Mata Lokal Desa

Mengenal Kampung KB Layang-layang, Penghasil Layang-layang di Palembang, Pembuat Mulai Berkurang

Ketua RT 21 Kampung KB Layang-layang, Usman Aris mengatakan, kampung KB adalah singkatan dari Keluarga Berkualitas (KB).

Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Angga
Salah Satu Warga Saat Membuat Layang-layang - Mengenal Kampung KB Layang-layang, Penghasil Layang-layang di Palembang, Pembuat Mulai Berkurang 

Laporan wartawan Sripoku.com, Angga

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kampung KB Layang-layang dikenal luas sebagai wilayah pembuat Layang-layang di kota Palembang

Kampung KB Layang-layang berada di lorong Sungai Tawar II, Kecamatan Ilir Barat II, Palembang

Ketua RT 21 Kampung KB Layang-layang, Usman Aris mengatakan, kampung KB adalah singkatan dari Keluarga Berkualitas (KB).

Diberi nama kampung KB Layang-layang, agar mengingatkan kepada generasi muda tentang permainan tradisional layang-layang ini. 

"Disini mayoritas penduduknya adalah pengrajin layang-layang,  oleh karena itu kami kasih nama Kampung KB layang-layang, agar permainan tradisional ini tidak tergerus oleh perkembangan zaman," ungkap, Usman Aris, selaku ketua Rt 21 Kampung KB Layang-layang, ketika di temui di lokasi, Senin, (2/12/2024). 

Di kampung layang-layang ini terdapat banyak motif layang-layang aduan mulai dari motif bintang, bunga serta motif kartun. 

Kampung KB Layang-layang adalah tempat para agen penjualan mengambil layang-layang untuk di jual ke masyarakat. 

Ali, sebagai pembuat layang-layang yang sudah menjadi pembuat layang-layang selama 15 tahun mengatakan, dahulu sebelum adanya cetakan, untuk melukis layang-layang digambar sketsa atau bisa juga dengan tulisan-tulisan. 

"Jika sekarang sudah ada cetakan jadi mudah untuk membuatnya," ungkap Ali, saat ditemui dilokasi, Senin, (2/12/2024).

Membuat layang-layang cukup mudah, dengan potongan bambu yang dilengkungkan dengan potongan bambu yang berdiri tegak, membentuk silang, setelah itu tempel dengan kertas minyak, yang belum di gambar motif, bisa warna kuning dan warna putih, sesuai selera dari pelanggan. 

"Bisa request, juga motif tergantung dari bahannya dari pembeli namun disini motifnya sudah disediakan jadi tinggal dijual saja, " ungkapnya. 

Tidak ada ciri khas dari motif motif ini hanya sebagai penghias dari saja. 

"Tidak ada ciri khas cetak saja, " ungkapnya. 

Baca juga: Asal Usul Nama Desa Karang Manik OKU Timur Sumsel, Dahulu Jadi Lokasi Transmigrasi dari Pulau Bali

Baca juga: Sejarah Nama Desa Suka Pindah di Tanjung Raja Ogan Ilir, Bermula Ketakutan Pengaruh Buruk Penjajah

Dalam sehari ia bisa membuat 400 ratus layangan, tergantung dari agen yang meminta jika meminta banyak lebih dari 400 akan disediakan di kampung ini. 

"Sehari bisa 400 ratus saya buatnya tergantung dari agen juga," katanya. 

Harga layangan di Kampung KB Layangan ini, yang di jual adalah Rp 900 untuk 1 layangan. 

"Kita jual diagen sembilan ratus perak untuk 1 buah layangan biasanya mereka mengambil banyak jadi kami diskon," ungkapnya. 

Menurut Ali, mengambil potongan bambu ini di Gandus, karena lebih simple dibanding buat sendiri yang harus mencari bambu dan membentuknya menjadi bagian bagian kecil. 

"Kita ngambil bambunya di gandus karena harganya lebih murah," katanya. 

Namun dibalik pembuatan layang-layang ini banyak penduduknya sudah berganti profesi, karena layang-layang adalah permainan musiman, jadi sekarang hanya sedikit masyarakat yang masih bergelut menjadi pembuat layang-layang. 

Sekarang jadi pengrajin layang-layang hanya sampingan bagi mereka disaat ada yang memesan dan saat pulang bekerja baru mereka buat. 

"Sejak 2 tahun belakangan ini, pengrajin layang-layang sudah beralih profesi karena hilangnya musim, " ungkap, Usman Aris, selaku ketua Rt 21 Kampung KB Layang-layang, ketika di temui di lokasi, Senin, (2/12/2024).

Ia mengungkapkan bahwa penjualan layang layang juga sudah mulai sepi dan kurang peminatnya, karena pergeseran zaman yang anak-anak sudah mulai bermain handphonenya di bandung bermain layang-layang. 

"Penjualan di agen agen juga sudah mulai macet, jadi susah untuk melakukan penjualan kepada konsumen-konsumen inilah yang menjadi masalah bagi kami berganti profesi ini, " ungkapnya. 

Ia berharap pemerintah dapat meningkatkan kembali penjualan terhadap permainan layang-layang ini, karena ini adalah permainan tradisional yang harusnya di lestarikan oleh kita masyarakat Palembang

"Harapan kita pemerintah mengadakan perlombaan-perlombaan layangan, agar bisa menarik kembali minat masyarakat terhadap permainan tradisional layangan-layang ini, " katanya. 

 

 

 

Baca berita Tribusnusmel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved