Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel

Lagi Kritis, AP Ibu yang Ditikam Anaknya di Jaksel Masih Teringat Belum Kasih Makan Hewan Peliharaan

Di tengah masa kritisnya, AP ibu pelaku MAS masih teringat dengan hewan peliharaannya, Sugar Glider di rumah yang belum diberi makan

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Facebook AP/WartaKota/Ramadhan LQ
(kiri) AP, ibunda pelaku MAS yang selamat dibunuh anaknya. (kanan) Tim Inafis evakuasi hewan peliharaan keluarga di TKP pembunuhan di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari. Di tengah masa kritisnya, AP ibu pelaku MAS masih teringat dengan hewan peliharaannya, Sugar Glider di rumah yang belum diberi makan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Anabelle Paramita alias AP (40) ibu MAS (14) yang selamat saat menjadi percobaan pembunuhan anaknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan kini dalam kondisi membaik pasca kritis.

Di tengah masa kritisnya usai ditikam MAS, AP masih teringat dengan hewan peliharaannya, Sugar Glider di rumah yang belum diberi makan.

Sementara saat ini, rumahnya yang juga menjadi TKP pembunuhan yang dilakukan anaknya masih terpasang police lin atau garis polisi sejak Sabtu (30/11/2024) pagi.

Baca juga: Postingan Terakhir Ruth Megawati Nenek yang Tewas Dibunuh Cucu di Lebak Bulus, Tulis Kenangan Indah

Seorang tetangga Nugroho Setiadi pun kemudian langsung mendatangi Tim Inafis di tempat kejadian perkara (TKP) untuk diambilkan Sugar Glider milik keluarga tersebut.

Pria yang karib disapa Kak Nunuk itu tiba di lokasi pada Minggu (1/12/2024) siang pukul 13.37 WIB.

Namun baru sekira pukul 14.01 WIB, tiga anggota polisi baru turun dari mobil oranye bertuliskan Tim Inafis Polres Metro Jakarta Selatan dan masuk ke rumah.

Tak butuh waktu lama bagi ketiga anggota polisi itu berada di dalam rumah.

Mereka tampak membawa kandang besar yang dibungkus kardus warna coklat dan plastik sampah hitam dari dalam rumah.

Diduga ketiganya mengevakuasi sugar glider yang merupakan hewan peliharaan keluarga.

Nugroho mengaku dirinya yang menghubungi kepolisian untuk menyelamatkan hewan peliharaan itu dan diminta tolong oleh korban AP.

"(Sugar glider) mau dibawa diamankan karena itu ada di atas tuh. Itu kan enggak dikasih makan dan minum, sedangkan (rumah) dipasang police line, saya enggak berani untuk masuk," kata Nugroho, dilansir dari Wartakotalive.com

Baca juga: Penyesalan MAS Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Kini Tanya Kondisi Ibunda di Rumah Sakit

"(Sugar glider) punya ibu Mitha, punya korban," sambungnya.

Adapun AP yang saat ini tengah dirawat intensif lantaran ditusuk bertubi-tubi oleh anaknya meminta Kepolisian untuk mengevakuasi hewan peliharaan keluarganya. 

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan bahwa dari tiga anggota keluarga yang ditusuk oleh remaja berusia 14 tahun, hanya satu orang yang selamat. 

Satu orang yang selamat itu yakni Ibu pelaku inisial AP.  

Kendati berhasil selamat, AP menderita luka parah setelah ditusuk berkali-kali oleh pelaku.

Polisi pun mengungkapkan kondisi korban usai ditusuk anaknya berkali-kali. Korban mengalami luka cukup parah di punggung, lengan, dan pipi.

"(Luka tusuk AP) di punggung sama lengan ya, sama pipi," Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung setelah olah TKP seperti dimuat Kompas.id 

Gogo menuturkan, AP yang sudah berlumuran darah sempat kabur ke rumah tetangganya untuk meminta pertolongan. 

Bercak darah pun masih terlihat di depan rumah warga yang dimintai tolong oleh AP.

"Darah ada di tembok garasi ya, dipagar sampai dengan sekitar jalan depan rumah, karena ibunya ini juga minta tolong ya sama tetangga ya. Jadi darahnya juga ada di dekat rumah tetangga," tutur Gogo.

Ia menjelaskan bahwa informasi itu dirinya dapati dari pihak Rumah Sakit Fatmawati tempat AP menjalani perawatan sejak kemarin.

"Infonya sudah membaik, dirawat di RS Fatmawati," ujar Gogo.

Gogo pun menyebut nantinya akan meminta keterangan dari AP pasca korban selesai menjalani perawatan.

Hal itu pihaknya akan lakukan guna mendalami peristiwa penusukan yang merenggut nyawa dua anggota keluarga tersebut.

"Ya nanti (AP akan diperiksa)," pungkasnya.

Pelaku Anak Menyesal

MAS remaja 14 tahun habisi nyawa Ayah dan Neneknya di perumahan kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan ungkap rasa penyesalannya.

Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal melansir dari Tribunnews.com, Minggu (1/12/2024).

Kombeas Ade Rahmat menyebut bahwa MAS kini mulai menanyakan kondisi ibunya tersebut.

"Ya dia sendiri mempertanyakan ya, bagaimana kondisi ibunya," ucap Ade Rahmat.

Baca juga: Keseharian MAS Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Jaksel, Anak yang Cerdas dan Pendidikan Agamanya Kuat

Selain itu, Ade juga mengungkapkan, bahwa MAS sebagai anak mengaku telah menyesali perbuatan kejinya itu.

"Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," pungkasnya.

Diketahui, remaja berinisial MAS (14) menusuk ayah APW (40), ibunya AP (40) dan neneknya RM (69) di Cilandak, Jakarta Selatan.  Ayah dan neneknya tewas sementara ibunya masih dirawat intensif di rumah sakit.

Petugas Keamanan Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak bernama Guntur menceritakan kejadian pada Sabtu(30/11/2024) dinihari tersebut. Menurutnya MAS(14) sesaat setelah melakukan penusukan terhadap ayah, nenek dan ibunya langsung melarikan diri ke arah lampu merah Karang Tengah, Jakarta Selatan.

Jarak antara lokasi kejadian ke lokasi perempatan lampu merah Karang Tengah, Jakarta Selatan sekitar 500 meter lebih. 

"Saya jaga berdua, teman saya di lokasi sudah ngamanin, saya inisiatif ngejar sampai ke arah lampu merah Karang Tengah," kata Guntur.

Saat tertangkap lanjut Guntur, awalnya pelaku tidak mengaku melakukan penusukan. Namun setelah didesak akhirnya dia mengakui perbuatannya.

"Lalu saya bawa ke pos RW saya tanya dia," ujar Guntur.

Ketika diinterogasi di pos RW, pelaku MAS(14) mengaku melakukan penusukan karena sakit. "Pas ditanya dia bilang kelas satu SMA, terus bilang saya sakit pak. Saya bilang kamu mabuk? dia bilang nggak. Dia hanya terus terusan bilang saya sakit pak, nggak tahu sakit apa," kata Guntur.

Menurut Guntur, ketika dicecar pertanyaan di pos RW, MAS(14) kondisinya seperti orang linglung. Akan tetapi ketika ditanya MAS(14) mengakui melakukan penusukan dengan pisau dapur dan pisau dapurnya dibuang di dekat lokasi kejadian.

"Pisaunya dibuang di dekat rumahnya, pas dikejar nggak dibawa kabur," kata Guntur.

Saat kejadian ibu kandung pelaku MAS(14) menjadi korban penikaman. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Gogo Galesung, meskipun AP mengalami luka tusuk di punggung, lengan, dan pipi, ia dinyatakan selamat karena luka tersebut tidak mengenai organ vital.

Jenazah keduanya telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk divisum.

"Kondisi AP masih kritis dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Fatmawati," ujar Gogo.

Penyidik saat ini mendalami kondisi kejiwaan MAS, yang merupakan anak tunggal dan tinggal bersama orang tua dan neneknya.

"Kami menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) untuk mendalami motif di balik tindakan ini," jelas Gogo.

Hasil tes urine MAS menunjukkan bahwa ia negatif narkoba.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved