Gunung Lewotobi Meletus

Sosok Nikolin Padjo, Biarawati Tewas Akibat Gunung Lewotobi Meletus, Pimpinan Komunitas Suster

Mengenang sosok Nikolin Padjo SSpS, Biarawati Katolik yang menjadi korban tewas akibat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus di Kabupaten Flores Timur

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
POS-KUPANG.COM
Sosok Nikolin Padjo SSpS, Biarawati Katolik yang menjadi korban tewas akibat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus di Kabupaten Flores Timur, NTT. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Nikolin Padjo SSpS, Biarawati Katolik yang menjadi korban tewas akibat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur,  pada Minggu (3/11/2024) malam.

Semasa hidupnya, Nikolin menjabat sebagai pemimpin komunitas SSpS Hokeng.

Nyawa suster Nikolin tak tertolong karena diterjang batu besar.

Baca juga: Pilu Biarawati Tewas Akibat Gunung Lewotobi Laki-laki Flores Timur Meletus: Tadi Malam Masih Senang

(kiri) Petugas melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (4/11/2024), (kanan) Biarawati Katolik Meninggal Diduga Tertimpa Batu Erupsi Gunung Lewotobi laki-laki Flores Timur. Gunung Lewotobi Laki-laki meletus yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terjadi pada Minggu (3/11/2024) tengah malam 23.57 Wita.
(kiri) Petugas melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (4/11/2024), (kanan) Biarawati Katolik Meninggal Diduga Tertimpa Batu Erupsi Gunung Lewotobi laki-laki Flores Timur. Gunung Lewotobi Laki-laki meletus yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terjadi pada Minggu (3/11/2024) tengah malam 23.57 Wita. (Kompas.com/POS-KUPANG.COM/HO-DOK)

Sr Marieta sangat berduka atas meninggalnya Pemimpin komunitas Biara SSpS Hokeng, Sr Nikolin Padjo SSpS. 

Pemimpin Biara Asrama Putra St Arnoldus Yansen di Boru, Sr Marieta SSpS mengungkapkan, Sr Nikolin adalah sosok pemimpin yang sangat memperhatikan anggota komunitasnya. 

"Beliau itu sangat baik sekali, dan sangat memperhatikan kami anggota komunitas, hal-hal yang kurang selalu ia bantu benahi, " tuturnya. 

Pertemuan terakhir Sr Marieta dan Sr Nikolin terjadi pada hari Sabtu lalu. 

"Waktu itu beliau mengunjungi asrama putra dan putri untuk melihat atap bangunan asrama yang bocor akibat erupsi sebelumnya, " ungkapnya. 

Dalam pertemuan  itu, Sr Marieta mengisahkan keduanya berbincang-bincang seperti biasa tanpa ada tanda-tanda lain yang mengindikasikan bahwa kedepannya Sr Nikolin akan menemui ajalnya. 

"Tidak ada tanda-tanda, kami hanya mengobrol seperti biasa, " ucapnya. 

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Meletus, 9 Orang Tewas, Satu di Antaranya Anak-anak

Selain suster Nikolin, 70 orang anak asrama binaan biara SSpS dan puluhan suster baik lansia maupun postulan diungsikan. 

 Marieta menceritakan bahwa para suster dan anak asrama dievakuasi saat tengah malam. 

"Sekitar 70 anak asrama putra-putri , 4 suster lansia, 13 suster postulan diungsikan. Sebagian sudah dijemput orang tua sebagian masih menunggu jemputan, " ucapnya. 

Namun naasnya pemimpin komunitas SSpS Boru, Sr Nikolin Padjo tak tertolong. "Saat evakuasi batu menghalangi pintu sehingga suster tidak dapat tertolong, " ungkapnya. 

Ia mengatakan kejadian ini terjadi begitu saja tanpa ada tanda peringatan. "Kami tidak sangka akan terjadi karena beberapa hari inikan intensitas erupsi menurun sehingga kamipun pikir aman-aman saja, tau-taunya tadi malam dia meletus, " ceritanya. 

Suster Marieta menyaksikan peristiwa tersebut berlangsung begitu mencekam. Saat evakuasi, anak asrama dan para suster hanya membawa pakaian seadanya, sebagian barang lain ditinggalkan. 

Sepanjang perjalanan, hujan abu maupun batu serta pijaran api berjatuhan begitu banyak menghantam rumah, pepohonan hingga sepanjang jalan. Sebagian anak-anak bahkan terkena batu namun untungnya kondisi mereka baik-baik saja. 

Api pun terlihat berkobar di mana-mana, teriakan histeris hingga pekikan menggelegar beriringan dengan bunyi letusan dan hujan abu yang menjamur. 

Para suster dan asrama dievakuasi menggunakan mobil yang dibawa dari Kewapante. 

Dikarenakan kejadiannya berlangsung secara tiba-tiba, kebutuhan akan  makan minum dan lainnya ditanggung oleh para suster SSpS. 

"Semua kita tanggung dari sini, sejauh ini memang belum ada yang membantu, kita berusaha selamatkan anak-anak hingga menunggu orang tua mereka jemput, " tuturnya. 

Ia pun berharap ada pihak lain yang membantu bencana kemanusiaan yang tak diduga ini. 

10 Orang Meninggal Akibat Letusan Gunung Lewotobi

Sebanyak 10 orang meninggal dunia dalam peristiwa letusan Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, NTT, Minggu malam, 3 November 2024.

Korban meninggal dunia adalah warga Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, berjarak sekira 5 kilometer dari pusat erupsi yang kini berstatus Level IV (Awas).

Proses evakuasi oleh aparat Polsek Wulanggitang, Polres Flores Timur, Tagana, dan BPBD Flores Timur, Senin pagi  4 November 2024.

Baca juga: Warga Gunung Megang Muara Enim Resah, Truk Angkutan Batubara Melintas Lagi di Jalan Umum

Rumah yang dihuni satu keluarga besar itu sudah roboh akibat dihantam batu yang dilontarkan Gunung Lewotobi Laki-laki, bersamaan dengan hujan dan sambaran petir malam tadi.

Tim evakuasi gabungan menemukan 6 orang yang terjebak dalam tumpukan tanah.

Keenam jenazah itu sementara disemayamkan di teras depan rumah tetangganya.

Sementara satu orang yang juga anggota keluarga dalam rumah itu masih dievakuasi.

Selain satu keluarga, dua korban lain juga dikabarkan meninggal dunia dan salah satunya sempat mendapat pertolongan medis di UGD Puskesmas Boru.

Nama dan identitas korban meninggal dan luka-luka masih dalam proses penelusuran.
 
Gunung Lewotobi Laki-laki kini berada pada Levele IV atau Awas.

Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dari level III Siaga menjadi Level IV awas mulai Minggu (3/11) pukul 24.00 Wita.

Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki periode 23 Oktober 3 November 2024 pukul 18.00 Wita.

Artikel telah tayang di pos-kupang dengan judul Biarawati Katolik Meninggal Diduga Tertimpa Batu Erupsi Gunung Lewotobi laki-laki Flores Timur

 
(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com


 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved