Breaking News

Kekerasan Perempuan dan Anak

LIPSUS : Korban Kekerasan Trauma Mendalam di Palembang, Perempuan Masih Sulit Mendapat Keadilan -1

Pernah terpikir di benaknya untuk mengakhiri hidup, namun pihak keluarga dan sahabat-sahabatnya berhasil menguatkan.

|
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
kompas.com
Ilustrasi - Korban Kekerasan Trauma Mendalam di Palembang, Perempuan Masih Sulit Mendapat Keadilan -1 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Cahaya fajar belum sepenuhnya menyinari langit Palembang saat mimpi buruk R dimulai.

Dalam keheningan dini hari, saat seharusnya ia merasakan kedamaian menjalankan ibadah, sesorang yang selama ini ia percaya justru mengubah jalan hidupnya menjadi gelap gulita.

Senyum yang biasa terukir di wajah pria yang tak lain adalah tetangganya itu kini berubah menjadi topeng mengerikan, meninggalkan bekas luka mendalam di hati R yang sudah bersuami.

Pagi itu, sekitar pukul 04.00, akhir September 2024, R bangun untuk bersiap melaksanakan salat subuh.

Seperti biasa, ia terlebih dahulu membersihkan diri di kamar mandi sebelum berwudlu.

Belum selesai ia berwudu, tiba-tiba ada tangan yang mendekap mulutnya dari belakang.

Ia mencoba melepaskan tangan kasar itu, namun kalah tenaga.

Pria itu membawa R ke kamar tidur, lalu memaksa melayaninya.

Di bawah ancaman pria yang memperlihatkan pisau, R hanya bisa pasrah.

Upaya meronta hanya menambah lebam di bagian mulutnya.

Pria itu meninju mulut R yang sebelumnya sudah disumpal pakai pengikat rambut.

Terjadilah peristiwa yang menghancurkan hidup R.

Pria itu, melarikan diri setelah melampiaskan nafsu bejatnya.

R yang selama ini tinggal sendiri di rumah itu, hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

Ia bingung harus berbuat apa. Satu-satunya yang terpikir olehnya adalah menghubungi keluarga.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved