Arti Bahasa Arab

Hikmah dan Arti Surat Yasin Ayat 12 Menurut Gus Baha, Inna Nahnu Nuhyil Mauta Wa Naktubu Ma Qaddamu

Bahwa manusia tidak usah khawatir dalam menjalani hidup di dunia ini. Apa yang Anda kerjakan atau kita lakukan apapun kecilnya akan ditulis Allah SWT

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Hikmah dan Arti Surat Yasin Ayat 12 Menurut Gus Baha, Inna Nahnu Nuhyil Mauta Wa Naktubu Ma Qaddamu 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Berikut adalah arti dan tafsir dari Surat Yaasin ayat 12, dan keutamaannya.

Surat Yasin Ayat 12

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا۟ وَءَاثَٰرَهُمْ ۚ وَكُلَّ شَىْءٍ  أَحْصَيْنَٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ

Arab-Latin: 
Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai`in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn

Artinya: 
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).

Dalam tausiahnya, KH Ahmad Bahauddin Nursalimatau yang dikenal dengan panggilan Gus Baha mengatakan hikmah surat Yasin ayat 12.

Menurutnya adalah bahwa manusia tidak usah khawatir dalam menjalani hidup di dunia ini.

"Bahwa apa yang Anda kerjakan atau kita lakukan apapun kecilnya akan ditulis Allah SWT"

"Surat Yasin itu, kata Allah Saya bisa menghidupkan orang mati dan semua amal kalian saya tulis, dan jejak jejak yang pernah kalian lakukan juga ditulis.

Jadi tak usah khawatir, lakukan saja kebaikan kebaikan Allah akan catat," kata Gus Baha.

 

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia dikutip dari tafsirweb.com

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati seluruhnya dengan membangkitkan mereka di Hari Kiamat. Kami mencatat kebaikan dan keburukan yang mereka lakukan dan peninggalan-peninggalan mereka di mana mereka merupakan sebabnya dalam kehidupan mereka dan sesudah kematian mereka dalam bentuk kebaikan, seperti anak yang shalih, ilmu yang bermanfaat dan sedekah jariyah,

dan juga menulis keburukan mereka berupa kesyirikan dan kemaksiatan. Segala sesuatu telah Kami catat dalam sebuah kitab yang jelas, yaitu Ummul Kitab yang merupakan induk segala kitab, yaitu Lauhul Mahfuzh. 

Hendaknya orang yang berakal menghisab (mengevaluasi) dirinya, agar menjadi teladan dalam kebaikan dalam hidup dan sesudah matinya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved