Seputar Islam

Contoh Teks Khutbah Jumat Hari Santri Nasional 2024, Pilihan Terbaik dan Penuh Makna Untuk Dibagikan

Berikut ini adalah contoh teks Khutbah Jumat bertemakan Hari Santri Nasional 2024, pilihan terbaik, singkat dan penuh makna untuk dijadikan referensi

Tribunsumsel.com
Contoh Teks Khutbah Jumat Hari Santri Nasional 2024, Pilihan Terbaik dan Penuh Makna Untuk Dibagikan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini adalah contoh teks Khutbah Jumat bertemakan Hari Santri Nasional 2024, pilihan terbaik, singkat dan penuh makna untuk dijadikan referensi.

________

KHUTBAH JUMAT

"Hari Santri Nasional dan Semangat Kebangsaan"

Khutbah I 

الحمد للهِ الّذي خلق الخلقَ وقدّر الأشيآء، واصطفى من عباده الرُّسُلَ والأنبيآءَ والأوليآء, وأنعم هذا البلادَ إندونيسيا بوجود جمعية نهضةِ العلمآء, فامتدّتْ بها رايةُ الحمرآءِ والبيضآءِ في السمآء، أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وتعالى بِمَا هُوَ لَهُ أَهْلٌ مِنَ الحَمْدِ وَأُثْنِي عَلَيْهِ، وَأُومِنُ بِهِ وَأَتَوَكَّلُ عليه، من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلله فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلاّ الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ سيّدَنا محمّدا عبدُه ورسولُه لا نبيَّ ولا رسولَ بعده، أَنزَل عليه رَبُّه القرآنَ المبينَ, هدًى ونورًا للمؤمنين، وجعَل رسالتَه رحمةً للعالمين، صلّى الله وسلَّم عليه وعلى سائر الأنبياء والمرسلين, وآل كلٍّ والصحابة والتابعين لهم بإحسان إلى يوم الدين. أمّا بعد, فيا عبادَ الله أُوصِيكم ونفسي بتقوى الله وطاعتِه لعلّكم تُفلِحون. 

Hadirin sidang Jum’ah yang dirahmati Allah, 

Mengawali khutbah siang hari ini, marilah kita memanjatkan puji dan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya yang sedetik pun tak pernah berhenti kita rasakan. Kebaikan dan kasih sayang-Nya senantiasa mengalir kepada kita, mengiringi tiap hembusan nafas dan langkah kaki kita menapaki roda kehidupan. 

Dan setiap saat, nikmat itu terus bertambah, nikmat yang satu, yang kadang sama sekali belum sempat kita syukuri, sudah disusul dengan nikmat lainnya tanpa mungkin bisa kita hitung jumlahnya. 

Sebagaimana hal ini digambarkan dalam firman Allah: “wa in ta’udduu ni’mata L-laahi laa tuhshuuhaa” (seandainya kalian diminta untuk menghitung berapa banyak jumlah nikmat Allah itu, niscaya kalian tidak akan pernah sanggup menghitungnya). 

Dan sebagai wujud rasa syukur itu, marilah kita terus berupaya meningkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah SWT, dengan cara imtitsaalu awaamirillahi wa(i)jtinaabu nawaahihi (mematuhi segala perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya). Sayyiduna Ali bin Abi Thalib pernah menyatakan bahwa salah satu ciri prilaku taqwa adalah: 

 الخوف من الجليل ، والعمل بالتنزيل ، والرضا بالقليل ، والاستعداد ليوم الرحيل 

(Takut akan siksa yang dan kemurkaan Dzat Yang Maha Mulia (Allah SWT), mengamalkan ajaran atau perintah yang telah diturunkan oleh Allah, ridho atau “nrimo” atas segala anugerah Allah meskipun sedikit, dan mempersiapkan diri dengan amal sholeh untuk menghadapi saat hari kematian tiba).     

Tak lupa, shalawat dan salam semoga tetap tersampaikan kepada junjungan alam, baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, serta seluruh pengikutnya, termasuk kita semua selaku ummatnya.  

Jama’ah Jum’at rahimakumullah, 

Seiring momentum Hari Santri Nasional yang besok akan kita peringati, tepatnya pada tanggal 22 Oktober, marilah kita memperkokoh kembali pemahaman kita tentang makna ukhuwah wathaniyah, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari ajaran agama. 

Karena, sebagaimana dinyatakan oleh Ketua Umum PBNU yang lalu (Prof. Dr. KH. Sa'id 'Aqil Siradj), menjaga tali ukhuwah wathaniyah (soliditas berbangsa dan bernegara) bahkan harus lebih diprioritaskan ketimbang sebatas ukhuwah Islamiyah. 

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved