Berita Viral

Kisah Warga Sekampung di Jombang Berangkat Umrah Bareng Berawal Candaan, Nabung RP 10 Ribu Sehari

Inilah kisah viral warga satu desa di Jombang, Jawa Timur, yang berangkat umrah bersama berawal dari candaan sang Kades, rela nabung Rp 10 sehari..

|
KOMPAS.COM/TANGKAPAN LAYAR VIDEO WARGA
Kisah Warga Sekampung di Jombang Berangkat Umrah Bareng Berawal Candaan Kades, Nabung RP 10 Per Hari 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
 

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral di media sosial kisah dari warga satu desa di Jombang, Jawa Timur, yang berangkat umrah bersama berawal dari candaan sang Kades.

Hingga akhirnya warga Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur sepakat menabung Rp 10 ribu sehari hingga umrah bareng.

Baca juga: Azizah Salsha Diduga Sindir Rachel Vennya Usai Dibela Nikita Mirzani: Stop Ngerasa Lo Sepenting Itu

Seorang warga Desa Genukwatu, Sudirman menceritakan awal mula munculnya ide berangkat umrah bersama ini.

Saat itu rencana ini muncul lewat sebuah candaan dari mulutnya saat masih menjadi Kepala Desa Genukwatu beberapa tahun lalu.

Cerita bermula ketika Sudirman tengah melakukan perjalanan ziarah ke makam salah satu wali dari Walisongo di Jawa Tengah bersama puluhan warga.

Kemudian, Sudirman diminta menyampaikan sambutan kepada warga.

Ibadah haji dan umrah.
Ibadah haji dan umrah. (KOMPAS.COM)

Kala itulah, Sudirman mengajak para peziarah untuk berdoa agar nantinya juga bisa berangkat umrah secara bersama-sama. Kemudian, candaan Sudirman pun diamini para peziarah.

Mereka pun memanjatkan doa agar bisa bersama-sama menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci.

"Waktu itu sebenarnya bercanda, tetapi semua waktu itu mengamini. Itu (berziarah) pada tahun 2017," kata Sudirman Rabu (9/10/2024) lalu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/10/2024).

Sepulang ziarah, kata Sudirman, para warga ternyata masih mengingat-ngingat candaan mengenai umrah bersama tersebut.

Akhirnya, muncul lah gagasan untuk mewujudkan mimpi umrah bersama satu kampung tersebut.

Sudirman melanjutkan, warga yang memang tinggal satu desa sering bertemu hingga akhirnya gagasan umrah bersama itu semakin menguat.

"Awalnya memang bercanda, tetapi kemudian banyak yang bertanya gimana caranya bisa umrah bareng-bareng," ujar dia.


Nabung Rp10.000 per hari

Setelah memikirkan caranya agar bisa berangkat umrah bersama, muncul ide untuk membuka tabungan haji untuk warga Desa Genukwatu.

Khususnya, bagi para warga yang sering mengikuti rombongan ziarah Walisongo.

Ide untuk membuka tabungan haji dan umrah ini terinspirasi dari penggalian dan pengelolaan dana santunan anak yatim.

Pengelolaan dana itu sudah berlangsung sejak 2012 di Desa Genukwatu.

Sudirman menuturkan, donasi dari warga setiap bulan bisa mencapai Rp10 juta hingga Rp12 juta.

Baca juga: VIDEO Aksi Kejar-kejaran Polisi Tangkap Pencuri Ban Serep di Tol Cipali, Bak Adegan Film

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Komar Tukang Sol Sepatu Jalan Kaki Depok-Bogor Bertahan Hidup, Cuma Dapat 20 Ribu

Kemudian, donasi tersebut disalurkan kepada anak yatim secara tunai dan ditabung atas nama anak yatim penerima santunan.

"Itu sudah berjalan bertahun-tahun. Nah, dari situ muncul inspirasi, kalau uang dikumpulkan sedikit demi sedikit, nantinya akan menjadi banyak," kata Sudirman.

"Waktu itu kemudian terpikir, bagaimana kalau kita menabung Rp 10.000 perhari. Kalau rutin setiap hari, hitungannya setelah 5 tahun pasti sudah banyak," lanjut dia.


Mimpi Terwujud

Pada Tahun 2018, pembukaan tabungan haji dan umrah kemudian diwujudkan bersama-sama dengan pengurus ranting NU Desa Genukwatu.

Saat dibuka, kata Sudirman, ada 200 orang yang ikut membuka tabungan haji dan umrah.

Pembukaan besaran tabungan, kata Sudirman, sangat bervariasi. Ada yang membuka dengan jumlah Rp 10.000, Rp 200.000, hingga Rp 500.000. 

"Jumlahnya tidak kita batasi, berapapun diterima. Karena memang pikiran kita dari awal, kalau rutin Rp 10.000 per hari, maka satu bulan ketemu Rp 300.000," ungkap Sudirman. 

"Dari Rp 10.000 perhari, akan ketemu berapa setelah lima tahun? Pasti sudah banyak kan. Ternyata, setelah berjalan 3 tahun, banyak yang merasa perlu menambah jumlah tabungan agar bisa cepat berangkat," lanjut dia.

Hingga akhirnya, lanjut Sudirman, pemberangkatan rombongan jamaah umrah dari Desa Genukwatu pertama berlangsung pada September 2023 dengan 55 orang.

"Tahun ini ada 35 orang, itu dari desa sini semua. Alhamdulillah, tahun depan ada banyak yang lunas dan bisa bareng-bareng berangkat umrah," kata Sudirman. 

Baca juga: VIDEO Viral, Momen Wanita Minta Tolong Satpam di Bali Buat Video, Tak Sangka Hasilnya Luar Biasa

Dia menambahkan, untuk bisa berangkat umrah, setiap penabung wajib memenuhi jumlah tabungan minimal Rp 32,5 juta.

Jumlah minimal tabungan tersebut, lanjut Sudirman, ternyata bisa dipenuhi warga dengan cara rutin menabung. 

Bahkan, ungkap dia, tahun lalu atau periode pertama pemberangkatan, ada jemaah yang setiap harinya bekerja sebagai buruh tani, bisa berangkat umrah bersama-sama setelah menabung selama lima tahun.

Terkini, sebanyak 35 warga desa berangkat umrah pada Minggu (29/9/2024) lalu.

"Jadwal pulangnya tanggal 14 Oktober 2024, hari Senin," kata Sudirman.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved