HARI SUMPAH PEMUDA

10 Ide Puisi Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Cocok Untuk Referensi Ucapan di Media Sosial

Ramaikan Hari Sumpah Pemuda 2024 dengan berbagai ucapan dalam bentuk puisi yang menarik dan juga penuh makna untuk dibagikan lewat media social mulai

TRIBUNSUMSEL.COM
10 Ide Puisi Peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024, Cocok Untuk Referensi Ucapan di Media Sosial 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ramaikan Hari Sumpah Pemuda 2024 dengan berbagai ucapan dalam bentuk puisi yang menarik dan juga penuh makna untuk dibagikan lewat media social mulai dari grup WA, FB, IG, dan X (Twitter).

Kumpulan Puisi Hari Sumpah Pemuda 2024

#1. Satu Tanah, Satu Jiwa

Kami bersumpah dalam satu suara
Di tanah air tercinta, nusantara
Berbeda bahasa, tak memisahkan
Kami satu jiwa, satu impian

Di bawah bendera merah putih berkibar
Pemuda bersatu, hati membakar
Janji kami pada ibu pertiwi
Bersama teguh, Indonesia abadi

#2. Semangat Kami Tak Terbelah

Dalam kata terucap, sumpah kami
Satu bahasa, satu tanah, tiada henti
Dari Sabang hingga Merauke berseru
Kami pemuda, Indonesia bersatu

Perbedaan jadi kekuatan sejati
Membangun negeri dengan hati murni
Di dada ini merah putih berkobar
Cinta dan janji tak akan pudar

#3. Jejak Para Pahlawan

Di medan perang, mereka berjuang
Darah dan keringat jadi kenang
Dengan senyap, raga mereka gugur
Namun semangat tak pernah luntur

Mereka berikan hidup untuk merdeka
Di bawah langit, jiwa mereka terbuka
Kami, pemuda, lanjutkan langkah
Mengenang pahlawan dengan hati gagah

#4. Pelangi Nusantara

Beragam warna di bumi pertiwi
Suku dan budaya berbaur harmoni
Meski berbeda, kita tetap sehati
Bersama teguh, membangun negeri

Tak ada batas antara kita
Persatuan adalah nafas bangsa
Dalam keberagaman, kita kuat berdiri
Satu Indonesia, selamanya berseri

#5. Cahaya di Ujung Jalan

Di tangan pemuda, harapan tumbuh
Mimpi bangsa dibentuk dari langkah penuh
Meski rintangan menanti di setiap sudut
Masa depan terang, di bawah sinar tekad teguh

Kami bawa obor cita-cita tinggi
Menerangi jalan menuju negeri yang berdiri mandiri
Dengan semangat, kami tatap hari esok
Membangun Indonesia, bersama, tak pernah membelok

#6. Goresan Tinta oleh Aginta Purnama

Goresan tinta mewarai
Secarik kertas

Menghasilkan sebuah karya
Menghasilkan tumpukan tulisan
Yang menjadi kenangan
Otak, 

Kadang bisa saja tak mengingat
Yang menorehkan luka
Yang menorehkan goresan
Untuk dikenang

Perjuangan
Tak akan bisa luput dari pengorbanan
Yang kadang kita lupa
Telah menjadi sejarah

Yang telah memenuhi tumpukan tulisan
Untuk dikenang
Sejarah
Berjalan seperti air tenang

Tapi mengandung makna yang besar
Sampai kita terlena mengikuti arus goresan tinta itu
Kita hanyut dengan derasnya makna itu
Sejarah jangan pernah hati melupakannya

#7. Kutipan Lawan oleh Dedi Prastia Ramadani

Gen Z katamu
Sumber masalahmu
Lemah fisiknya
Gen Z katanya
Membangun katanya

Kemajuan katanya
Gen Z nyatanya
Keterbukaan pikiran
Overdosis intisari

Pemuda saat ini
Pemegang estafet
Maju berfikir
Tak ada mustahil

#8. Histori Negeri oleh Andreas Agil Munarwidya

Tiga setengah abad dan seumuran jagung
penderitaan serta perjuangan berkelindan nyata
Dikisahkan dalam babad
Dikenang dalam kidung Nusantara

Maka akan kuceritakan padamu, bumiputra
dengan linang air mata
Soekarno-Hatta dan para kolega
Menyatu jiwa raga suci proklamasi

Lewat bambu lawan bayonet
Lewat takbir seruan massa
Lewat diskusi-diskusi panjang kemerdekaan
yang kini diluluhlantakkan keserakahan

Dalam catatan kita, 
Budi Oetomo bukan Ferdy Sambo
Sumpah Pemuda bukan sumpah serapah 
G30SPKI dan Reformas

212 juga Farel Prayoga, 
membelajarkan jati diri bangsa
Maka sekali lagi, insan Indonesia
Mengheningkan ciptalah lalu bangkit berdiri

Jas merah dan pakaian takwa
Naikkan kasta Indonesia madani
Histori berulang, 
bukan dengan titik tapi koma

#9. Masa Depan oleh Chelsi Putri Endriani

Dalam gelapnya sebuah harapan yang ku nanti
Tidak satupun titik cahaya yang menerangi
Ku hanya terpaku dalam tebing harapan
Yang lama kelamaan akan runtuh oleh waktu

Namun tak satupun yang dapat membangkitkanku kembali
Perjuangan menggapai sebuah harapan yang kulalui
Demi sebuah cita-cita
Masa depan yang tak akan pernah kuhinggapi

Karena roda kehidupan
Yang terus berputar
Mengeluarkan api dan air yang tak akan pernah bersatu
Namun harapan gurun sebuah kehidupan

Ambisi untuk tetap hidup
Rasa yang semakin senja
Ilahi sang pencipta
Santunan sebuah masa depan

#10. Prajurit Jaga Malam oleh Chairil Anwar

Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras, bermata tajam

Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini

Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!

**

Artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved