Doa agar Sembuh dari Penyakit HIV, Butuh Support System kepada ODA Agar Semangat Jalani Pengobatan

TRIBUNSUMSEL.COM -- Mengambil hikmah dari peringatan Hari Aids Sedunia, berikut ini adalah bacaan doa penyembuh dari penyakit HIV, salah satu penyakit yang makin meningkat jumlahnya di dunia.

Bacaan doa penyembuh dari penyakit HIV sama dengan doa mohon kesembuhan dari penyakit lainnya. Ketika mengamalkan doa ini, sebaiknya dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dan penuh harap kepada Allah SWT.

Berikut doanya:

Allahumma rabban naas adzhibil ba'sa isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa'an laa yughaadiru saqaman

Artinya:

" Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkan lah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya Engkau lah yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit."

Doa Penyembuh dari Penyakit HIV Lainnya

Amalan dari ayat  Al-Quran Surat Al Anbiya ayat 83 

Rabbi annii massaniyadh dhurru wa anta arhamar roohimiin.

Artinya: 
Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.

Mengenal Penyakit HIV/Aids

 HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel-sel yang disebut CD4 atau sel T.
Virus ini dapat menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) jika tidak diobati. 

AIDS adalah kondisi yang ditandai oleh penurunan fungsi kekebalan tubuh yang parah, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit lainnya.

HIV ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu.

Penyebabnya juga bermacam-macam seperti hubungan seks bebas,  bergonta-ganti pasangan
menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba atau saat membuat tato.

Orang-orang tidak bersalah juga dapat terkena HIV/Aids, misalnya melalui  transfusi darah, kehamilan (ditularkan oleh laki-laki yang HIV) persalinan, atau menyusui (anak tertular dari ibunya).

Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, terapi antiretroviral (ART) dapat membantu mengontrol perkembangan virus dan memperlambat perkembangan AIDS. Sehingga meningkatkan harapan hidup bagi penderita HIV.

Dikutip dari umj.ac.id,  Data UNAIDS (United Nation Programme on HIV and AIDS) menunjukkan sepanjang tahun 2022 sebanyak 1,3 juta orang baru terinfeksi HIV, 39 juta orang hidup dengan HIV, dan 630 ribu orang meninggal karena AIDS.

Kementerian Kesehatan melaporkan kasus HIV/AIDS di Indonesia masih terbilang tinggi. Kemenkes memprediksi ada 500 ribu lebih kasus HIV yang tercatat hingga September 2023.
Berdasarkan jumlah kasus estimasi sampai September 2023, tercatat ada 515.455 orang dengan HIV (ODHIV) di RI.

Dari total tersebut, sebanyak 454.723 orang atau sekitar 88 persen di antaranya sudah terdeteksi atau mengetahui status HIV dirinya.

Adapun usia terbanyak pengidap HIV adalah 25 sampai 49 tahun, sekitar 69,9 persen dari total kasus tersebut.

Kemudian usia terbanyak kedua adalah 20-24 tahun atau sekitar 16,1 persen, usia di atas 50 tahun sekitar 7,7 persen, serta usia remaja 15-19 tahun sekitar 3,4 persen.

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus, maka pengidap AIDS yang dikenal dengan ODA (Orang Dengan AIDS) dianjurkan mengonsumsi obat ARV (antiretroviral). Obat ini diistilahkan sebagai fix dose combination yaitu kombinasi dari beberapa jenis obat agar pasien dapat lebih mudah mengkonsumsinya.

Obat ARV dapat menekan perkembangbiakan atau replikasi virus dalam tubuh sehingga gejala-gejala yang timbul semakin membaik diikuti dengan perbaikan kualitas hidup. Pengobatan dilakukan dengan tertib diminum dalam jangka waktu yang sama setiap hari seumur hidup.

Butuh Support System

Dr Ihsanil Husna, dari UMJ menjelaskan selama pengobatan, ODA  memerlukan support system yang dapat mendukung keberhasilan pengobatan. Support system ini dapat berupa komunitas yang berperan mendampingi ODA selama menjalani pengobatan. Kehadiran komunitas yang mendukung akan mendorong ODA memiliki rasa kepercayaan diri bahwa dirinya masih bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Stigma terhadap ODA masih ada, oleh karenanya keluarga sebagai komunitas terdekat memainkan peran penting. Banyak dari pengidap yang tidak ingin memberi kabar pada orang sekitar tentang penyakitnya. Namun ini menjadi dilema bagi pelayanan kesehatan karena dalam proses pengobatan dan menjalani kehidupan pasien harus diketahui riwayat penyakitnya agar mendapatkan penanganan yang tepat.

“Mustahil tidak melibatkan keluarga selama masa pengobatan. Keluarga yang diharapkan sebagai support system harus diberikan informasi yang benar sehingga bisa memperkuat mental atau mendorong pasien untuk menjalani kehidupan dan pengobatan sepanjang hayat, karena ini adalah pengobatan yang masuk dalam kategori long life treatment

Itulah Doa agar Sembuh dari Penyakit HIV, Butuh Support System kepada ODA Agar Semangat Jalani Pengobatan. (lis/berbagai sumber)

Baca juga: Arti Wa La Taqrabuzzina Innahu Kana Fahisyah WaSaa Sabila Jangan Dekati Zina Perbuatan Keji & Buruk

Baca juga: Doa Agar tidak Terjerumus dalam Zina, Dosa Besar, Salah Satu Penyebab Tertularnya Penyakit HIV/Aids

Baca juga: Doa Agar Anak Terhindar dari Seks Bebas, Allahummaghfir Zanbahu Wa Tohhir Qalbahu Wa Hassin Farjahu

Baca juga: Arti Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad, Sholawat Dapat Diamalkan Setiap Waktu, Keutamaannya