Mata Lokal Desa

Mengenal Desa Kemang Bejalu Banyuasin, Turun Temurun jadi Penghasil Jukung, Tugboat hingga Perahu

Desa Kemang Bejalu Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi wilayah penghasil alat transportasi air seperti jukung, tugboat dan perahu.

|
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/M. ARDIANSYAH
Lokasi pembuatan transportasi air yang ada di Desa Kemang Bejalu Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin, Jumat (4/10/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Desa Kemang Bejalu Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi wilayah penghasil alat transportasi air seperti jukung, tugboat hingga perahu. 

Pembuatan transportasi air yang ada di Desa Kemang Bejalu ini, ternyata sudah lama ada dan turun temurun.

Namun, saat ini pembuatan transportasi air yang dibuat masyarakat Kemang Bejalu mulai mengalami kesulitan bahan baku. 

Rosidi ketua RT setempat dan juga pembuat transportasi air menuturkan, pembuatan transportasi yang ada di Desa Kemang Bejalu saat ini terkendala dengan bahan baku yakni kayu.

"Sekarang, untuk dapat kayu dibeli dari Jambi. Karena memang, di Sumsel sudah banyak kurang. Apalagi untuk yang bagian bawah, harus kayunya yang berkualitas," katanya, Jumat (4/10/2024).

Baca juga: Indahnya Air Terjun Curup Embun Pagar Alam, Tawarkan Panorama Menakjubkan dan Lokasi Mudah Dijangkau

Rosidi menjelaskan, dirinya sudah sangat lama menjadi bahkan sejak bujang sudah pembuat transpostasi air. 

"Untuk pembuatan tagboat atau jukung, lamanya berbeda-beda. Biasanya paling cepat empat bulan," ungkapnya.

Harga untuk transportasi air juga berbeda-beda tergantung dari bentuk dan ukurannya.

Untuk ukuran jukung pengangkut sawit, pengerajin transportasi air menjualnya Rp 350 juta. 

Harga itu, sudah termasuk mesin dan pembeli tinggal menggunakannya saja.

Sedangkan, untuk tagboat kayu itu dijual hingga Rp 500 juta per unit. Harga yang cukup mahal untuk tagboat, karena harus disematkan mesin yang memiliki kapasitas besar.

Sejauh ini, pesanan yang banyak datang dari pembeli merupakan jukung pengangkut sawit. Para pembeli, rata-rata datang dari masyarakat di wilayah jalur atau perairan di Kabupaten Banyuasin.

"Kami juga sering mengirim ke Jambi, Bengkulu bahkan ke Pulau Jawa. Tapi, untuk yang di luar Sumsel lebih sering tagboat kayu," pungkasnya.

 

Baca artikel menarik lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved