Seputar Islam

Contoh Naskah Khutbah Jumat Hari Ibu Edisi 13 Desember 2024, Pilihan Terbaik dan Menyentuh Hati

Ma’asyiral muslimin Jama’ah Jum’ah rahimakumullah, Alhamdulillah pada kesempatan Jumat yang mulia ini, kita masih diberikan rahmat, hidayah, serta i

Tribunsumsel.com
Contoh Naskah Khutbah Jumat Hari Ibu Edisi 13 Desember 2024, Pilihan Terbaik dan Menyentuh Hati 

أَنَّ جَاهِمَةَ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ.‏ فَقَالَ:‏ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ؟‏ قَالَ: نَعَمْ ‏.‏ قَالَ: ‏فَالْزَمْهَا، فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا‏

Artinya, “Sungguh Jahimah datang kepada Nabi saw, lalu ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin berperang, dan aku datang untuk meminta petunjukmu.” Nabi saw bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?” Jahimah menjawab, “Iya”. Nabi saw bersabda, “Tinggallah bersama dia, karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.” (Ini redaksi Imam an-Nasa’i).

Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah,

Lalu sebenarnya bagaimana penjelasan dari ungkapan “surga dibawah telapak kaki ibu”? Apakah memang secara lahiriah tampak jelas surga itu bercokol di bawah kaki ibu, atau hanya kiasan yang syarat makna? Tentulah ungkapan tersebut adalah kiasan yang menyiratkan makna betapa kita wajib berbakti kepada ibu kita.

Dalam kitab Mirqâtul Mafâtîh (IV/676) al-'Allamah ath-Thibi mengatakan, maksud sabda Nabi saw: “surga di bawah kedua kaki ibu” adalah kinayah atau kiasan dari puncak ketundukan dan kerendahan diri seorang anak terhadap ibunya, sebagaimana firman Allah:

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ

Artinya, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS al-Isra: 24).

Dalam penjelasan lain, yaitu penjelasan Imam al-Munawi dalam kitab at-Taisir bi Syarhil Jâmi’is Shaghîr (I/966) dikatakan:

يَعْنِي لُزُومُ طَاعَتِهِنَّ سَبَبٌ قَرِيبٌ لِدُخُولِ الْجَنَّةِ

Artinya, “Bahwa selalu menaati para ibu adalah sebab dekatnya seseorang memasuki surga.” Penjelasan yang sama dijuga disampaikan Ibnu ‘Allan dalam kitab Dalîlul Fâlihîn (I/245).

Selain penjelasan hadits di atas, penghormatan terhadap ibu juga tercakup dalam perintah penghormatan terhadap kedua orang tua yang diperintahkan Allah swt :

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak, jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”, dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS al-Isra: 23).

Ma’asyiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah,

Dari penjelasan tentang ungkapan “surga di bawah telapak kaki ibu” dapat ditarik hikmah yang sanngat berharga, betapa Allah Swt yang sedemikian luas rahmat-Nya membukakan pintu-pintu surga untuk hamba-Nya dari berbagai sisi. Di antaranya adalah melalui ketaatan kita kepada orang tua dan utamanya kepada ibu kita.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved