Hari Ibu

15 Contoh Puisi Hari Ibu Paling Menyentuh dan Berkesan, Malaikat Tak Bersayap - Ibu Matahariku

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan sajikan contoh puisi Hari Ibu Nasional 2024 pilihan terbaik dan penuh makna untuk dibagikan pada tanggal 22 Desember 2

Tribunsumsel.com
15 Contoh Puisi Hari Ibu Paling Menyentuh dan Berkesan, Malaikat Tak Bersayap - Ibu Matahariku 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan sajikan contoh puisi Hari Ibu Nasional 2024 pilihan terbaik dan penuh makna untuk dibagikan pada tanggal 22 Desember 2024 mendatang.

========

Kumpulan Puisi Hari Ibu Nasional 2024

1. Malaikat Tak Bersayap
Karya: Angelia Arum Arizana

Bidasan dirgantara menodong sebuah mata tua
Menaruh aksentuasi pada wanita yang memarut muka
Turut larat membeliak dedikasi kepada putra putrinya
Memeras keringat dan senantiasa mengurut dada
Sudah serasa bahara yang teramat biasa bagi dirinya

Durjana dunia telah menyulih resistansi raga
Menguruk cua menjadi kentara derana yang menyatukan kalbu
Melegar profesi menyerak sang pembela barga
Tanpa basa basi mencerap sumbu mengggebu-gebu
Dia laksana pelita pada ketaksaan jiwa

Senandungnya abadi merajai hati gembira
Sosoknya mampu memberus sorotan seluruh pemirsa
Tertawan segala kiprah yang kejat berjibaku
Malaikat tak bersayap, kupanggil ia dengan sebutan ibu

(Sumber: Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa)

2. Ibu Matahariku
Karya: Eni Safitri

Katanya alarm terbaik adalah Ibu
Katanya berkeluh kesah ternyaman pada Ibu
Katanya tak ada yang lebih dahsyat dari doa seorang Ibu
Faktanya tidak ada yang tidak benar dari semua itu

Ibu....
Terima kasih karena yang sesungguhnya
Tanpamu aku bukanlah apa-apa
Tanpamu hidupku tak akan bermakna
Tanpamu duniaku tak ada artinya

Ibu....
Putri kecilmu yang dulu sangat manja
Kini keadaan telah memaksanya untuk dewasa
Belajar menjadi seperti Ibu
Memberikan segala pengorbanan hanya untukku
Ternyata aku belum mampu

Maafkanlah bu....
Terkadang hanya karena rutinitasku
Aku tak sempat mengatakan rindu
Ibu tetaplah menjadi matahariku
Selalu berperan penting dalam hidupku

(Sumber: Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa)

3. Eufoni Hati
Karya: Ega Febrian Kurnia

Biarkan sekali ini ku berbisik
Alangkah indahnya hariku denganmu
Kala arunika menyerbak di kelopak mataku saat pertama kalinya
Kau buai dengan tangan halus dan air mata bahagia
Sesuatu yang indah dari anugerah-Nya

Kini langkah tak terasa...
Telah ada suara yang berbeda dari suara tangis itu...
Telah ada beban yang berbeda dari sekadar pangkuanmu dulu
Dan telah ada pelukan hangat ketika kau sedang sendu
Sungguh segalanya tak sepadan dengan ketegaranmu

Ibu
Ibu
Ibu
Kau lah awal dan akhir dari cinta pertamaku...
Sungguh, biarkan sua ini menyertai...
Bahwa Aku sangat menyayangimu

(Sumber: Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa)

4. Mama Tercinta
Karya: Farihah Ismawati

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved