Calon Pramugari Meninggal di Medan
Sosok Ade Nurul, Calon Pramugari di Medan yang Tewas di Asrama Saat Pendidikan, Curiga Ada Luka
Calon pramugari di Medan yang tewas tak wajar saat pendidikan pada Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Calon pramugari di Medan yang tewas tak wajar saat pendidikan pada Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Korban bernama Ade Nurul Fadilah (19) warga Jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara meninggal dunia di dalam kamar asrama kursus penerbangan Sumatera Flight Education di Komplek Citra Garden.
Kuasa hukum korban, Thomy Faisal Sitorus Pane, menjelaskan korban merupakan siswi baru yang mendaftar pada 29 Juli 2024.
ADF kemudian tinggal di asrama yang sudah disediakan.
"Lalu, pada Selasa, 1 Oktober 2024, sekitar pukul 23.00 WIB, pihak asrama bilang korban sakit dan dibawa ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU)," kata Thomy kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (29/10/2024).
"Tak lama, keluarga ditelpon lagi dan mendapat kabar korban sudah meninggal dunia. Mendapat kabar duka itu, bergeraklah keluarga ini dari Asahan ke Medan,” sambungnya.

Sesampainya di RS USU, keluarga membawa korban ke Asahan untuk dimakamkan.
Namun saat memandikan jenazah, keluarga mendapati hal janggal di tubuh korban, bekas cekikan di leher serta luka lebam di tangan.
"Ada lebam di leher yang diindikasikan karena dicekik. Selain itu, ada lebam di punggung dan rusuk. Jari-jari tangan dan kaki itu juga biru. Dugaannya itu akibat adanya kekerasan,” ungkap Thomy.
Kendati begitu, kluarga korban telah melaporkan kematian Ade Nurul ke Polda Sumut pada Rabu (23/10/2024) dengan nomor laporan STTLP/B/1507/X/2024/SPKT/Polda Sumatera Utara.
Dugaan sementara korban tewas akibat penganiayaan di dalam asrama.
Baca juga: Calon Pramugari Tewas di Asrama Pendidikan di Medan, Keluarga Temukan Kejanggalan dan Lapor Polisi
Kronologi Tewas Versi Sekolah
Sementara, Hendra Manatar Sihaloho, kuasa hukum Sumatera Flight Education, mengatakan, pada Selasa (1/10/2024), ADF sedang bersama temannya perempuan di dalam asrama.
"Saat itu korban lagi ngobrol dengan enam orang temannya. Tiba-tiba korban menjerit, ‘sakit kepalaku’, kata dia," kata Manatar kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (29/10/2024).
"Kaget lah teman-temannya dan panik. Dipanggil lah pengasuh, pingsan lah korban ini. Dibawa pengasuh dan teman-teman ini lah korban ke klinik terdekat,” sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.