RSUD Sabutan Telantarkan pasien

Mengenal Kanker Darah, Dialami Pasien Anak Viral Disebut Ditelantarkan RSUD Sabutan OKU Selatan

Lantas apa itu penyakit Kanker Darah atau Leukemia yang dialami bocah di OKU Selatan yang viral disebut ditelantarkan RSUD Sabutan OKU Selatan.

Handout
Bocah penderita kanker darah yang viral disebut ditelantarkan pihak RS Sabutan OKU Selatan. Berikut ini penjelasan dokter mengenai sakit kanker darah. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Baru-baru ini viral tangis keluarga pasien anak yang kecewa karena merasa tak dilayani oleh pihak RSUD Sabutan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Sumsel. 

Belakangan terungkap, pasien anak tersebut menderita penyakit kanker darah. 

Lantas apa itu penyakit Kanker Darah atau Leukemia dan seperti apa mengenali gejalanya ? Berikut Penjelasan Dokter Penyakit Dalam (Hematologi-Onkolog) dr. Yenny Dian Andayani, Sp.PD, KHOM, FINASIM.

"Kanker darah darah merupakan leukemia yang akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak," kata Dokter Yenny, Jumat (4/10/2024).

Baca juga: Viral Tangis Keluarga Pasien Anak karena Tak Dilayani RSUD Sabutan, Sekda OKU Selatan Minta Maaf

Menurutnya, leukemia adalah kanker jaringan pembentuk darah, termasuk tulang sumsum. Ada banyak jenisnya, seperti leukemia limfoblastik akut, leukemia mieloid akut, dan leukemia limfositik kronis. 

"Biasanya limfoblastik sering terjadi pada anak-anak, sedangkan meiloid pada dewasa. Untuk para pasien ini, jarang datang stadium awal, biasanya sudah lanjut," katanya.

Biasanya gejalanya, demam tinggi karena terjadi peningkatan jumlah sel leukosit.

Normalnya untuk leukosit untuk pertahanan daya tahu tubuh.

Tapi pada leukimia terjadi peningkatan jumlah sel tersebut, tapi sel yang ganas, sehingga tidak ada daya tahan tubuh.

Untuk yang akut, selain demam tinggi, ada juga yang pucat dan kalau berat disertai pendarahan. Ada juga yang nyeri sendi karena sel-sel leukimia akan menyerang organ tubuh termasuk tulang.

Sedangkan kalau yang kronis, gejalanya tidak seperti akut hanya lemas, pucat dan tidak terasa biasanya datang setelah limpa nya besar. Di cek laboratorium terjadi peningkatan leukosit. 

Sedangkan tata laksana kalau akut, dibawah usia 40 tahun kalau ada dananya bisa dilakukan transplantasi sumsum tulang. Kalau diatas itu tidak direkomendasikan karena ada banyak penyakit bawaan yang mempersulit transplantasi.

Tata laksana kemo terapai untuk mengurangi jumlah sel-sel ganas, karena masih berkemungkinan kambuh. Untuk limfoblastik, dianjurkan kemoterapi selama dua tahun, induksi, konsilidasi, maintenance kalau selama 2 tahun bisa remisi. Tapi bukan berarti sembuh, karena masih ada sel-sel kankernya. Kecuali pasien melakukan transplantasi sumsum tulang bisa sembuh.

"Untuk penyebabnya rata-rata terjadi mutasi gen, yang disebabkan infeksi, virus, dan bakteri atau juga radiasi, zat kimia dan kita tahu kapan terjadinya. Begitu juga makanan yang mengandung zat kimia maupun pengawet sebagi pemicunya," katanya.

Sementara untuk menghindari, tetap terapkan pola hidup sehat terutama dari makanan. Sebab, makanan tidak sehat memicu berbagai penyakit, hindari yang kimia, radiasi dan lain-lain.

"Menurutnya, untuk yang punya riwayat keluarga maka risikonya 3x lebih tinggi dibanding yang tidak ada riwayat. 
Yang punya riwayat, harus sering-sering kontrol kalau ada keluhan cepat-cepat kontrol," pesannya. 

Dirawat di Lampung

Dedi ayah dari anak yang kritis diduga tak mendapati penanganan medis oleh RSUD Muaradua Kabupaten OKU Selatan, buka suara perihal kondisi anaknya Nauval saat ini.

Dihubungi Sripoku com, Kamis (3/10/2024), Dedi mengatakan ia bersama keluarga memutuskan membawa anaknya ke RS Abdul Moeloek, Lampung Barat yang kini terhitung sejak hari ini sudah 3 hari di sana.

Dedi yang tercatat sebagai warga Talang Bandung Kelurahan Pasar Kecamatan Muaradua Kabupaten OKU Selatan mengatakan pasca mendapat penanganan Nauval anaknya kini mulai berangsur membaik.

"Sudah 3 hari ini disini, alhamdulillah kondisinya (Nauval), sedikit demi sedikit ada perubahan baik,"ujarnya, Kamis (3/10).

Dedipun, mengaku sejak beberapa hari di sana, putranya sudah ditangani oleh Dokter termasuk memeriksa penyakit yang dialami oleh anaknya.

"Dokter bilang terkena kanker darah,"bebernya.

Dedi pun menyebutkan, meski kondisi putranya mulai berangsur membaik, anak tersebut belum diperbolehkan dapat pulang ke rumah di Muaradua OKU Selatan dalam waktu dekat.

 

 

Baca berita berita menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved