Arti Aksiru Dzikro Hadzimil Ladzati Yaknil Mauta, Hikmah Hadits Perbanyaklah Mengingat Kematian

TRIBUNSUMSEL.COM -- Nabi Muhammad Rasulullah SAW menasihati umatnya agar senantiasa mengingat kematian.
Salah satu haditsnya yang patut kita renungkan adalah hadits berikut ini.

Rasulullah bersabda :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.

Artinya:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi)

Inti hadits tersebut adalah 

 أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ

Arab latin:
Aksiruu dzikro haadzimil ladzati yaknil mauta

Artinya :

Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yakni kematian.

Ya kematian adalah nasihat terbaik, karena yang paling dekat dengan manusia adalah kematian.

kematian adalah kenyataan yang pasti akan dihadapi oleh setiap makhluk hidup. Tidak seorang pun dapat menghindari atau menunda datangnya kematian ketika waktunya telah tiba. 

Dalam ajaran Islam, kematian dipandang sebagai akhir kehidupan dunia dan permulaan kehidupan akhirat. Mengingat kematian bertujuan untuk mendorong manusia menjalani hidup dengan lebih baik, mempersiapkan diri untuk kehidupan abadi, dan tidak terlena oleh kenikmatan dunia yang bersifat sementara. 

Al-Qur’an mengingatkan manusia tentang kematian dan kepastian datangnya hari itu. 
Surat Ali ‘Imran Ayat 185

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ