Elen Minta BSB Bakal Kembangkan Potensi Perekonomian Masyarakat Melalui KUR

Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi berharap, tahun depan BSB bisa meningkatkan eksistensi kopi dan optimalisasi akses pembiayaan.

Penulis: Hartati | Editor: Kharisma Tri Saputra
Tribunsumsel.com/Syahrul Hidayat
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menjelaskan hasil FGD yang digelar disela kegiatan RUPSLB di gedung Bank Sumsel Babel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel Elen Setiadi berharap, tahun depan BSB bisa meningkatkan eksistensi kopi dan optimalisasi akses pembiayaan.

 Apalagi kata dia, BSB merupakan bank daerah tulang punggung pembangunan ekonomi rakyat.

"Direksi dan manajemen untuk bisa membaca karakteristik kabupaten/kota (potensi penyaluran KUR) sehingga, tata kelola dan goverments di Sumsel makin baik," ujarnya disela RUPSLB Jumat malam, (6/12/2024).

Elen juga meminta jajaran manajemen Bank Sumsel Babel berkomitmen dalam pemerataan ekonomi di seluruh kabupaten/kota Sumsel dan Babel untuk bisa menopang kesejahteraan UMKM penerima akses keuangan perbankan daerah sesuai pengawasan OJK.

Sementara itu Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin mengatakan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) wilayah Sumatra Selatan-Bangka Belitung (SumselBabel) melirik kopi Pagaralam dan memproyeksikan komoditas tersebut menjadi produk unggulan untuk bersaing dengan daerah lain.

"Dalam diskusi bersama pemerintah kita optimalisasi pembiayaan ekonomi dan akses keuangan KUR (Kredit Usaha Rakyat) fokus kepada potensi dan petani daerah, salah satunya Kopi Pagaralam," katanya.

Langkah awal mewujudkan kopi Pagaralam bersaing nasional kata Syamsudin, dengan pemetaan area-area potensial penyaluran KUR berdasarkan recovery plan atau rencana aksi berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat.

"Jadi tahun 2025, untuk cabang-cabang yang mau masuk penyaluran KUR sudah punya wilayah potensial pembiayaan KUR," kata dia

Apalagi berdasarkan kinerja positif BSB hingga Oktober 2024, akses keuangan penyaluran KUR dari BPD, terealisasi sebesar 30 persen untuk pembiayaan ekonomi terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kopi di Sumsel.

Peran BSB dalam penyaluran KUR lanjut Syamsudin, diyakini masih menopang pertumbuhan ekonomi wilayah. Tercatat sepanjang 2024 hingga 14 November, BSB telah menyalurkan Rp1,2 triliun KUR terhadap sektor pertanian dan perkebunan termasuk pembinaan petani kopi di Sumsel.

Data terakhir mencatat, dari keseluruhan akses pembiayaan KUR oleh Bank SumselBabel, sebesar 6,86 persen terealisasi khusus perkebunan tanaman kopi. 

Sementara persentase lainnya terbagi untuk penyaluran KUR kelapa sawit 23,78 persen, perkebunan karet dan penghasil getah lainnya 13,98 persen serta pertanian padi 7,17 persen.

"Selanjutnya penyaluran KUR bisa juga untuk peternakan dan pertanian lainnya," jelas dia.

Prioritas penyaluran KUR terhadap komoditas kopi merupakan wujud pemerintah dan perbankan daerah mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Apalagi, Sumsel menjadi wilayah terbesar penyumbang produksi kopi di Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022 lahan perkebunan kopi di Sumsel berada di peringkat pertama dengan produksi mencapai 212,4 ribu ton atau 26,7 persen produksi nasional. 

"Recovery plan (sistem penyaluran KUR) sudah (dikirim) ke OJK, November dikirim dan sekarang sedang menunggu persetujuan untuk resolusi plan," jelas Syamsudin.(tnf)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved