Mata Lokal Desa
Mengenal Kampung Pembuat Perahu di 2 Ulu Palembang, Sudah Bertahan Turun-Menurun
Kampung Perahu, demikian orang menyebut kawasan pembuatan perahu tradisional di Palembang.
Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Proses pembuatan satu unit perahu membutuhkan waktu sekitar satu bulan.
"Satu unit perahu jukung ini dijual dengan harga Rp 22 juta tidak termasuk mesin. Kalau lengkap dengan mesin bisa sampai Rp 35 juta, tapi tergantung jenis dan merek mesin," jelas bapak tiga anak ini.
Tak ada kesulitan dalam pembuatan perahu ketek atau jukung, hanya kendala saat air pasang saja takut kena sentrum.
"Kita kan membuat perahu ini menggunakan listrik kalau lagi pasang takut basah dan kena setrum saja, selebihnya tidak ada," katanya.
Sementara untuk bahan juga cukup sulit didapat.
Untuk membuat perahu ketek, jukung dan speedboat, para pengrajin perahu harus mencari papan meranti di perbatasan Sumsel dan Lampung.
Karena di Palembang sendiri kayu unglen dan meranti payo sangat jarang ditemui.
"Kayu meranti ini kita pesan itu di perbatasan Tanjungjabung-Jambi. Satu kubiknya seharga Rp 4,5 juta," katanya.
Sedangkan pemasaran perahu bikinan dari sini selain di perairan Palembang juga di Banyuasin, Muba dan sejumlah daerah perairan Sumsel.
"Kita juga pernah dapat pesanan dari daerah Lampung," tandas Burhan.
Sementara menurut Darmawisata, warga Desa Sementul Banyuasin, mengatakan perahu buatan di Kampung Perahu, Tangga Raja, 2 Ulu Laut ini sangat bagus dan kuat.
"Ya saya pesan dua unit untuk perahu penyeberangan motor di perairan Desa Sementul, Banyuasin. Ini perahunya selesai dan nanti langsung saya bawa pulang," ujarnya.
"Sebelumnya saya sudah ada perahu jukung beli di sebelah. Sekarang sudah mulai jelek jadi beli yang baru dan pesan di sini, harganya lebih murah," tambahnya.
Kampung Perahu bukan hanya sekadar tempat pembuatan perahu.
Di balik setiap perahu yang dihasilkan, tersimpan kisah dan perjuangan hidup para pengrajinnya.
Ronda Malam Kembali Dihidupkan Warga Tulang Bawang OKU Timur, Bangun Rasa Aman Lewat Kebersamaan |
![]() |
---|
Mengenal Larung Telaga, Tradisi Warga Sugihwaras Musi Rawas, Digelar di Muharram di Danau Gegas |
![]() |
---|
Cerita Warga Desa Remayu Musi Rawas, Banyak Temukan Pecahan Piring-Gelas Peninggalan Belanda & China |
![]() |
---|
Petani di Wonokerto Musi Rawas Ciptakan Alat Tanam Padi Baru, Lebih Irit Biaya dan Panen Lebih Cepat |
![]() |
---|
Ruwatan Bumi di Karang Binangun OKU Timur, Lestarikan Budaya Leluhur dan Pererat Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.