PPG

Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk Jenjang Pendidikan SMP Sebanyak 500 Kata

1. PERMASALAHAN YANG SAYA HADAPI , Permasalahan ini muncul saat saya mengajar mata pelajaran matematika di kelas VIII. Beberapa siswa dengan kemampuan

Tribunsumsel.com
Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 Untuk Jenjang Pendidikan SMP Sebanyak 500 Kata 

Angka peningkatan keberhasilan membuktikan bahwa setiap siswa bisa berkembang dengan pendekatan yang tepat. Pembelajaran kooperatif juga memperkuat interaksi antar siswa, menciptakan lingkungan yang saling mendukung.

Dengan pembelajaran yang lebih inklusif, saya melihat bagaimana pendekatan yang sesuai mampu meningkatkan motivasi, pemahaman, dan prestasi siswa secara signifikan.

#Contoh 2

1. PERMASALAHAN YANG SAYA HADAPI 

Pada tahun 2023, saya mengajar matematika di kelas VIII dengan 35 siswa yang memiliki kemampuan sangat beragam. Berdasarkan penilaian awal, hanya 40 persen siswa (14 orang) yang berhasil mendapatkan nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 75, sedangkan 60 persen lainnya (21 siswa) berada di bawah KKM. 

Kesulitan utama adalah menyeimbangkan kebutuhan siswa yang berbeda. Saat saya mempercepat penyampaian materi, siswa yang lambat tertinggal. Sebaliknya, jika saya melambatkan ritme, siswa yang cepat menjadi kurang tertantang. Kondisi ini menciptakan suasana kelas yang tidak produktif.

2. UPAYA YANG SAYA LAKUKAN

Saya memutuskan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan membagi siswa menjadi tiga kelompok:

  • Kelompok cepat belajar (14 siswa) diberi soal- soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dan tugas proyek.
  • Kelompok menengah (10 siswa) diberi latihan yang lebih terstruktur dengan diskusi kelompok kecil.
  • Kelompok yang tertinggal (11 siswa) diberi bimbingan individu, alat bantu visual, dan soal yang lebih mendasar.
  • Saya juga menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, di mana siswa yang lebih cepat membantu teman-teman mereka. Hal ini menciptakan lingkungan belajar kolaboratif yang mendukung semua siswa.

3. HASIL DARI UPAYA SAYA

Setelah satu semester, terjadi peningkatan signifikan. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas KKM naik dari 40 persen menjadi 75 persen (26 siswa). Kelompok menengah menunjukkan peningkatan terbesar, dengan 8 dari 10 siswa melampaui KKM. Dari kelompok yang tertinggal, 5 dari 11 siswa mencapai nilai minimal 70, yang sebelumnya sulit dicapai. 

Suasana kelas menjadi lebih aktif, dan kepercayaan diri siswa meningkat. Saya juga melihat peningkatan dalam hubungan antar siswa. Siswa yang lebih cepat menjadi mentor bagi teman-temannya yang lebih lambat, dan ini memperkuat ikatan sosial di dalam kelas. Tidak ada lagi siswa yang merasa bosan atau tertinggal, karena setiap siswa mendapatkan perhatian dan tantangan sesuai dengan kemampuan mereka.

4. PENGALAMAN BERHARGA

Dari pengalaman ini, saya belajar pentingnya fleksibilitas dan diferensiasi dalam mengajar. Tidak semua siswa belajar dengan cara yang sama, dan sebagai guru, saya harus bisa menyesuaikan metode pembelajaran agar semua siswa bisa mencapai potensi terbaik mereka. 

Saya juga belajar bahwa menciptakan lingkungan yang kolaboratif dapat membantu mengatasi kesenjangan dalam kemampuan belajar. Ini bukan hanya tentang mengajar materi, tetapi juga tentang membangun hubungan yang mendukung di dalam kelas, di mana setiap siswa merasa didukung dan dihargai.

Pengalaman ini telah mengubah cara saya mengajar, dan saya sekarang lebih peka terhadap kebutuhan individual siswa saya, memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil.

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved