Dosen Koas Dianiaya
Komisi V DPRD Sumsel Sorot Kasus Dokter Koas Dianiaya karena Jadwal Piket,Akan Panggil Pihak Terkait
Anggota komisi V DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Hj Luri Elza Alex menyayangkan, terjadinya insiden pemukulan dokter koas FK Unsri.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Insiden pemukulan dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Unsri diduga karena masalah jadwal piket menyorot perhatian publik.
Anggota komisi V DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Hj Lury Elza Alex menyayangkan, terjadinya insiden pemukulan tersebut.
"Intinya, kami sangat menyayangkan adanya insiden pemukulan, yang dialami salah satu mahasiswa, diketahui statusnya dokter koas yang terjadi di tempat umum, " kata Lury, Jumat (13/12/2024).
Selain itu, putri Gubernur Sumsel periode 2008-2018 Alex Noerdin ini pun mengatakan, perbuatan pemukulan tidak bisa dibenarkan untuk menyelesaikan masalah, apalagi sang pelaku pemukulan adalah seorang wakil rakyat.
"Tentu saja perbuatan seperti ini tidak bisa dibenarkan, sejauh ini kita juga masih melihat perkembangan kasus, karena dari info yang kita dapatkan juga selaku anggota dewan (DPRD)," ucapnya.
Baca juga: Tampang D, Pria Aniaya Dokter Koas FK Unsri di Palembang Datangi Polda Sumsel usai Dilaporkan
Ditambahkan politisi partai Golkar ini, jika proses hukum yang ada harus dihormati dan selaku anggota komisi V DPRD Sumsel, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak-pihak terkait juga sedang melakukan penyelidikan, untuk mendalami terkait insiden pemukulan ini.
"Bahkan, tim investigasi pihak kampus Unsri (Universitas Sriwijaya) maupun kepolisian yang kami ketahui juga sudah bertugas, untuk mengidentifikasi permasalahan mendalami fakta serta mencari jalan penyelesaian yang terbaik, " ungkapnya.
Ditambahkan Luri, peristiwa tersebut pastinya menjadi perhatian khusus komisi V DPRD Sumsel, dan akan memanggil sejumlah pihak agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kita masih menunggu perkembangannya, dan sekali lagi saya tegaskan ini juga menjadi perhatian khusus kami di selaku DPRD Sumsel, khususnya saya bersama rekan-rekan Komisi V, yang menaungi bidang pendidikan juga. Bila perlu kami akan mengundang semua pihak-pihak terlibat, untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak kembali terulang apalagi mencoreng almamater dunia pendidikan, " tukas Luri.
Sebelumnya, viral video seorang dokter koas Fakultas Kedokteran dipukul dianiaya oleh seorang pria berkaus merah di sebuah cafe yang berlokasi di Jalan Demang Lebar Daun.
Terlihat di dalam video korban yang masih mengenakan pakaian seragam koas mendapat pukulan bertubi-tubi dari pria tersebut tanpa perlawanan.
"Kami sudah baik-baik, " ucap korban di dalam video.
Beberapa orang yang ada di lokasi termasuk seorang ibu-ibu dan rekan korban tampak berusaha melerai namun tidak meredam perbuatan pelaku yang tetap memukuli korban.
Diketahui korban bernama Lutfi yang merupakan seorang chief koas mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Dari informasi beredar, diduga peristiwa penganiayaan itu terjadi dilatarbelakangi perselisihan tentang jadwal jaga koas yang diatur oleh korban.
Korban mengalami luka lebam di bagian wajah sehingga saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara.
Audi kakak korban mengatakan, kondisi terkini sang adik masih dirawat di rumah sakit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.