Seputar Islam

Makna Perkataan Adalah Doa, Kullu Kalam Addua, Mulutmu Harimaumu,  Penjelasan Alquran dan Hadits 

Bertakwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
GRAFIS TRIBUNSUMSEL/LISMA
Makna Perkataan Adalah Doa, Kullu Kalam Addua, Mulutmu Harimaumu,  Penjelasan Alquran dan Hadits  

TRIBUNSUMSEL.COM  --- Kullu kalam addua memiliki arti setiap perkataan adalah doa. Pepatah ini juga sama pengertiannya dengan pribahasa "mulutmu harimaumu".

Ya dua pepatah di atas sama-sama bermakna untuk mengingatkan kita semua agar menjaga lisan kita masing-masing. 

Setiap perkataan adalah doa. Bila berkata bagus akan dikabulkan, dan bila berkata jelek juga akan dikabulkan.

Betulkah “Perkataan Adalah Do’a”? Adakah dalilnya dalam Alquran dan hadits?

Dalil Alquran

  1. Surat Al Isra ayat 53

Firman Allah SWT Alquran surat Al-Isra ayat 53 yang berbunyi:


وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا


Artinya:


"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Dalam ayat tersebut, kita diperintahkan untuk berkata yang baik dan benar.  Waspada dengan berkata, berargumen dan sebagainya karena setan begitu mudah menggoda untuk membuat salah paham, mis komunikasi hingga berselisih. Itulah musuh yang nyata bagi manusia.

2. Surat Al Ahzab Ayat 70-71

 Allah berfirman dalam QS. al-Ahzab/33: 70 dan 71,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu, dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang besar. (QS. al-Ahzab/33: 70-71)


Dalil Hadits Nabi 

1. Mengangkat derajat atau dicampakkan

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَرْفَعُهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالًا، يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ» (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَالتِّرْمِذِي وَابْنُ مَاجَهٍ)

Artinya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Nabi bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba (bisa) mengucapkan sebuah kalimat yang diridai Allah, ia tidak (terlalu) menghiraukannya, (namun) dengannya Allah mengangkat derajatnya (kemuliaannya). Dan sungguh seorang hamba (dapat) mengucapkan sebuah kalimat yang dimurkai Allah, ia tidak (terlalu) menghiraukannya, (namun) dengannya Allah mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam”. (HR. al-Bukhari, al-Tirmiżī dan Ibnu Majah)

2. Satu patah kata pun berarti

Sabda Rasulullah :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: «إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ لَا يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِي بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِي النَّارِ» (رَوَاه ُالتِّرْمِذِي وَأَحْمَدُ)

Artinya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seseorang (bisa) mengucapkan satu patah kata yang menurutnya tidak ada (dampak) apa-apa, tapi dengan kalimat itu ia jatuh ke dalam neraka selama tujuh puluh tahun”. (HR. al-Tirmizi dan Ahmad)


3. Berkata jelek membawa ke neraka

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ مَا فِيهَا، يَهْوِي بِهَا فِي النَّارِ، أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ» (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

Artinya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba (terkadang) mengucapkan kalimat tanpa ia teliti apa dampaknya, karenanya ia terlempar ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat.” (HR. Muslim)

Baik-buruk sebuah ucapan akan kembali kepada pengucapnya, jika ucapannya bernilai kebaikan, maka ia mendapat ganjaran dan pahala, jika ucapannya bernilai keburukan maka ia akan menanggung akibat dan dosanya. Ingat mulutmu adalah harimaumu!

 

Oleh karena itu, ucapkanlah yang baik atau diam. Rasulullah bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺَ: «مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلاَ يُؤْذِ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ» (رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ)

Artinya:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu Rasulullah  bersabda, “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya berkata baik atau diam, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan ia mengganggu tetangganya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : «مَنْ صَمَتَ نَجَا» (رَوَاه ُالتِّرْمِذِي وَأَحْمَدُ)

Artinya:

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu anhuma Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang (banyak) diam, niscaya ia akan selamat.” (HR. al-Tirmiżī dan Ahmad)
Penting untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, karena ucapan yang terlontar dari lisan bagai anak panah yang lepas dari busurnya, tidak dapat ditarik kembali.

Ketika menjelaskan hadis pertama di atas, Ibnu Hajar al-Asqalānī (w. 852 H) menukil penjelasan Imam al-Nawawī (w. 676 H), sebagaimana,

yang artinya:

Imam al-Nawawī (w. 676 H) menjelaskan bahwa hadis ini mengandung anjuran untuk menjaga lisan. Maka sepantasnya setiap orang berpikir lebih dulu apa yang akan ia ucapkan, jika ada kebaikannya maka ia ucapkan, jika tidak maka hendaknya ia menahan diri.

Biasakan untuk bertutur kata yang baik adalah suatu amal salih yang Allah ridai. Oleh karena itu, orang yang senantiasa berupaya agar perkataannya baik, maka seluruh langkah hidupnya akan menjadi baik,, insa Allah.

Itulah Makna Perkataan Adalah Doa, Kullu Kalam Addua, Mulutmu Harimaumu,  Penjelasan Alquran dan Hadits. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Hati-hatilah Bila Berkata-kata, Doa Jelek untuk Anakpun Termasuk Doa Mustajab, Penjelasan Hadits

Baca juga: Arti Al Khabisatu Lil Khabisina Wal Khabisuna Lil Khabisat, Kutipan QS An Nur Ayat 26 Gambaran Jodoh

Baca juga: Kumpulan Hadits Tentang Doa Orang Tua untuk Anaknya adalah Doa yang Mustajab, tidak Tertolak

Baca juga: Bacaan Doa Sebelum Tes Ujian Sekolah Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Baca juga: Doa Agar Ujian Lancar dan Mendapat Nilai Bagus, Lengkap Tulisan Indonesia Mudah Dibaca

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved