Berita Viral
Klarifikasi Gunawan Sadbor Setelah Ditangkap Polisi Sukabumi Terkait Dugaan Terlibat Judi Online
Tiktoker Gunawan alias Sadbor akhirnya memberikan klarifikasi terkait tudingan terlibat judi online.Setelah sebelumya Polres Sukabumi menangkap sang
Dari hasil live per hari, Gunawan bisa mendapatkan uang dari saweran sebesar Rp1 juta.
Dia membagi hasil tersebut kepada teman-temannya yang lain.
Selama dua tahun live Tiktok, Gunawan mengaku banyak rekannya yang terbantu hingga bisa membeli sepeda motor, merenovasi rumah, hingga membeli rumah.
Diunggahannya pun tertera, jika uang tersebut dialokasikan Gunawan, yakni 80 persen untuk karyawannya, 10 persen untuk zakat, dan 10 persen lagi untuk dirinya sendiri.
Diungkap karyawan Sadbor bernama Aboy, ia bisa mendapatkan uang paling sedikit Rp1 juta.
Jika ditotal, penghasilannya satu bulan bisa mencapai Rp50 juta.
Pendapatan dari live TikTok itu tampaknya lebih besar 10 kali lipat dari UMR Bogor.
Seperti diketahui, UMR Bogor di tahun 2024 adalah Rp4,8 juta.
"Kadang sih (penghasilan) sampai Rp1 juta lebih lah tapi dibagi 4. Kalau enggak dibagiin saja misalnya kalau dijumlahin (sebulan) Rp50 juta lebih lah. Kalau perhari paling Rp2 juta," kata Aboy, salah satu warga Sukabumi yang jadi karyawan Sadbor.
Sebelum ikut kerja dengan Sadbor menjadi TikTokers yang joget patuk ayam, Aboy adalah sopir truk.
Saat jadi sopir truk, penghasilan Aboy cuma Rp30 ribu sehari.
Kini penghasilannya berkali-kali lipat bertambah berkat joget TikTok.
"Kalau penghasilan dari sopir paling Rp30 ribu - Rp50 ribu lah. Iya alhamdulillah (sekarang penghasilannya jutaan)," imbuh Aboy.
Selain Aboy, karyawan Sadbor lainnya bernama Udin juga merasakan manfaat yagn sama dari joget TikTok sambil live.
Buah dari rajin live joget TikTok, Udin bisa mendapatkan uang minimal Rp3 juta perhari.
"Ada Rp3 juta minimal (penghasilan perhari). Saya belum pernah lebih sih selain Rp3 juta," pungkas Udin.
Dituding Mengemis Online
Viralnya akun Sadbor yang mendapatkan banyak saweran ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di tengah kalangan warganet.
Gunawan mengaku, hinaan dari warganet sudah menjadi makanannya sehari-hari.
Dia juga selalu mewanti-wanti rekannya untuk kuat dari hinaan demi akunnya bisa terus ramai.
"Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat," tutur Gunawan.
"Kalau ramai itu hinaan hujatan dan bullyan itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalo enggak ada mereka, kita enggak akan ramai," ujar dia.
Gunawan juga tak mempermasalahkan komentar negatif dari para netizen. Termasuk menyebut dirinya dan warga mengemis online.
Dia hanya berharap agar para penonton tak menghina menghina soal suku, agama, dan ras.
"Ya, kita mau dibilang apa sih bebas, asal jangan hina dalam konteks ras, suku, agama," kata Gunawan.
Jika nantinya tak lagi bisa live untuk mendapatkan saweran, Gunawan akan kembali ke profesi lamanya sebagai penjahit.
"Ya, Sadbor punya keahlian nyopit, menjahit, dan kalau Sadbor mau jahit, ya tinggal jahit keliling aja," ungkap dia.
"Kalau kata pepatah, orang miskin itu tidak takut miskin, adanya orang kaya yang takut miskin. Kita sekarang nikmati, jalani, syukuri," kata Gunawan.
(*)
Kecelakaan Beruntun di Banyumas, Remaja Pengemudi Xpander Tabrak 6 Motor, 2 Korban Tewas |
![]() |
---|
Kejamnya Ayah di Aceh Bunuh Anaknya Usia 8 Bulan Gegara Sering Menangis dan Sakit |
![]() |
---|
Pilu Kisah 5 Anak di Gresik Ditelantarkan Ibu, Ada yang Usia 3 Tahun, Jual Galon Air untuk Makan |
![]() |
---|
MUI Kota Bekasi Klarifikasi Isu Tiket Masuk Surga Rp1 Juta, Pengajian Umi Cinta Tak Menyimpang |
![]() |
---|
Kejamnya Paman Bunuh Keponakan di Depan Ibu di Bangkalan, Berawal Cari Istri, Sempat Kabur ke Hutan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.