Berita Viral

Penjelasan BMKG Soal Penyebab Excavator di Mamuju Tengah "Ditelan Bumi", Terjadi Likuifaksi

Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi soal excavator tenggelam bak ditelan bumi.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Sulbar / Sandi Anugrah
Proses evakuasi excavator tenggelam di Dusun Rawa Makmur, Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (4/11/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Balai Besar Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menanggapi soal excavator tenggelam bak ditelan bumi.

Kejadian ini terjadi di Dusun Rawa Makmur, Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).

BMKG Wilayah IV Makassar telah memastikan tanah bergerak di Dusun Rawa Makmur, Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah disebabkan likuifaksi. 

Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni mengatakan penyebab utama dikarenakan getaran ditimbulkan oleh alat berat excavator yang beroperasi di lokasi tersebut.

"Pergerakan tanah yang terjadi akibat tanah jenuh yang kehilangan kekuatannya," 

"Getaran ini diduga mengakibatkan lapisan tanah yang jenuh air berubah menjadi cairan sehingga tidak mampu menopang beban di atasnya. Sepertinya ada getaran dari alat berat, yang menyebabkan tanah di area tersebut, yang mungkin terdapat lapisan air di bawahnya, mengalami proses pencairan. Ini membuat tanah tidak stabil untuk menopang beban," jelas Jamroni.

Jamroni juga menyebutkan kemungkinan adanya lapisan tanah pasir yang jenuh air di bawah permukaan lokasi tersebut.

Namun, ia menegaskan bahwa fenomena likuifaksi ini bukan disebabkan oleh gempa bumi, melainkan akibat aktivitas alat berat.

"Dari pengamatan video, memang terlihat adanya pergerakan tanah yang diiringi keluarnya air dari lapisan bawah. Ini adalah karakteristik likuifaksi yang disebabkan oleh alat berat, bukan gempa," tegas Jamroni.

Ia menduga terdapat jalur air tanah yang cukup dangkal di sekitar lokasi tersebut, yang turut mempengaruhi terjadinya peristiwa ini.

Baca juga: Detik-detik Excavator Tenggelam di Mamuju Tengah Tanah Tiba-tiba Bergerak, Tak Ada Korban

(kanan) Sopian, operator excavator selamat dalam insiden tanah amblas di Dusun Rawa Makmur, Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (4/11/2024).
(kanan) Sopian, operator excavator selamat dalam insiden tanah amblas di Dusun Rawa Makmur, Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin (4/11/2024). (Tribun Sulbar / Sandi Anugrah)

Baca juga: Viral Excavator di Mamuju Tengah Ditelan Bumi, Operator Selamat: Lambat 1 Menit, Saya Tenggelam

Kesaksian Operator Alat Berat

Sementara, Sopian merupakan operator alat berat, atau Excavator yang kini masih tenggelam di dalam lumpur di tempat kejadian.

Ketika tanah bergerak hingga mulai menenggelamkan excavator yag dioperasikannya, Sopian mengaku tidak sadar.

"Nanti pengawas saya teriak 'lompat' baru saya sadar bahwa excavator yang saya operasikan akan tenggelam," jelas Sopian kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui di lokasi, Senin (4/11/2024).

Dia tidak sadar excavator yang dioperasikannya mulai tenggelam, karena fokus mengoperasikan alat berat tersebut, dan memang di dalam ruang kabin dia sama sekali tidak merasakan jika alat beratnya mulai dilalap lumpur.

"Nanti saya sudah lompat dan mendarat, baru saya sadar kalua alat berat sudah tenggelam keseluruhan ke dalam tanah," ujarnya.

"Kejadiannya cepat sekali, lambat satu menit saja, saya bakal ikut tenggelam," kenangnya.

Saat insiden terjadi, dirinya merasa bingung.

"Saya seperti mimpi dan tak percaya, sehingga itu yang membuatku bingung, untung pengawas saya terus berteriak agar melompat," ujarnya.

Ia bersyukur masih selamat atas insiden menegangkan tersebut.

"Mungkin Tuhan masih sayang sehingga masih memberi saya kehidupan," kuncinya.

Berdasarkan informasi dihimpun, atas insiden tersebut, tidak ada korban jiwa.

Penjelasan Pusdatin BPBD Mateng

Pusdatin BPBD Mateng, Ukky kepada Tribun-Sulbar.com saat dikonfirmasi, Minggu (3/11/2024) mengatakan, insiden terjadi saat dalam proses pengerjaan peningkatan jalan oleh sebuah perusahaan di desa Saloadak.

Insiden terjadi di bagian selatan Desa Saloadak dan mengakibatkan sebuah alat berat Excavator, mengalami kerusakan parah setelah tenggelam di jalan yang mengalami pergerakan.

Beruntung, operator excavator berhasil selamat dari musibah tersebut.

Menurutnya, lokasi tersebut adalah lahan gambut yang rentan terhadap penurunan muka tanah.

Serta, ketika musim hujan tiba, daerah tersebut memang sering tergenang air.

Ditambah, beban serta getaran alat berat yang bekerja di area tersebut diduga menjadi salah satu pemicu dimana material padat (solid), dalam hal ini berupa endapan sedimen atau tanah sedimen, menjadi seperti cairan (liquid).

"Dari laporan awal, panjang jalan terdampak mencapai sekitar kurang lebih 100 meter dengan lebar badan jalan kurang lebih sekitar 5 meter," jelas Ukky. Dikutip dari TribunSultra.com

Saat ini, jalan tersebut dipastikan tidak bisa dilalui kendaraan karena kondisi amblas cukup parah.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang Tribun Sulbar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved