Berita Viral

Bahagianya Nenek Hasnah Tinggal di Rumah Layak Huni Usai 20 Tahun Menanti,Bisa Masak dan Tidur Pulas

Nenek Hasna (62) kini tinggal di rumah layak huni setelah puluhan tahun tinggal di rumah berukuran 2x3 dengan dihuni 12 orang.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Kompas.com
Hasna (62) saat ditemui di kawasan RW 012, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (9/11/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Nenek Hasna (62) kini tinggal di rumah layak huni setelah puluhan tahun tinggal di rumah berukuran 2x3 dengan dihuni 12 orang.

Adapun rumh tersebut berada di di gang sempit, RT 08/012, Kelurahatn Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Kini sejak Jumat (8/11/2024) malam, Hasna dan keluarga bisa tidur nyaman di atas kasur tanpa menunggu giliran tidur dan berdesakan. 

Berkat viralnya kondisi Hasna, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait telah mengunjungi dan memberikan bantuan kepada Hasna pada Jumat malam.

Mulanya, Maruarar menawarkan kepada Hasna bersama keluarga untuk pindah ke Rusun Pasar Rumput.

Akan tetapi, Hasna menolak dengan sejumlah alasan.

"Saya dan keluarga tidak bisa kalau harus pindah ke Pasar Rumput. Anak-anak sudah telanjur sekolah di sini,” kata Hasna saat ditemui.

Baca juga: Awal Mula Nenek Hasnah Tinggal di Rumah 2x3 M Dihuni 12 Orang, Sudah 20 Tahun, Dibeli Rp1 Juta

Akhirnya, tim Kementerian PKP berencana membongkar ulang rumah Hasna dan akan diperluas dengan membeli rumah kosong yang sudah tidak dihuni di sebelah rumah Hasna.

"Soalnya, kalau dibangun ulang tapi di lokasi dengan luas yang sama, ya, tidak ada bedanya," ujar Hasna.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait berikan rumah baru nenek Hasnah (62) warga Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Japus
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait berikan rumah baru nenek Hasnah (62) warga Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Japus (ig/kementerianpkp)

Saat ini, Hasna dan keluarganya tinggal di kontrakan yang lokasinya berjarak 200 meter dari rumahnya. 

Hasna tinggal di kontrakan secara gratis selama enam bulan hingga rumahnya selesai dibangun ulang. Kontrakan satu lantai itu memiliki ruang tamu luas, dua kamar tidur, area dapur, dan satu kamar mandi.

Di dalam kontrakan dengan lantai berwarna merah bata itu, sejumlah cucu Hasna berlarian mengelilingi ruangan. 

Sementara cucu lainnya tengah terlelap di dalam kamar tidur dengan kasur yang nyaman, kipas menyala, dan pencahayaan yang terang.

Kini, Hasna juga sudah bisa memasak lauk setelah 20 tahun tidak bisa memasak karena rumahnya yang terlalu sempit dengan banyak anak kecil. 

Kondisi ini sangat tidak memungkinkan untuk Hasna memiliki dapur atau sekadar kompor di rumah.

"Takut kalau masak nanti malah kebakaran karena banyak anak kecil juga. Biasanya menanak nasi saja, lauknya beli yang murah,” ujar Hasna.

Adapun Hasna sehari-hari menjadi pemulung. Ia ditinggal suaminya meninggal karena kecelakaan. 

Sementara, anak sulungnya bekerja sebagai sopir bajaj, anak keduanya ikut suaminya di Bekasi, dan anak terakhirnya mengalami gangguan kesehatan mental.

"Kadang saya jam 3 pagi sudah bangun untuk mulung. Saya tidak pernah tidur dengan nyenyak. Kadang juga membagi waktu tidur, jika cucu saya tidur malam, saya tidur pagi. Biar bisa tidur di dalam rumah saat cucu sekolah. Badan saya sebenarnya sudah mulai pegal-pegal, apalagi saya juga yang mencuci baju cucu saya," tutur Hasna.

Saat ditemui, anak kedua Hasna, Evi (34), mengaku terpaksa meninggalkan enam anaknya untuk tinggal bersama Hasna. 

Keenam anaknya merupakan anak dari suami Evi sebelumnya. Saat ini, Evi tinggal di Bekasi dengan suami barunya.

"Saya tidak bermaksud membuat ibu saya kesulitan dengan menjaga dan merawat anak saya, terlebih anak pertama saya juga susah jalan. Anak saya masih sekolah semua, paling kecil usia 4 tahun. Tetapi saya juga harus bekerja dan ikut suami untuk membantu membiayai anak-anak saya,” tuturnya.

Evi pun mengatakan masih sering mengunjungi anaknya. Ia tidak memiliki kendaraan sehingga kesulitan untuk ke Jakarta. Biasanya, ia menggunakan KRL Jabodetabek jika ke Jakarta.

Didatangi Menteri

Menilik akun Instagram @kementerianpkp, Maruarar Sirait menyebut memberikan bantuan tempat tinggal layak yang disewa selama enam bulan dengan fasilitas lengkap. 

Tak hanya itu, bantuan itu juga dilengkapi dengan sembako dan berbagai perlengkapan  rumah tangga.

"Ibu mau tinggal disini atau pindah ke rumah susun ada di pasar rumput lebih bagus," kata Maruarar Sirait, dari unggahanya, Sabtu, (9/11/2024).

"Tapi cucu sekolah disini," ujar nenek Hasnah. 

Setelah pertemuan itu, Menteri Ara langsung mencarikan tempat tinggal yang layak untuk ditempati nenek Hasna dan keluarganya.

"Tadi pak Ara udah hadir kesini, tadi beliau sampaikan bagaimana beliau juga membantu masyarakat, tadi juga sudah beli beberapa sembako, jadi kita coba cari tempat, harapannya malam ini sudah pindah," kata salah satu tim Menteri PKP.

Tampak rumah kosong yang akan dijadikan tempat tinggal baru nenek Hasna tak jauh dari pemukimannya.

Rumah tersebut tampak luas terdiri dari tiga kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi yang layak.

Baca juga: Tidur Gantian, Inilah Penampakan Rumah Nenek Hasnah 2x3 Meter Dihuni 13 Orang Tanpa WC & Dapur

Tak butuh waktu lama, keluarga nenek Hasnah pun langsung mengisi perlengkapan rumah tangganya di rumah baru tersebut.

Rumah tersebut juga sudah memiliki listrik dan dalam kondisi bersih ketika nenek Hasna beserta keluarganya pindah ke rumah itu.

"Makasih bapak Ara, saya udah pindah sini," kata anak nenek Hasna.

Viral di Medsos

Sebelumnya, kisah nenek Hasna viral dimedia sosial tinggal di rumah berukuran 2x3 meter.

Ia sudah 20 tahun lamanya tinggal di rumah tersebut.

Dulu ia membelinya dengan harga Rp 1 juta dalam bentuk bangunan semi permanen.

Kemudian nenek Hasnah mendapat bantuan dari pemerintah.

Namun, kini kondisi rumah nenek Hasnah kembali tak layah karena dimakan usia.

Saking banyaknya orang yang tinggal di sana, nenek Hasnah bahkan kadang tidur di luar rumah.

"13 orang cucu, di rumah atas bawah. Sempat saya tidur aja di ubin dekat pintu. Gantian. Cucu semua. Anaknya 3, cucu 9," kata nenek Hasnah.

Sementara, anak-anak nenek Hasnah juga terpaksa menumpang di rumah tersebut karena kondisi ekonomi.

Bukan hanya anak, cucunya yang sudah memiliki anak pun ikut tinggal di sana.

Dengan banyaknya orang di rumah tersebut, nenek Hasnah harus membagi waktu untuk tidur.

Ia tidur saat cucunya bermain dan anaknya bekerja.

"Ada kali jam 8 magrib bangun jam 12 nyapu, nyari botol. Tidur lagi jam 3 abis nyari botol, sampai pagi deh, terus nyuci," katanya.

Malahan bila saking ngantuknya, ia harus tidur dengan posisi duduk.

"Tidurnya duduk, ngalah sama anak-anak," katanya.

Sementara, anak pertama nenek Hasnah, Marullah mengatakan pasrah menjalani nasibnya.

"Gak ada kamar, abis gimana lagi emang keadaannya begini," kata Marullah saat diwawancara Insert.

Adapun sehari-hari nenek Hasnah  mencari botol bekas untuk kebutuhan anak dan cucunya.

"Kerja mulu saya capek, buat makan cucu," kata nenek Hasnah saat diwawancara Youtube Volix Media.

(*)

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Viral Nenek Hasna Tinggal di Rumah Berukuran 2 Meter x 3 Meter Bersama Belasan Cucunya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved