Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

Kenang Amanda Marisa Korban Tewas Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Anak Ceria dan Mudah Bergaul

Duka mendalam dirasakan keluarga atas kepergian Amanda Marisa alias Salsabila korban tewas di kecelakaan beruntun Km 92 Tol Cipularang, Senin sore (1

Editor: Moch Krisna
Tribunjabar
Sonia Aprilia Kakak dari Almarhumah Amanda Marisa Korban Tewas Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Duka mendalam dirasakan keluarga atas kepergian Amanda Marisa alias Salsabila korban tewas di kecelakaan beruntun Km 92 Tol Cipularang, Senin sore (12/11/2024).

Sonia Aprilia kakak dari Amanda Marisa mengungkap sang adik merupakan anak ceria dan mudah bergaul.

“Iya dia periang, tapi sedikit banyak bicara. Dia juga mudah untuk beradaptasi sama orang baru,” ujar Sonia saat ditemui, Selasa (12/11/2024) melansir dari Kompas.com

Sonia mengungkap kondisi adiknya mengalami luka memar di punggungnya dan juga kepala.

Dirinya menduga sang adik berusaha melindungi NA (2), anak dari KE (27) yang merupakan majikan sang ibu, sesaat sebelum mobil yang mereka tumpangi dihantam kendaraan lain. 

Diketahui, ibunda AM merupakan asisten rumah tangga di kediaman KE. 

Sonia Aprilia(22) kakak kandung Amanda Marisa (13) , (kanan) makam Amanda Marisa korban tewas kecelakaan beruntun. Sonia sempat melarang adiknya ikut  berangkat ke Bandung sebelum tewas kecelakaan di Tol Cipularang KM 9
Sonia Aprilia(22) kakak kandung Amanda Marisa (13) , (kanan) makam Amanda Marisa korban tewas kecelakaan beruntun. Sonia sempat melarang adiknya ikut  berangkat ke Bandung sebelum tewas kecelakaan di Tol Cipularang KM 9 (Youtube KOMPASTV)

"Kayaknya (memeluk NA), soalnya dia punya bekas memar di punggungnya itu, kayak memar kaca gitu. Dan si NA ini enggak kenapa-napa dia, mungkin bisa jadi dia melindungi si NA," kata Sonia saat ditemui di rumahnya di Lenteng Agung, Selasa (12/11/2024). 

Selain itu, Sonia menyebut, kepala bagian belakang AM juga sempat mengalami pendarahan. 

Sementara, menurut pihak rumah sakit, bagian depan tubuh AM tak terluka. 

"Saya curiganya nih, di bagian kepala, mungkin dia kebentur terlalu keras dan kebenturannya itu bener-bener kenceng, mungkin sampai pembuluh darah di kepalanya pecah," tambah Sonia. 

Amanda Sempat Dilarang Pergi

Sonia Aprilia(22) kakak kandung Amanda Marisa (13) sempat melarang adiknya ikut berangkat ke Bandung sebelum tewas kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 dari Bandung menuju Jakarta, Senin (11/11/2024).

Amanda Marisa tewas saat sedang ikut dalam satu mobil bersama istri dari anggota TNI bernama Kartika Eka Putri (27) dan anak kandungnya, NAP (2).

Padahal kata Sonia, sang adik seharusnya sudah kembali masuk sekolah pada hari Senin.

Sonia memperlihatkan foto AM melalui ponselnya di rumahnya, Selasa (12/11/2024) (Kolase/Kompas)

Sehingga, keluarga meminta Amanda Marisa untuk dipulangkan lebih dahulu, namun sang majikan menolak.

"Salsa nggak boleh izin lagi, soalnya di hari Minggu itu Salsa udah izin buat nggak upacara peringatan Hari Pahlawan kan, dan hari Senin itu harus masuk (sekolah)," kata Sonia di rumah duka di Jalan Harapan, Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).

Kepada Kartika, Sonia meminta agar adiknya dipesankan taksi online agar segera pulang pada Minggu, (10/11/2024).

Namun, Kartika menolak dengan alasan ongkos taksi online yang terlalu mahal.

"Saya sempat bilang sama ibunya juga kayak, 'maaf bu, bisa nggak kalau Salsanya di-Grab-in saja dari Bandung ke Jakarta'.

Ternyata kayak, 'ongkosnya nggak bisa Son'. 'Terlalu mahal juga ongkosnya dari Bandung ke Jakarta, apalagi naik tol', gitu," beber Sonia.

Pada Senin sore, saat mendengar berita soal kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Sonia mengirim pesan kepada Kartika melalui aplikasi WhatsApp untuk bertanya keberadaannya.

Hanya saja, pesan tersebut tidak terkirim lantaran ponsel Kartika tak aktif.

"Jam 9 malam saya coba cari data korban. Ternyata ada data korban luka ringannya si N, yang luka berat ibunya, dan yang korban meninggal itu Salsa," ujar Sonia.

Sebelumnya, Sonia mengatakan ketika itu sang adik sedang bekerja sebagai pengasuh anak dari keluarga anggota TNI.

"Si ibunya (istri anggota TNI) ini udah cocok sama Salsa, jadi dia udah dianggap keluarga saja. Kita juga sudah dianggap keluarga gitu," kata Sonia .
 
Kartika, majikan Salsa sempat meminta izin kepada Sonia untuk mengajak pergi Amanda ke Bandung pada Jumat (8/11/2024).
 
Saat itu Sonia mengaku tidak memberikan keputusan.

Kartika lantas meminta izin secara langsung kepada orangtuanya.

"Di hari Jumat itu, si ibunya ini minta izin kan ke saya untuk ajak Salsa ke Bandung, ke rumah orangtuanya, sekalian main, jalan-jalan gitu sama anaknya," ujar dia.

Singkat cerita, orangtua korban mengizinkan Amanda untuk pergi bersama Kartika dan anaknya yang masih berusia dua tahun berinisial NA.

Amanda Marisa alias Sasa (13) sebelum tewas kecelakaan di Tol Cipularang KM 92 dari Bandung menuju Jakarta ternyata hendak pulang dari kawasan Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. (Kompas.com)

Syaratnya, Amanda harus pulang ke Jakarta pada Minggu (10/11/2024) karena keesokan harinya sudah kembali bersekolah.

"Dan di hari Minggunya itu, pas saya tanya, 'bu sudah sampai mana?. Ternyata dia ngabarin lagi, 'maaf saya gak jadi pulang hari ini', karena dia mendadak hari Seninnya itu, mau nganterin adiknya ke rumah sakit," ucap Sonia.

Jenazah Sasa pun sudah dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan. 

Sementara, untuk korban atas nama Kartika sudah dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk perawatan lebih lanjut.
 
Seperti diketahui kecelakaan beruntun di Tol Cipularang kemarin melibatkan 17 kendaraan.

Saat itu, Amanda duduk di kursi belakang, sementara KE dan NA duduk di kursi depan mobil yang ditumpanginya.

Amanda tewas usai tertabrak mobil yang berada di belakangnya.

Adapun kondisi para korban kebanyak mengalami luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuhnya.

Bahkan, ada beberapa orang yang mengalami patah tulang hingga luka robek di kepala.

Humas RS Abdul Radzak Eva Haifa kepada awak media mengatakan, hingga pagi ini Selasa (12/11/2024) puluhan korban laka beruntun masih Jalani perawatan di RS Abdul Radzak.

"Saat ini masih ada 22 korban yang menjalani perawatan di RS Abdul Radzak, dan 7 korban sudah dipulangkan," ujarnya, dikutip dari Tribunjabar.id

Untuk korban yang dipulangkan kata Eva, 1 di antaranya yang meninggal dunia dan 6 yang mengalami luka ringan.

"Sebanyak 6 korban sudah dipulangkan karena permintaan keluarga untuk dirawat di rumah sakit sekitar tempat tinggal korban. Dan yang meninggal sudah dibawa oleh pihak keluarga kerumah duka," katanya.

Pihak Medis RS Abdul Radzak Purwakarta juga, kata Eva, hari ini akan melakukan operasi kepada 4 orang korban luka berat.

"4 korban luka berat hari ini akan jalani operasi, yang umumnya mereka mengalami luka di bagian kepala karena benturan keras," ucapnya.

Sementara korban lainnya saat ini masih menjalani perawatan luka ringan dibagian tangan dan badan.

"7 orang diantaranya anak-anak yang saat ini masih menjalani perawatan medis di RS Abdul Radzak," terangnya.

Sementara, sopir truk trailer yang menyebabkan kecelakaan beruntun mengalami luka berat di bagian wajah dan leher.

Kronologi Kecelakaan

Seperti diketahui kecelakaan beruntun di Tol Cipularang kemarin melibatkan 17 kendaraan.

Akibat kejadian tersebut lalu lintas di ruas tol Cipularang KM 92 arah ke Jakarta tertutup, sedangkan jalur sebaliknya dibuka dua lajur untuk dapat dilalui.

Saat ini Petugas Representative Office 3 Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) melalui Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan Kepolisian dilengkapi dengan ambulance, derek dan rescue telah berada di lokasi kejadian dan melakukan pengaturan yang dibutuhkan.

Melansir dari Kompas.com, sebagai upaya mengurai kepadatan, pengguna jalan dari Bandung arah Jakarta yang akan melintas, dialihkan keluar melalui Tol Cikamuning KM 116 dan masuk Kembali melalui Gerbang Tol Jatiluhur di Km 84. 

Rem Diduga Blong

Sementara itu, Kabid Humas Polda Kabar Kombes Jules Abraham menyebut jika pemicu kecelakaan lantaran truk pengangkut karuds mengalami rem blong.

Lalu menabrak mobil-mobil di depannya dan memicu tabrakan beruntun.

Kombes Jules Abraham menyampaikan bahwa jumlah kendaraan yang terlibat masih dalam proses pendataan, begitu juga dengan jumlah korban jiwa maupun luka-luka.

"Sampai saat ini penyebab awal dugaan sementara ada salah satu truk yang mengalami rem blong atau rem tidak berfungsi normal, diakibatkan juga karena truk membawa muatan cukup berat sehingga terjadi kecelakan menabrak kendaran di depannya dan membuat tabrakan beruntun," ujar Jules dikutip dari tayangan KompasTV.

Jules mengatakan, kontur jalan yang menurun, ditambah hujan deras dan genangan air, kemungkinan menyebabkan rem tidak berfungsi.

 "Tapi penyebab pasti akan kita lakukan penyelidikan, olah TKP dari Polda Jabar dan Korlantas Polri," ujar Jules.

(*)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved