Gus Miftah Mundur dari Utsus Presiden

Minta Maaf ke Prabowo, Inilah Pernyataan Lengkap Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

Pendakwah Miftah Maulana alias Gus Miftah secara mengejutkan mengumumkan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
YouTube/KompasTV
Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden setelah ucapannya kepada Sunhaji, penjual es teh. 

TRIBUNUMSEL.COM - Pendakwah Miftah Maulana alias Gus Miftah secara mengejutkan mengumumkan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan usai viral mengolok penjual es teh.

Diketahui, Gus Miftah baru dilantik Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10/2024).

Baru dua bulan dilantik, Gus Miftah mengumumkan mundur dari jabatan  Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Pernyataan tersebut disampaikan Gus Miftah dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Pondok Pesantren Ora Aji, yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

Keputusan ini muncul di tengah ramainya polemik di media sosial terkait dirinya.

Belakangan, sejumlah petisi daring di situs Change.org mendesak agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gus Miftah Umumkan Mundur dari Utusan Khusus Presiden usai Viral Olok-olok Penjual Es

Salah satu petisi berjudul "Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden" telah memperoleh dukungan besar. Berdasarkan pantauan, pada Jumat pukul 10.34 WIB, petisi tersebut telah diteken oleh 254 ribu orang.

Aksi petisi ini dipicu oleh dugaan bahwa Gus Miftah mengolok-olok seorang penjual es teh, yang menjadi perbincangan publik di media sosial.

Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden, akui tak ada tekanan
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menyatakan mengundurkan diri dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden, akui tak ada tekanan (TRIBUNJOGJA.COM/Hamim Thohari)

Berikut pidato lengkap Miftah Maulana setelah menyatakan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan:

"Bapak Presiden RI, Bapak Wapres dan rakyat Indonesia yang saya cintai dan hormati.

Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip Ayat 26, dalam Surat Al-Imron:

“Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu,".

Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan, sebuah keputusan, yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam, setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikhoroh.

Saya memutuskan, untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia.

Sekali lagi saya ulangi.

Keputusan ini saya ambil, bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun, tetapi semata-mata, keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya, kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat Indonesia

Keputusan ini bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur. Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam.

Seorang berjiwa besar pernah berkata, kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah salah satu sarana untuk berbuat kebaikan.

Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa memberikan manfaat.

Kepada bapak presiden, saya mengucapkan terimakasih, yang setulus-tulusnya, atas amanah dan kepercayaan, yang telah diberikan pada saya.

Saya seorang anak yang berlatarbelakang dari jalanan, bergaul dengan dunia premanisme dan klub malam dan telah diangkat derajat tinggi oleh Presiden adalah anugerah yang luar biasa melalui perantara Presiden Prabowo.

Saya mohon maaf pada bapak, belum bisa menjadi sesuai yang bapak harapkan dari saya. Sekali lagi, saya mengucapkan terimakasih pada bapak presiden karena saya belajar jadi ksatria.

Pada seluruh rakyat saya terimakasih atas dukungan doa dan kepercayaan selama saya menjalankan tugas ini. Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari khilaf, kekurangan, baik sengaja atau tidak.

Saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam. Saya yakin kebenaran hanya milik Allah SWT.

Saya boleh ada jabatan atau tidak, saya boleh berhenti atau bahkan saya boleh ada atau tiada, tapi Indonesia harus terus maju, jadi bangsa adil, makmur, bermartabat, apapun situasinya bagaimanapun keadaannya untuk terus belajar dan hadir menjadi bagian dari solusi dalam kapasitas sebagai pendakwah.

Saya tetap akan membawa pesan persatuan, toleransi, menjadikan keragaman sebagai kekuatan, bukan pemecah belah. Ini jadi energi integrasi nasional yang berdasarkan Bhinneka Tunggal Ika.

Saya berdoa pemerintah di bawah Presiden Prabowo diberi kekuatan, keberkahan dan kebijaksanaan. Semoga langkah beliau dimudahkan dan dirahmati untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang adil, makmur, penuh keberkahan.

Akhir kata, saya berdoa untuk tanah air tercinta dan senantiasa diberikan kekuatan, membawa nama Indonesia harum di mata internasional."

Sebagaimana diketahui, Gus Miftah tengah disorot setelah videonya viral mengolok-olok pedagang es saat acara perhelatan Magelang Bersholawat.

Gus Miftah Sebelumnya Minta Maaf ke Sunhaji

Ucapannya soal 'goblok' kepada pedagang es pun menuai kecaman hingga Partai Gerindra mendesak agar Utusan Khusus Presiden itu segera meminta maaf.

Gus Miftah akhirnya mendatangi rumah Sunhaji, di Dusun Gesari, Kelurahan Banyusari, Kecamatan Grabag.

Momen pertemuan Gus Miftah mendatangi kediaman Sunhaji itu terlihat dibagikan oleh akun Instagram @magelang_raya, Rabu, (4/11/2024).

Gus Miftah terlihat duduk bersama sambil merangkul Sunhaji, menyampaikan permintaan maaf atas aksinya.

Pendakwah berusia 43 tahun itu mengaku hanya hanya bercanda dan tak berniat menyakiti hati pedagang kaki lima.

"Ke Jakarta mau ikut kang? karena saya butuh silahturahmi dengan kang Sunhaji penjual es viral, beliau ini sering banget ikut ngaji, sehingga yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpersepsikan, tapi apapun itu abang minta maaf kepada kang Sun, pendapatmu piye dengan orang-orang," ujar Gus Miftah kepada Sunhaji.

Sunhaji Datangi Kediaman Gus Miftah

Setelah ditemui Gus Miftah, Sunhaji bersama keluarganya ganti mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji milik Utusan Khusus Presiden itu, yang berada di Kapanewon Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (4/12/2024) siang.

Sunhaji mengaku kedatangannya ke kediaman Gus Miftah hanya untuk bertemu dan bersilaturahmi.

"Cuma bertemu (Miftah) untuk silaturahmi. Ini sama keluarga saya," kata Sunhaji, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Dalam kesempatan itu, Sunhaji lantas resmi ditetapkan sebagai anggota kehormatan Banser GP Ansor.

Ia langsung mengenakan seragam Banser setelah menerimanya.

Miftah mengatakan, ditunjuknya Sunhaji sebagai anggota kehormatan Banser, lantaran penjual es teh itu kerap hadir dalam pengajian yang dijaga Banser.

"Beliau (Sunhaji) kan sering ikut ngaji di event-event yang dijaga sama Banser Ansor."

"Nah, kayaknya beliau kok senang nduwe (punya) baju Banser. Alhamdulillah beliau senang," ujar Miftah, Rabu.

Sebelumnya, pada Rabu pagi, Miftah mengunjungi Sunhaji di kediamannya di kawasan Dusun Gesari, Kelurahan Banyusari, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah, Rabu pagi, untuk meminta maaf secara langsung.

Di hadapan Sunhaji,  Miftah niat dirinya bercanda bisa dimaafkan.

"Mohon dimaafkan, meskipun niatnya guyon (bercanda), saya minta maaf," ucap Miftah, Rabu pagi, dikutip dari TribunJogja.com.

Menjawab permintaan maaf Miftah, Sunhaji pun mengamininya.

Sunhaji mengaku tak menyangka video dirinya diolok Miftah viral di media sosial.

"Saya kalau ada salah, juga minta maaf," jawab Sunhaji.

Muncul 7 Petisi Minta Copot Gus Miftah 

Setelah viral menghina penjual es teh, kini muncul tujuh petisi yang dibuat di situs change.org terkait pendakwah sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman telah menembus 222.107 tanda tangan.

Adapun petisi ini berisi desakan agar Miftah Maulana dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden usai menghina penjual es teh asal Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang bernama Sunhaji saat dirinya ceramah pada 20 November 2024.

Salah satu petisi yang ditandatangani terbanyak berjudul 'Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden'.

Hingga Jumat (6/12/2024) pukul 07.24 WIB, sudah ada 209.908 tanda tangan terkumpul.

Petisi yang dibuat oleh akun bernama 'Prabowo Subianto' itu mendesak agar Miftah Maulana dicopot dari jabatannya karena ucapannya dianggap tidak pantas kepada Sunhaji.

"Terlepas dari pro dan kontra, rasanya tidak pantas seorang yang banyak berbicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar yang ditujukan untuk seseorang di depan umum," demikian tertulis dalam petisi tersebut.

Dengan kejadian ini, akun tersebut mempertanyakan apakah Miftah Maulana masih layak untuk menjadi seorang pejabat negara.

Petisi tersebut juga menyinggung pidato Presiden Prabowo Subianto yang menghormati rakyat kecil.

"Dalam pidato bapak, sangat jelas bahwa bapak sangat menghormati, menghargai mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal," tulisnya.

Akun ini pun mendesak agar Miftah Maulana dicopot dari jabatannya karena ditakutkan akan mencoreng pemerintahan Prabowo.

Peristiwa penghinaan oleh Miftah ini dinilai oleh akun tersebut sebagai karakternya sebagai manusia.

"Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gamabaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!" pungkasnya.

Sementara enam petisi lain pun memiliki isi yang hampir sama yaitu desakan agar Miftah Maulana dicopot dari jabatannya dengan judul 'Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden', 'Berhentikan Gus Miftah dari Jabatan Staf Khusus Presiden', dan 'Desak Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman mudur dari jabatannya'.

Lalu, ada petisi berjudul 'Copot Gus Miftah', 'Tolak Gus Miftah yang Suka Merendahkan Sesama Manusia', 'Hentikan Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden', dan 'Evaluasi Kembali Kelayakan Gus Miftah sebagai STAFSUS Presiden'.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul BREAKING NEWS: Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Ini Pidato Lengkapnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved