, Choi Sang-mok menginstruksikan para pihak untuk melakukan upaya maksimal untuk menyelamatkan para korban.

Kini, Choi pun dikabarkan sedang dalam perjalanan menuju lokasi kecelakaan.

Kantor kepresidenan mengatakan bakal menggelar rapat darurat dengan para pejabat terkait pada pukul 11.30 pagi untuk membahas tanggapan pemerintah terhadap kecelakaan pesawat tersebut.

Rapat bakal dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan, Chung Jin-suk.

 

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved