Berita Viral
Sosok PLP Wanita yang Dianiaya Bripda AA Oknum Polisi Polda Jabar, Alami Luka Lebam
Sosok wanita yang dianiaya Bripda AA, anggota bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jawa Barat.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok wanita yang dianiaya Bripda AA, anggota bidang kedokteran dan kesehatan Polda Jawa Barat.
Ia bernisial PLP, yang berasal dari Kuningan, Jawa Barat.
Akibat penganiyaaan tersebut PLP mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh.
Adapun kasus ini mencuat setelah adanya unggahan di media sosial Instagram dan TikTok @prischalauraa_ yang mengungkap dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Bripda AA sejak Bulan Maret 2024 hingga November 2024.
PLP baru melaporkan kejadian yang selama ini dialaminya sejak Maret 2024 ke Polresta Cirebon pada tanggal 23 Desember 2024.
Dalam laporan tersebut, PLP menyebutkan beberapa tindakan kekerasan fisik yang dialaminya, termasuk pemukulan, penjambakan, serta tindak kekerasan lain yang mengakibatkan luka fisik. Pemeriksaan medis menyatakan adanya luka lebam pada beberapa bagian tubuh korban.
Akibat perbuatannya, kini Bripda AA telah ditahan oleh Bidang Propam Polda Jabar.
Baca juga: Tampang Bripda AA Polisi Pelaku Aniaya Wanita Kini Ditahan, Jabat Bidang Kedokteran Polda Jabar
Kabid Propam Polda Jawa Barat Kombes Pol Adiwijaya mengatakan, Bripda AA ditahan sejak 24 Desember 2024 untuk menjalani pemeriksaan intensif. Proses penyidikan terkait pelanggaran disiplin dan kode etik profesi Polri kini tengah berlangsung.
"Kami tidak pernah mentoleransi tindakan kekerasan, terlebih yang melibatkan anggota Polri. Setiap pelanggaran akan diproses sesuai aturan hukum dan kode etik yang berlaku,” ujar Adi dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).

Adi telah memerintahkan tim untuk melakukan penyelidikan mendalam dan memastikan pengusutan kasus ini hingga tuntas.
Bripda AA juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan dengan hasil yang menunjukan bahwa kondisinya stabil secara fisik dan mental. Adi memastikan transparansi dalam penanganan kasus ini. Pihaknya akan mengklarifikasi kepada korban dan saksi terkait dugaan penganiayaan tersebut.
Pihaknya juga tengah mengumpulkan barang bukti guna mendukung proses hukum pelaksanaan sidang etik dan disiplin untuk memutuskan sanksi yang sesuai.
Propam Polda Jabar memastikan penanganan proses hukum terkait kasus ini akan dilakukan dengan profesional, transparan dan berkeadilan.
Kronologi Penganiayaan
Sebelumnya, akun @prischalauraa_ membagikan unggahannya yang menceritakan kejadian pilu yang dialaminya jadi korban penganiayaan oknum polisi.
Dalam unggahan tersebut, Prisca pun membagikan sejumlah foto luka yang dialaminya.
Luka-luka tersebut dari bagian wajah dekat mata, hingga lebam-lebam di tubuhnya, seperti kaki dan tangan, serta rambutnya rontok lantaran dijambak.
Selain itu, Prisca yang kerap disapa Chaca itu juga membagikan foto pelaku yang berinisial A.
Chaca menuliskan jika penganiayaan ini sudah terjadi sejak Maret 2024.
Chaca mengaku dipukul oleh A di bagian mulut dan pelipis mata sampai harus dirawat selama 2 minggu di rumah sakit.
Saat kejadian, Chaca diminta menyusul A ke Cirebon.
A lalu membawa Chaca masuk ke dalam sebuah ruangan.
Saat berada di dalam, Chaca tak sengaja melihat ada notifkasi pesan di Instagram milik A.
A malah marah dan menganiaya korban dengan cara menjambak dan mencekik.
“sebenernya masalah ini dari bulan maret kemaren tentang aku dipukul dibagian mulut dan bagian pelipis mata sampe di rawat selama 2 minggu oleh seorang oknum ber ini sial (A) dinas di biddokes polda jabar , aku ngerasa trauma sama masalah ini sebenernya sampe konsul ke psikolog, kejadian ini terjadi pd saat dia sedang jaga gudang disalah satu daerah dicirebon, aku diminta nyamper dia ke tempat dia jaga lalu dia ngajak aku ke satu ruangan ditempat itu lalu aku ga sengaja ngeliat notif dm ig dihp dia trs lalu dia marah dan dicekik dan ngejambak pukul bagian muka aku,” tulis Chaca.
Aksi penganiayaan itu berlanjut pada Agustus 2024 sampai akhir Oktober 2024.
Chaca mengatakan jika A terus menyuap dirinya dengan berbagai janji manis agar kasus penganiayaan itu tidak di bongkar.
“Tapi pemukulan ini berlanjut dari bulan agustus sampai akhir oktober setelah dia pindah ke bandung . Di mana dia mertahanin aku bukan karna sayang tapi dia cuma takut kalo aku speak up ke orang orang . Makanya setelah kejadian aku gamau visum bukan tanpa alasan tapi aku selalu di suap sama janji janji dan bodoh nya aku percaya ,” tulis Chaca.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast angkat bicara tentang viralnya kasus ini.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast pun angkat bicara. Menurutnya, informasi tersebut akan ditindaklanjuti dan akan dilakukan penyelidikan.
"Saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Propam. Kalau memang terbukti bersalah maka akan langsung diproses lanjut. Nanti akan diinformasikan kalau ada perkembangannya," kata Kabid Humas Polda Jabar, Selasa (24/12/2024).
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Propam Polda Jabar Tahan Oknum Polisi yang Diduga Aniaya Wanita"
MUI Kota Bekasi Klarifikasi Isu Tiket Masuk Surga Rp1 Juta, Pengajian Umi Cinta Tak Menyimpang |
![]() |
---|
Kejamnya Paman Bunuh Keponakan di Depan Ibu di Bangkalan, Berawal Cari Istri, Sempat Kabur ke Hutan |
![]() |
---|
Nasib Simpatri, Pria yang Nyamar Jadi Perempuan, Jelang Ijab Kabul Identitasnya Terbongkar |
![]() |
---|
Warga Ngamuk, Ada Pria Nyamar jadi Pengantin Wanita di Pinrang, Terbongkar saat Dipaksa Buka Cadar |
![]() |
---|
Sosok Umi Cinta di Bekasi Viral Janjikan Masuk Surga dengan Bayar Rp1 Juta, Sudah Berjalan 8 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.