Berita Viral

Hati Linda Pantjawati Hancur Dengar George Curhat Ketakutan di Penjara, Berharap Karyawan Mau Damai

Hati Linda Pantjawati Hancur Dengar George Curhat Ketakutan Dalam Penjara, Berharap Karyawan Mau Damai

Editor: Moch Krisna
Kolase/Tribunjakarta
Linda Pantjawati Ibunda George Sugama Halim Berharap Dwi Ayu Eks Karyawan Berdamai dan Kasus Selesai 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Hati Linda Pantjawati sebagai ibu hancur manakala melihat kondisi putranya George Sugama Halim kini dipenjara imbas terjerat dalam kasus penganiayaan karyawan toko roti mereka.

Naluri Linda Pantjawati kasihan melihat putranya ketakutan didalam penjara kini berharap damai dengan Dwi Ayu Darmawati eks karyawan melaporkan penganiayaan tersebut.

Linda Pantjawati berharap kasus tidak lagi diperpanjang lantaran jika terus lanjut tak akan ada habisnya.

George disebut Linda Pantjawati gemetaran tidak mau ada di dalam penjara.

"Nangis gemetar gak mau di penjara. Dia takut katanya. Karena di dalam penjara kan serba tidak enak," beber Linda Pantjawati melansir dari Tribunjakarta.com, Jumat (20/12/2024).

Ucapan ini pun membuat hati sang ibu luluh. Dengan suara terisak, Linda memohon kepada Dwi Ayu untuk berdamai.

"Jadi saya minta tolong saya berharap semua ini berjalan dengan damai lalu saya memang sudah minta maaf kepada Ayu supaya Masalah ini tidak diperpanjang tidak ada saling tuntut menuntut.  Tidak akan ada habisnya," ungkapnya.

Kondisi terkini George Sugama Halim dipenjara usai aniaya pegawai toko roti, kini jalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati.
Kondisi terkini George Sugama Halim dipenjara usai aniaya pegawai toko roti, kini jalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati. (Tribunnews.com)

Sejak awal, Linda mengatakan jika dirinya dan keluarga tak memiliki niat untuk melakukan penganiayaan terhadap para karyawannya.

"Tidak adanya niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiayai karyawan," kata Linda.

Namun, merujuk pada fakta yang ada, Dwi Ayu terluka akibat penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim.

George Sugama Halim sempat melempar patung, mesin EDC, kursi, dan loyang untuk membuat kue hingga mengakibatkan Dwi Ayu babak belur. 

Usai borok George Sugama Halim, anak bos toko kue di Cakung, Jakarta Timur terkuak, kini giliran borok pemilik 'Lindayes' yang dikuliti. Si bos rupanya tak bayar gaji karyawan sejak Oktober 2024 lalu.

Adapun barang bukti yang diamankan penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur di antaranya patung, mesin EDC, kursi, dan loyang pembuatan kue dilempar George ke tubuh Dwi Ayu.

Tangis Ibu George

Tangis Linda Pantjawati, ibu George Sugama Halim merasa tertekan buntut kasus anaknya yang aniaya pegawati toko roti.

Ibu George baru-baru hadir dalam Youtube Uya Kuya bersama keluarga menjelaskan soal kasus anaknya.

Bahkan imbas kasus ini, tak hanya keluarga, melainkan usaha toko roti orangtuanya pun juga turut kena imbas.

Untuk itu, Linda berharap kepada publik untuk tidak memaki-maki keluarganya.

"Saya cuma berharap netizen lebih bijak menyikapi sesuatu, jangan memaki-maki, membuat kami sangat tertekan, sampai anak saya tu ketakutan, sampai nangis," kata Linda Pantjawati sambil menangis dikutip dari YouTube Uya Kuya, Rabu (18/12/2024).

Linda mengaku sangat tertekan dihujat netizen.

"Saya juga nangis, apa salah kami kenapa gak kordinasi bicara kepada kami kok menghakimi sepihak, jadi saya merasa sangat tertekan sekali dengan seperti ini," terangnya.

"Dia (George) tahu imbasnya ke keluarga, dia juga di bully," sambungnya.

Baca juga: Siapa Pengacara Diduga Tipu Ayu, Korban Penganiayaan George Anak Bos Toko Roti, Kini Dipolisikan

Kendati begitu, sebagai sang ibu, Linda meminta maaf kepada Dwi Ayu pegawai toko yang dianiaya anaknya.

"Saya secara pribadi dan juga mewakili George minta maaf kepada Dwi Ayu karena George sudah melukan hal yang tidak pantas, saya mohon kasus ini diserahkan kepada polisi dan diproses sebagaimana mestinya," terangnya.

Ngaku Diteror

Sementara disisi lain, ibunda George Sugama Halim juga mengaku kini menjadi sasaran teror nomor misteris usai sang anak ditangkap menjadi pelaku penganiayaan terhadap karyawannya.

Ia pun menunjukkan salah satu bukti chat yang bernada intimidatif dan mengamuk terhadap dirinya kepada awak media pada Selasa (18/12/2024).

"Ini satu contoh, setiap hari, setiap detik, setiap jam saya diteror, ditelepon lalu dimaki-maki. Saya enggak kenal orang itu," ujar Linda seperti dikutip dari Intens Investigasi yang tayang di Youtube pada Rabu (18/12/2024). 

Padahal, pihak George telah menyerahkan pelaku kepada polisi dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

Linda berharap agar kasus ini tidak melebar kemana-mana dan tidak ada lagi upaya intimidasi terhadapnya ataupun keluarganya. 

"Kami sudah serahkan (George) ke pihak berwajib. Jadi, tolong saya minta kepada netizen jangan menghakimi sepihak, konfirmasi dulu kebenaran apapun itu bijaklah dalam berkata-kata," ujarnya. 

Keluarga Pernah Laporkan George

Penganiayaan yang dilakukan anak bos toko roti ternyata tak hanya kepada pegawai saja, ternyata keluarga sudah pernah mengalami hingga orangtuanya.

Bahkan Andre, adik George sampai melaporkan kejadian penganiayaan tersebut kepada kepolisian.

Andre mengungkapkan penganiayaan oleh George terjadi pada tahun 2012 atau 12 tahun silam.

Bahkan, dia juga sempat melakukan visum sebagai salah satu barang bukti untuk penyelidikan oleh penyidik.

"Sebenarnya pernah (melakukan penganiayaan ke adik) dan itu ada buktinya. Dan sudah lama, tahun 2012 dan 2013," kata Andre dikutip dari YouTube Uya Kuya, Rabu (18/12/2024).

"Tapi itu, ada buktinya karena kita sempat laporan ke Polsek Cakung, pernah visum," sambungnya.

Kendati demikian, Andre memutuskan untuk mencabut laporan tersebut karena tidak tega dengan kondisi kesehatan ayah dan ibunya, Dinda serta Limin.

Selain itu, Andre juga masih menghormati George sebagai kakak kandungnya.

"Tapi kita memang tidak proses lagi untuk berikutnya karena saya juga lihat papa mama juga."

"Bagaimana pun, seburuk-buruknya saudara, memang kita harus mikirin orang tua," jelasnya.

Andre mengatakan penganiayaan oleh George berawal dari kakaknya yang emosi setelah mereka bertengkar.

Lalu, tiba-tiba, George melempar kotak berbahan besi ke arah adiknya dan mengenai kepala hingga berdarah.

"Mungkin dia emosi atau apa, lalu lemparkan (kotak) besi juga dan itu sudah ada visumnya, tetapi saya nggak ambil," cerita Andre.

Sebagai informasi, George saat ini sudah ditetapkan menjadi tersangka setelah ditangkap di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan penahanan George dilakukan sejak Senin (16/12/2024).

Sejumlah barang bukti yang diamankan yakni patung, loyang kue, mesin EDC, dan kursi yang dilemparkan ke kepala korban.

Hasil visum yang dikeluarkan RS Polri Kramat Jati juga menjadi alat bukti yang menguatkan kasus penganiayaan.

Motif penganiayaan lantaran tersangka kesal permintaannya mengantar makanan ke kamar tak dipenuhi Dwi Ayu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan korban, tersangka sudah berulang kali melakukan aksi kekerasan kepada para pegawai.

Akibat perbuatannya, George dapat dijerat Pasal 351 ayat 1 KUHP, dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP, UU Nomor 1 tahun 1946 tentang Hukum Pidana dengan ancaman pidana di atas 5 tahun penjara.

(*)

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved