Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang

Polisi Sebut Sopir Tak Maksimalkan Engine Brake Jadi Dugaan Penyebab Kecelakaan di Tol Cipularang

Satu orang dinyatakan tewas serta 28 orang mengalami luka dari kecelakaan ini. Tiga dari 28 yang luka ringan mengalami luka berat.

Tribunjabar
Potongan video truk warna putih menyeruduk antrean kendaraan di KM 92 Tol Cipularang, Purwakarta, 11 November 2024. Setidaknya 1 orang tewas akibat tabrakan beruntun ini. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut dugaan penyebab kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92B.

Seperti diketahui, kecelakaan tersebut tepatnya terjadi di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024) pukul 15.10 WIB.

Satu orang dinyatakan tewas serta 28 orang mengalami luka dari kecelakaan ini.

Tiga dari 28 yang luka ringan mengalami luka berat.

Terbaru ini, Korlantas Polri bakal menerjunkan Traffic Accident Analysis (TAA).

Hal tersebut dilakukan  untuk mendalami penyebab kecelakaan beruntun ini.

"Kami gunakan metode TAA dan scientific crime investigation yang melibatkan tim polda dan mabes pada olah TKP yang berlangsung besok, Selasa (12/11)," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan.

Mengutip TribunJabar.id, olah TKP juga dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan beruntun.

FOTO FILE: Kecelakaan beruntun di KM 85+600 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta pada Rabu 10 Juli 2024 pukul 15.20 WIB.
FOTO FILE: Kecelakaan beruntun di KM 85+600 Ruas Tol Cipularang arah Jakarta pada Rabu 10 Juli 2024 pukul 15.20 WIB. (HO)

Dari pemeriksaan sementara, posisi transmisi truk tronton bermuatan kardus berada di atas atau persneling dalam posisi tinggi di jalan yang menurun.

"Posisi persneling truk tronton bermuatan kardus ini berada di gigi empat, tentu itu posisi yang tinggi untuk kondisi jalanan yang menurun," ucap Aan.

Dengan gigi yang tinggi tersebut, Aan menuturkan bahwa sopir diduga tak memaksimalkan engine brake.

"Dalam posisi menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake,"

"Artinya di turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," katanya.

Kini, sopir truk yang angkut kardus, Rouf (43) ini dirawat di RS Abdul Radzak Purwakarta.

"Olah TKP akan kami lakukan, semuanya akan kami selidiki, apakah kecelakaan terjadi karena faktor jalan, cuaca, manusia atau kendaraannya," ucapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved