Berita Viral

Nestapa Linda Pantjawati Izin Toko Rotinya Didesak Dicabut dan Ditutup, Ayu Eks Karyawan : Kasihan

Linda Pantjawati pemilik toko roti Lindayes ikut terimbas dalam kasus penganiayana dilakukan anak George Sugama Halim kepada mantan karyawan Dwi Ayu D

Editor: Moch Krisna
Kompas/Tribunnews
Malangnya Linda Pantjawati Toko Rotinya Kini Didesak Untuk Ditutup, Ayu Korban Penganiayaan Akui Kasihan 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Linda Pantjawati pemilik toko roti Lindayes ikut terimbas dalam kasus penganiayana dilakukan anak George Sugama Halim kepada mantan karyawan Dwi Ayu Darmawati.

Imbasnya tak hanya George Sugama Halim kini ditahan dan jadi tersangka penganiayaan.

Toko roti tempat bisnis Linda Pantjawati tak terelakan dari kemarahan publik terkait kasus tersebut.

Bahkan publik ramai menghujat dan meminta izin toko roti bernama Lindayes untuk dicabut dan tutup.

Melihat hal tersebut membuat Dwi Ayu (19) korban penganiayaan George Sugama Halim ikut bereaksi.

Melansir dari Kompas.com, Minggu (22/12/2024)  Dwi Ayu meminta masyarakat jangan menyerang pihak toko roti. 

Suasana Toko Roti Lindayes cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (16/12/2024).
Suasana Toko Roti Lindayes cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (16/12/2024). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

 "Tapi saya juga mau bilang ke teman-teman semua, jangan sampai menyerang tokonya," kata Dwi.

 Hal tersebut lantaran, masih ada yang bekerja dan menggantung kehidupan kepada toko roti tersebut. "Karena di sana kan masih banyak orang yang bekerja. 

Kebanyakan juga orang yang kerja di sana itu orang-orang yang sudah berkeluarga. Jadi kasihan kalau misalkan tokonya sampai tutup," ungkap Dwi Ayu.

Karyawan Lain Ikutan Resign

Sementara itu, sejumlah karyawan toko roti Lindayes milik orangtua George Sugama Halim tersangka penganiayaan kompak memilih berhenti (resign).

Kabar pengunduran diri sejumlah karyawan itu disampaikan oleh Dwi Ayu Darmawati, korban penganiayaan George Sugama.

Adapun, alasan rekan-rekan Ayu memilih resign tersebut lantaran gajinya tak kunjung dibayar.

"Teman-teman saya masih bekerja karena berharap gaji keluar terlebih dahulu. Tapi memang tetap nggak keluar (gajinya), akhirnya teman saya keluar semuanya, sekitar 3 orang (bagian depan atau kasir)," kata D di kantor Kompas.com, Jumat (20/12/2024).

Dwi juga menjelaskan bahwa ketakutan pegawai di toko roti tersebut disebabkan oleh tidak adanya kontrak kerja dan ketidakpastian tanggal gajian.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved