Arti Bahasa Arab

Faman Yamal Mitsqola Dzarratin Khoiron Yarah, Sekecil Apapun Amal Kebaikan Allah akan Membalasnya

Alangkah nikmat berbuat baik karena sekecil apa pun yang kita lakukan insya Allah, dicatat dan akan mendapat balasan dari Allah

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Faman Yamal Mitsqola Dzarratin Khoiron Yarah, Sekecil Apapun Amal Kebaikan Allah akan Membalasnya 

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani)


Apa yang bisa kita lakukan agar bermanfaat?

Allah menjelaskan dalam Ayat Alquran lain:


Surat AL Qashash ayat 77

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

Artinya:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS al-Qashash/28: 77)


Berikut cara berbuat baik

(1) Berbuat dengan harta
 Jika kita memunyai harta, kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan harta. Dengan jalan infak, sedekah atau zakat.


(2) Berbuat dengan ilmu
Jika kita memunyai ilmu, kita bisa memberikan manfaat ilmu kepada orang lain. Berbagi dan menyampaikan ilmu pengetahuan dengan orang lain

 (3) Berbuat dengan tenaga
Jika kita mempunyai tenaga, kita bisa memberikan manfaat dari tenaga kita kepada orang lain. Misalnya  menolong membersihkan selokan, membuang sampah pada tempatnya dll.

Jangan lupa untuk berbuat baik itu, lakukan dengan Ikhlas adalah kunci diterimanya amal. Dan hanya amal yang diterima Allah SWT yang akan memberikan manfaat kepada kita dunia dan akhirat.


Niatkan, bahwa apa yang kita lakukan hanya karena Allah, bukan karena ingin disebut pribadi yang bermanfaat (pujian). Penyakit riyâ’ sungguh tidak terlihat, sangat samar, sehingga kita harus hati-hati.

 Rasulullah saw pernah bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هَذَا الشِّرْكَ ؛ فَإِنَّهُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ . فَقَامَ إِلَيْهِ عَبْدُ اللهِ بْنُ حَزْنٍ ، وَقَيْسُ بْنُ المُضَارِبِ فَقَالاَ : وَاللَّهِ لَتَخْرُجَنَّ مِمَّا خَطَبَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَقَالَ : أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا هَذَا الشِّرْكَ ؛ فَإِنَّهُ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ . فَقَالَ لَهُ : مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُولَ وَكَيْفَ نَتَّقِيهِ ، وَهُوَ أَخْفَى مِنْ دَبِيبِ النَّمْلِ يَا رَسُولَ اللهِ ؟ قَالَ : قُولُوا : اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ ، وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ نَعْلَمُ.

Artinya:


“Pada suatu hari Rasulullah shallallâhu 'alaihi wasallam berkhutbah di hadapan kami, beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, takutlah kalian terhadap syirik karena dia lebih halus dari langkah semut." Kemudian seseorang bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana kami harus menghindarinya, sementara dia lebih halus dari langkah semut?"

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved