Santriwati Tewas di Kendal

Pilu Momen Terakhir Santriwati di Kendal Pimpin Pengajian Ibu-ibu Sebelum Ditemukan Tewas di Kebun

Rohmatun tak menyangka bahwa momen itu adalah momen terakhir bersama sang anak.

|
Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.COM/SLAMET PRIYATIN
Suasana rumah duka santriwati yang tewas di Kebun, Kendal. Sebelum tewas, santriwati itu sempat pimpin pengajian haul kakek 

TRIBUNSUMSEL.COM, KENDAL - Rohmatun, ibu SNH, santriwati yang ditemukan tewas di Kendal, Jawa Tengah, mengungkap momen terakhir sang anak sebelum ditemukan tak bernyawa, Kamis (17/10/2024).

Pada Sabtu (12/10/2024), SNH sempat pulang ke rumah untuk memperingati haul kakeknya.

"SNH yang memimpin ngaji Alquran ibu-ibu. Dia memang hafal Alquran," kata Rohmatun. 

Setelah acara haul, Minggu malam, SNH meminta untuk kembali ke pondok. 

Ia diantar oleh ayahnya, meskipun kedua orang tuanya telah meminta agar ia pulang pada hari Senin. 

Namun, SNH bersikeras karena ingin piket menyediakan makanan untuk anak-anak pondok pesantren yang akan berpuasa. 

Baca juga: Keseharian SNH Santriwati yang Ditemukan Tewas di Kendal Dikenal Warga Mudah Berbaur, Baik

Rohmatun tak menyangka bahwa momen itu adalah momen terakhir bersama sang anak.

Sang anak ditemukan tewas di sebuah kebun di Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal.

Saat Kompas.com mengunjungi rumah orangtua korban, sebuah tenda telah dipasang di depan rumah berwarna putih tersebut. Beberapa orang terlihat berkumpul di depan rumah duka. 

Di dalam rumah, beberapa ibu tampak duduk dengan wajah sedih. 

 terkejut saat polisi memberitahukan bahwa mayat yang ditemukan di kebun desa Darupono dicurigai sebagai anaknya. 

"Ternyata benar. Saya langsung menangis," kata Rohmatun, dengan nada sedih.

Rohmatun menjelaskan bahwa SNH adalah anak yang baik. 

Baca juga: Misteri Pria yang Dekati Santriwati Tewas di Kendal, Menolak Saat Diajak Berkunjung ke Keluarga

Sejak lulus dari sekolah dasar, SNH lebih banyak menghabiskan waktu di pondok pesantren di Bojonggede, Ngampel. 

"Anak saya mondok sudah 8 tahun. Ia baru saja hafal Alquran," tuturnya. 

Dua tahun lalu, SNH lulus sekolah namun memilih untuk tidak melanjutkan kuliah. 

Ia lebih memilih untuk mengabdi di pondok pesantren sambil bekerja menjahit di tempat yang terletak di seberang pondok. 

"Jarak tempat kerja dan pondok hanya dipisahkan jalan," ujar Rohmatun. 

Jerita Tangis Ayah

Tangis histeris orangtua SNH pecah setelah jenazah putrinya tiba di rumah duka di Gempolbapang RT 004/002 Kelurahan Brangsong, Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal pada Kamis (17/10/2024) malam sekitar pukul 18.30 WIB.

Bahkan, Akip merupakan ayah korban menjerit hingga nyaris pingsan mendapati putrinya sudah tak bernyawa.

Akip tak kuat dengan kematian putri tercintanya saat melihat peti jenazah.

"Ya Allah gusti kok anakku koyok ngene pripun niki. Saestu kulo mboten kiat (Ya allah kok anak saya seperti ini gimana, serius saya tidak kuat)," ucap Akip, Jumat (18/10/2024).

Ditemukan Tewas di Kebun

Kasus ini bermula saat warga menemukan sesosok mayat perempuan pada Kamis (17/10/2024) sekitar pukul 06.30 WIB. 

Lokasinya berada di kebun dekat peternakan ayam Desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal.

Saat ditemukan, mayat tersebut dalam kondisi setengah telanjang karena celananya terlucuti.

Sedangkan bagian atas tubuhnya tertutupi jaket dengan kondisi setengah terbuka.

Di dekat tubuhnya, terdapat  celana dalam warna pink, celana hitam, masker hitam, dan tas warna krem.

Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto membenarkan penemuan mayat ini.

Awalnya mayat tersebut belum diketahui, karena polisi tidak menemukan identitasnya.

"Warga itu, mau ke kebun dan melihat di bawah pohon pisang ada kaki manusia. Lalu warga tersebut mendekat dan melihat seorang wanita yang sudah meninggal dunia,” kata AKP. Edy.

Edy menambahkan, korban mengalami luka di kepala dan ada luka seperti bekas cekikan di leher.

Edi menduga santriwati malang itu korban pembunuhan dan rudapaksa.

"Dugaan sementara, korban diperkosa lalu dibunuh. Saat ini kami masih menyelidiki lebih lanjut."
 
Polisi yang tiba di tempat kejadian perkara mengevakuasi korban ke RSUD Soewondo Kendal.

Jenazah SNH tiba di rumah duka pada Kamis sore, sekira pukul 18.30.

Korban langsung dimakamkan di TPU setempat malam harinya.

OM SNH, Heru Nur Hidayat mengatakan, pertemuannya terakhir dengan korban terjadi pada Sabtu (12/10/2024) kemarin.

Heru mengantarkan SNH ke pondoknya.

Semenjak itu, dirinya belum menghubungi korban lagi.

Tiba-tiba pada Kamis (17/10/2024), viral di Facebook ada penemuan mayat.

Heru belum menyadari korban adalah SNH.

"Saya lihat di FB itu banyak berita penemuan mayat, tapi kan saya enggak 'ngeh' kalau itu dari keluarga saya," akunya, dikutip dari TribunJateng.com.

"Saya kaget waktu diberi tahu ternyata keponakan saya meninggal. Terus saya buka kembali dan ternyata benar," lanjutnya.

Singkat cerita, keluarga didatangi Polres Kendal untuk mengonfirmasi bahwa SNH tewas dalam kondisi memilukan.

Sosok pria misterius

Ibu korban Rohmatun menduga anaknya dibunuh oleh pria misterius yang dikenal korban lewat media sosial, Instagram.

Ia mendapati percakapan di aplikasi pengiriman pesan antara SNH dengan pria itu.

SNH sempat memberitahu sang ibu akan diajak oleh terduga pelaku untuk pergi pengajian habib Luthfi di Pekalongan.

"Tapi, anak saya nyuruh dia untuk mampir ke rumah sekalian izin sama saya," kata Rohmatun.

Rohmatun mengaku tidak mengetahui nama pria misterius yang sedang dekat dengan anaknya.

Namun, ia mengetahui ciri-ciri dari terduga pelaku.

"Usianya lebih tua dari anak saya, saya juga sempat lihat chattingan anak saya dengan dia."

"Ngakunya orang Pati dan punya pondok," tambahnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Sebagian artikel tayang di Kompas.com dengan judul Santri Ditemukan Tewas di Kebun Kendal, Ibu Korban: Baru Saja Hafal Al Quran

Baca berita lainnya di Google News

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved