Berita Viral
Tangis 3 Siswa SD di Banten Saat Dipulangkan Paksa Usai Nunggak SPP Rp 42 Juta, Ayah Kerja Serabutan
Tangis ketiga siswa SD di Pandeglang, Banten dipulangkan paksa oleh pihak sekolah karena menunggak bayaran sekolah.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Tangis ketiga siswa SD di Pandeglang, Banten dipulangkan paksa oleh pihak sekolah karena menunggak bayaran sekolah.
Ketiga anak tersebut dipulangkan paksa ke rumahnya di Menes, Banten yang diantar oleh guru-gurunya.
Saat di rumah, tiga siswa yang merupakan kakak beradik tersebut langsung menangis di pelukan ibunya, Defi Fitriani.
E (11) yang kini duduk di kelas 6 mengungkap ucapan pimpinan yayasan saat mengusirnya dari sekolah.
"'Ngapain ini sekolah lagi belum bayar SPP juga udah banyak tagihannya'. Yang punya sekolahnya," kata Eyza.

Sementara ibunya, Defi Fitriani bercerita anaknya yang paling besar duduk di bangku kelas 6 menjadi Tahfidz.
"Untuk anak saya yang pertama yang sekarang kelas 6 sudah hafal juz 30 sudah diwisuda juga Alhamaudllah predikatnya Mumtaz, predikat terbaik," kata Defi.
Baca juga: Kisah Pilu 3 Siswa SD di Banten Gagal Wisuda Tahfiz karena Dipulangkan Paksa Sekolah, Nunggak SPP
Anaknya yang kedua harusnya mengikuti jejak sang kakak untuk diwisuda juz 30, namun batal karena dipulangkan dari sekolah.
"Anak saya yang kedua pun harusnya waktu dinonaktifin ikut wisuda Tahfidz juga juz 30 tapi karena dinonaktifkan akhirnya gak," kata Defi.
"Anak saya kedua minta tetap wisuda tapi saya kasih pengertian gak bisa," katanya.
Bahkan anak keduanya ini pun memiliki prestasi bidang akademik di mata pelajaran Matematika.
"Anak kedua matematikanya menonjol," katanya.

Selain itu anak bungsunya juga memiliki prestasi mentereng.
"Anak saya yang ketiga dari tilawatinya juga sempat dapat predikat terbaik," katanya.
"Anak-anak saya ada prestasi di sekolah," tambah Defi Fitriani.
Perasaan Defi begitu hancur ketika 3 siswa SD Pandeglang dipulangkan paksa oleh sekolah.
"Sedih hancur, orang tua mana yang bisa melihat anak lagi senang belajar, kalau belajar semangat, ke sekolah gak ada istilah malas pasti selalu semangat. Tapi pas tiba-tiba harus dipulangkan paksa, perasaan saya hancur," kata Defi.
Kata Defi, 3 anaknya diantar pulang oleh guru-gurunya.
"Guru kelas 2 orang sama bagian kesiswaan sama sopir diantar pakai mobil," kata Defi dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Metro Tv.
Defi menjadi sangat pilu ketika mengetahui anak-anaknya dipaksa pulang saat sedang belajar di sekolah.
"Diantar saat jam pembelajaran," kata Defi.
Menurutnya, pemulangan paksa 3 siswa SD di Pandeglang Banten ini atas intruksi pembina yayasan.
"Dipulangkan paksa atas intruksi pembina yayasan," kata Defi Fitriani.
Sementara itu, sang ayah, Muhammad Fahat mengatakan tunggakan SPP 3 anaknya mencapai Rp 42 juta.
"Karena ada tunggakan pembiayaan. Sekitar Rp 42 juta untuk 3 anak," katanya.
Ia pun mengungkap penyebab sampai menunggak SPP sekolah.
Fahat mengaku tak memiliki penghasilan guna membayar SPP 3 siswa SD Pandeglang.
Muhammad Fahat hanya bekerja serabutan.
Penghasilannya selama ini hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Dari mana pak kerja aja serabutan yah, cukup untuk sehari-hari udah Alhamdulillah apalagi untuk melunasi pembiyaan itu," kata Fahat.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Kejanggalan Tewasnya Faisal Korban Congkel Mata Dikuak Keluarga, Suara Jeritan dan Luka di Telinga |
![]() |
---|
Bawa Kabur Uang Rp 10 Miliar, Sopir Bank Jateng Foya-foya Beli Rumah dan Mobil, Bak Orang Kaya Baru |
![]() |
---|
Tampang Anggun Tyas Sopir Bank Jateng Bawa Kabur Uang Rp10 M Ditangkap Saat Tidur di Rumah Baru |
![]() |
---|
Anggun, Sopir Bank Jateng yang Bawa Kabur Rp10 Miliar Ditangkap di Gunungkidul, Sempat Ngeluh Gaji |
![]() |
---|
Kondisi Terakhir Faisal yang Matanya Dicongkel OTK Sebelum Ditemukan Meninggal, Warga Dengar Jeritan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.